Mika bersidekap dada, dia bersandar pada tiang teras rumah Inggrid dengan tatapan yang seakan bicara 'Kau bilang ada temanmu yang menunggu? Mana? Siapa?' membuat Inggrid merasa gugup bukan main. Kunci rumah yang tidak menemukan lubang kunci sejak sepuluh menit lalu semakin membuat Inggrid frustasi, ingin mengumpat pintu kunci sialan itu dengan kata-kata kasar.
Mika menegakkan diri sebelum memutuskan untuk melangkah ke arah pintu. Ia berdiri tepat di belakang Inggrid, mengambil alih kunci naas itu dari Inggrid kemudian ia masukkan ke dalam lubangnya dan memutar dua kali hingga bunyi 'Klek' terdengar.
Posisi mereka yang seperti itu membuat Inggrid merasakan detak jantungnya berpacu dua kali lipat. Dada bidang yang menempel pada punggungnya melumpuhkan sebagian kewarasan Inggrid. Oh, tuhan ... dia sedang marah namun hormon sialannya mendorong dirinya untuk berbalik menghadap pria itu dan mencium bibirnya keras.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com