Pandangan mata Sean begitu tajam dan dia mengepalkan tinjunya erat-erat. Dia tidak keberatan memberi pelajaran pada Tuan Muda Bogor ini lagi.
Chevin sendiri balik menatap Sean dengan tampang yang menantang, lalu berkata, "Bocah, di Bogor hanya ada dua orang yang berani berbicara denganku dengan nada seperti ini. Pertama adalah seseorang yang lebih baik dariku. Kedua adalah kriminal yang tidak takut mati!"
"Tentu saja kamu tidak termasuk dalam kategori pertama. Jika aku tidak salah menebak, kamu pasti sudah banyak melakukan tindakan kriminal! Pembunuhan, perampokan, bahkan pemerkosaan!" maki Chevin.
Chevin sudah tahu bahwa Sean bukan orang baik.
"Sebaiknya kamu segera pergi dari Bogor dan kembali ke tempat asalmu. Jika tidak, aku akan membuatmu tidak akan pernah meninggalkan Bogor seumur hidup!" Chevin mengancam Sean.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com