"Yanran, kamu baik-baik saja, kan? Aku tadi melamun, dan tidak sadar kalau kamu mengikutiku."
Lan Anran menatap adiknya dengan perasaan bersalah, andai saja dia lebih memperhatikan dan berjalan sedikit lebih lambat, maka Yanran tidak akan jatuh dari tangga.
"Tidak apa-apa, Kakak. aku hanya terkilir, lihat sekarang aku tidak apa-apa ... aduh."
Lan Yanran hendak melompat, mencoba menunjukkan bahwa dia baik-baik saja, tapi akibatnya, salah satu pergelangan kakinya yang terkilir malah terasa sakit lagi.
Lan Anran hendak mengatakan sesuatu, tetapi ada suara yang menyelanya lagi...
"Hubungan kalian ini benar-benar spesial, meskipun Anran membuat Yanran terkilir, tapi Yanran masih saja dekat dengan kakaknya. Menurutku, kamu orang yang beruntung."
Yang bicara adalah Nyonya Kedua Keluarga Lan dan bibi kedua Lan Anran, Xu Yanshan.
Dalam kehidupan sebelumnya, dia menganggap Xu Yanshan sebagai keluarga dekat, dia pikir Xu Yanshan adalah orang yang peduli padanya dan mencintainya, tapi siapa sangka…..
Lan Anran menunduk, tidak ingin memperlihatkan kebencian di matanya. Tapi Xu Yanshan salah mengartikan bahwa dia adalah orang yang penakut dan mudah dipermainkan.
Xu Yanshan menatapnya dan mendekatinya, sambil meraih tangan Lan Anran dia mengatakan, "Anran jelas tidak sengaja, kan? Kamu dan Yanran adalah kakak adik, apa yang Yanran punya, pasti kamu juga punya, akan lebih baik kalau kamu tidak berkelahi dengan adikmu."
"Ngomong-ngomong, Anran, kamu baru saja pulang. Apa yang kamu rasa masih kurang? Bibi akan membelinya untukmu."
Karena diperlakukan seperti ini di kehidupan sebelumnya, Lan Anran merasa bahwa Xu Yanshan tulus padanya dan sangat mendengarkannya.
Tapi sekarang...
Lan Anran mundur selangkah dengan jijik dan menepis tangan Xu Yanshan. Dia membantu Yanran duduk di bangku, kemudian bertanya pada Lan Tingyun, "Ayah, siapa ini? Kenapa dia bisa masuk ke keluarga ini? Aku tidak mengenalnya."
"..." Xu Yanshan menggoyangkan tangannya karena malu, "Kakak, Anran, ini ..."
Lan Tingyun menatap Lan Anran yang tangannya masih melingkar erat di tubuh adiknya, lalu dia tersenyum.
"Tidak apa-apa, mungkin karena Anran baru saja pulang jadi dia masih belum akrab denganmu. Sekarang masih tidak terbiasa, nanti saat sudah bertemu beberapa kali pasti akan baik-baik saja."
Lalu dia pura-pura marah dan berkata pada Lan Anran, "Ini bibi keduamu, cepat minta maaf pada bibi kedua!"
Dengan terpaksa, Lan Anran menyapa Xu Yanshan.
"Bibi kedua."
Meskipun Xu Yanshan telah ribuan kali dibuat jengkel oleh Lan Anran, namun tidak ada jejak kemarahan di wajahnya, dia hanya tersenyum dan mengatakan, "Sudahlah, sudahlah, Anran benar-benar anak yang baik."
Lan Anran ini, seperti yang sudah dikira, karena dibesarkan di pedesaan dia jadi tidak mengerti aturan apapun, bahkan tidak mengerti cara bicara yang sopan.
Saat melihat Lan Anran mengabaikannya, Xu Yanshan diam-diam menjadi kesal.
Dia kemudian menyadari Lan Anran terlihat sangat cantik, bahkan lebih cantik daripada putrinya sendiri.
Tidak bisa dibiarkan begitu saja, putrinyalah nona yang paling cantik dari Keluarga Lan, tidak sepadan dibandingkan dengan gadis desa.
Xu Yanshan memikirkan ide lain, "Anran, sepertinya pakaianmu sudah usang. Begini saja, karena kamu baru saja pulang pasti tidak ada yang menyiapkan pakaian untukmu, kalau begitu bibi kedua akan membawakan pakaian kakakmu untukmu, kamu mau memakainya dulu? Ketika kamu sudah menetap disini, bibi kedua akan membelikan yang baru."
Lan Anran menggelengkan kepalanya, "Tidak perlu, bibi kedua, pakaianku sudah cukup, dan aku pikir pakaianku masih cukup bagus. Di desa kami, tidak ada yang bisa memakai pakaian bagus seperti ini, terima kasih atas kebaikan bibi."
