webnovel

Sebuah Sandiwara Yang Menjadi Kenyataan

Redakteur: Wave Literature

"Nek, nenek kenapa?"

Lan Anran menghampiri Zhao Xiumei sambil berlutut dan menangis di samping tempat tidur neneknya 

"Anran, nenek sakit." Kata Li Yueru.

Lan Anran menggenggam tangan neneknya sambil menangis.

Lan Anran bisa merasakan nadi neneknya masih kuat, dia pun tidak menemukan adanya penyakit di tubuh neneknya, kelihatannya neneknya memang sedang berpura-pura sakit. Toh neneknya sedang memainkan sebuah sandiwara, maka Lan Anran pun berpikir untuk mengikuti alur permainan neneknya.

"Anran, usia nenek sudah tidak akan lama lagi. Selepas nenek tiada, kamu harus menjalin hubungan baik dengan Yaxin."

Dari luar, ekspresi Zhao Xiumei terlihat baik, padahal dalam hati dia merasa muak dengan Lan Anran. Dia melihat Lan Anran yang menangis seperti benar-benar mengira hidupnya tidak akan lama lagi. Anak kurang ajar!

'Mungkin dia berharap aku segera menemui ajalku?'

"Nenek, tenang saja. Aku pasti akan menjaga Yaxin."

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com