webnovel

Sean Buta!

Redakteur: Wave Literature

"Jihan, kamu kenapa?"

Ketika teman-temannya melihatnya terjatuh, mereka segera menghampiri dan membantunya berdiri. Gadis itu terus menggelengkan kepalanya dan menampar wajahnya sendiri.

"Aku merasa seperti tidak dapat melihat dengan jelas."

Apa jangan-jangan kamu terlalu kelelahan? Pulang dan beristirahatlah saja."

Mungkin begitu…"

———

Pada saat ini, Sean sudah tertidur di hotel.

Keesokan paginya. John mengetuk pintu kamar hotel beberapa kali. Ketika melihat Sean tidak menjawab, dia langsung masuk.

"Tuan Muda Sean, Tuan Muda Sean, bangun. Kita harus kembali ke Bogor."

Sean dipanggil John beberapa kali sebelum akhirnya perlahan bangun. Tetapi, setelah bangun, dia merasa pandangannya gelap.

"Jam berapa?" tanya Sean.

"Sudah jam 8 pagi," jawab John.

"Buka gordennya. Kenapa kamar ini begitu gelap?" gerutu Sean.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com