Sejak Zahra sadar, kondisinya semakin hari semakin membaik. Ia mulai bisa bersuara, mengobrol dengan suami dan mertuanya, bahkan dengan sahabat-sahabatnya dan juga dengan putra-putrinya. Awalnya Adnan dan ketiga anak kembarnya merasa takut, mungkin karena sudah satu tahun mereka tidak mengobrol dengan Zahra, tapi setelah beberapa jam, Zahra pun bisa mengambil hati mereka dan akhirnya mereka pun mulai mendekat ke Zahra dan memeluk Zahra. Bahkan mereka bisa bercanda tawa.
Melihat kondisi Zahra yang semakin hari semakin membaik, membuat Reyhan pun bernafas lega. Ia selalu ada di samping sang istri dan mengajak istrinya mengobrol satu sama lain.
Bahkan sang mertua dan sahabat-sahabatnya pun juga selalu ada di sana untuk menyemangati Zahra, pasalnya walaupun Zahra sudah bisa ngomong lancar dan bisa menggerakkan tubuhnya. Akan tetapi untuk berjalan ternyata Zahra tidak bisa karena kondisi kakinya yang sangat kaku, sehingga jika dibuat jalan ia merasa sangat kesakitan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com