Lan Tingyun melihat pakaian di tubuh putrinya yang sudah usang karena telah dipakai terlalu lama. Ujung pakaiannya ada yang robek dan warnanya sudah memudar. Dia merasa sedih saat melihatnya.
Padahal ini adalah putrinya, seorang gadis kecil yang seharusnya sangat ia cintai, tetapi sekarang dia mengatakan bahwa pakaian yang tampak telah dipakai bertahun-tahun ini sangat bagus?
Lan Tingyun merasa sedih, sebelum dia bisa melakukan sesuatu, anak kecil yang duduk di sebelah Lan Anran tiba-tiba memeluk lalu menangis.
"Hiks hiks hiks, kakak, kamu sangat kasihan, aku, aku, aku akan memberimu semua mainanku, dan aku juga akan memberimu uang dan membelikanmu pakaian. Aku juga harus mendandanimu dengan cantik."
Lan Tingyun setuju, "Ya, Anran, biarkan adikmu menemanimu membeli pakaian dan perhiasan. Jika tidak punya uang, kamu bisa minta ke Ayah. Ayah akan memberikannya untukmu."
Xu Yanshan melihat pemandangan di depannya itu dengan ekspresi kesal. Padahal biasanya dia selalu pintar berbicara, tetapi sekarang tidak bisa mengatakan apa-apa.
Dia awalnya berencana untuk membawa pakaian-pakaian usang ke Lan Anran. Meskipun Lan Anran cantik, pasti akan terlihat jelek saat mengenakan pakaian yang usang. Lalu dia akan menjadi bahan tertawaan orang lain, dan putrinya akan tetap menjadi wanita cantik nomor satu di Rongcheng.
Tapi sekarang, jika Lan Tingyun sudah berkata seperti itu, bagaimana dia bisa melakukan rencananya?
"Sudahlah, jangan menangis, Yanran, jika kamu menangis, kakak ikut merasa sakit hati." Lan Anran menghibur Lan Yanran dengan menepuk pundaknya, "Apa kakimu sakit? Atau bagian yang lain? Biarkan kakak melihatnya."
"Kak, lihat, padahal mereka baru saja bertemu, tapi hubungan mereka sudah sangat baik. Kamu tidak perlu khawatir lagi." Xu Yanshan tidak menyerah, dan mengatakan, "Tujuanmu menjemput Anran pulang kali ini pasti akan sesuai dengan yang kamu inginkan."
Mata Lan Anran berkedip beberapa kali tapi dia tidak menjawab. Dia tahu Xu Yanshan pasti telah membuat rencana lain, tapi sekarang dia sudah terlahir kembali, dia tidak akan membiarkannya berbuat seenaknya
Lan Yanran mendengarkan itu dan bertanya, "Memangnya apa tujuan ayah menjemput kakak? Tentu saja ingin kakak menjalani kehidupan yang baik bersama kami, kan?"
"Yanran, kamu tidak tahu apa-apa tentang itu," Xu Yanshan melihat mereka berdua yang merasa sangat bahagia, tetapi raut wajahnya masih terlihat sedih.
"Baru-baru ini, Grup Lan mengalami beberapa masalah, mungkin kalian sudah mendengarnya. Keluarga Lan dan keluarga Mo yang sangat berkuasa di Rongcheng, kami kebetulan saling kenal. Dan Kakek pernah membicarakan tentang kontrak pernikahan antara kedua keluarga."
Mata Xu Yanshan berkedip, dan menatap Lan Anran dengan lembut: "Kali ini Ayah menjemputmu pulang untuk bertunangan dengan Tuan Muda Keluarga Mo. Ayah melakukan ini semua demi kebaikanmu. Keluarga Mo sangat kaya, kamu pasti akan bahagia saat menikah dengannya, keluarga kalian nanti juga akan bahagia."
"Adik, omong kosong apa yang kamu bicarakan." Raut wajah Lan Tingyun mendadak menjadi suram, dan kepanikan terlihat di matanya.
Di kehidupan sebelumnya, ketika Lan Anran baru saja mendengar berita itu dari Xu Yanshan, dalam sekejap ia merasa sangat kacau.
Dia berpikir bahwa ayahnya tidak mencintainya, dan hanya ingin memaksanya untuk menikah dengan Tuan Muda Keluarga Mo. Sama saja menjualnya dengan harga yang bagus, jadi dia sangat marah hingga menghancurkan isi rumah.
Tapi kenyataannya, ayahnya merasa panik karena tidak ingin Lan Anran tahu tentang masalah ini. Dia takut Lan Anran akan marah.
Lan Anran menundukkan kepalanya dan diam.
"Anran..."
Lan Tingyun sangat khawatir.
Tidak disangka, Lan Anran tiba-tiba tersenyum.
"Tidak apa-apa, jika ayah menyuruhku menikah, aku akan menikah."