webnovel

Chapter 17

Zrassshhhh

Suara hujan di pagi hari membuat siapa saja enggan untuk keluar. Bau tanah yang basah oleh air, begitu menyeruak. Baunya yang khas dapat dihirup oleh penghuni rumah. Erwin baru saja tersadar dari tidurnya, setelah semalaman ia pingsan.

"Hujan?" gumamnya, setelah menyadari suara air yang jatuh dari langit.

Kriieett!

Seorang pria memasuki kamarnya tanpa permisi. Dengan sebuah nampan di tangannya. Mata mereka saling bertemu. Pria itu pun berjalan ke arah sang empunya kamar. Menaruh satu persatu makanan yang ia bawa. Ia pun kembali menatap Erwin, menarik napas kasar dan bersiap untuk bicara.

"Apa yang terjadi semalam?" tanyanya.

Erwin hanya menatapnya datar. "Apa aku boleh sarapan terlebih dahulu?"

Rio hanya menghela napas panjang, lalu menganggukan kepalanya pelan. "Makanlah,” ucapnya sembari duduk di pinggiran ranjang.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com