webnovel

Reruntuhan Kuno bag.2

"....."

Ketika mereka semua panik, tiba-tiba muncul sosok pemuda yang langsung memotong tiger lightning menjadi dua bagian.

Sungguh apakah itu benar tiger lightning ?

Binatang buas level warrior nescent sky 1 ?

Kalau iya, mengapa sosok pemuda itu bisa memotongnya menjadi dua bagian dengan mudah, layaknya memotong kertas ?

Apakah semua omong kosong ini nyata ?

Itulah yang ada didalam pikiran mereka. Sesaat sebelumnya, mereka semua panik, dan sedang berpikir bagaimana cara melarikan diri dari binatang buas ini. Namun, tiba-tiba ada seorang pemuda yang memotong binatang buas itu menjadi dua bagian ? sungguh seperti omong kosong belaka.

"Siapa kamu..?"

Akhirnya sambil menahan kejutan yang ada di dalam pikiran, salah satu dari mereka mulai bicara, dan itu adalah Henry.

"Aku.....? apakah kalian teman Tania ?" pemuda itu ragu-ragu menjawab dan sebaliknya malah kembali bertanya dengan sopan kepada mereka.

"Ta... Tania ? kamu tahu Tania ?" jawab Henry gagap. Sebelumnya dia sudah dipenuhi kejutan oleh pemuda ini, dan sekarang pemuda ini mengenal Tania ? otomatis kejutan yang dia rasakan semakin menumpuk. Anehnya....

deg....

Wajah Henry tiba-tiba memerah karna tersipu.

Para anggota sword destiny yang lain melihat Henry yang tersipu merasa aneh. Henry adalah seorang pria. Namun, dia merasa tersipu setelah berbicara dengan pemuda itu yang juga seorang pria ?

Hei, kalian berdua itu pria. Mengapa yang satu tersipu setelah yang satunya lagi berbicara ?

Apakah kalian menderita penyimpangan seksual ?

Hei, yang benar saja ?

Tentu saja itu karna Henry terkena efek kekuatan bawaan Artan. Efek ini hanya mencakup satu orang saja atau Single Effect bukannya Area of Effect. jadi, para anggota guild sword destiny yang lain tidak terpengaruh.

"Iya aku tahu. Saat ini Tania sudah aman dan sedang menunggu kalian di kota terdekat" jawab Artan Tersenyum.

"Oh iya, dan dia menyuruhku untuk menyelamatkan kalian. jadi, kuharap kalian bisa bekerjasama dan langsung menggunakan batu teleportasi untuk pindah kekota terdekat." lanjutnya.

"Baik." jawab Henry menundukan kepala. Dia juga merasa aneh dengan perasaannya. Pemuda didepannya adalah seorang pria. Namun, dia bisa tersipu oleh pria ?

bagaimana tidak aneh ?

"Tunggu dulu Henry, apakah kamu tidak merasa aneh dengan pemuda itu ?" sela Thane.

"Lagipula apa-apaan ekspresimu itu ? sungguh menjijikan, kau tahu ?" lanjutnya.

"um..." angguk sisa anggota guild sword destiny lainnya.

"Tenang, aku sungguh tidak ada maksud jahat pada kalian. Aku sungguh-sungguh ingin membantu" kata Artan kepada Thane seakan mengetahui kecurigaan Thane.

deg...

Thane tersipu malu karna terkena efek kekuatan bawaan Artan.

Akhirnya setelah berbicara panjang lebar dan mereka semua terkena efek Voice of Charisma, mereka pun mau bekerjasama dengan Artan dan kembali kekota terdekat.

(kekuatan bawaan Artan yang membuat lawan bicara tersipu kita sebut Voice of Charisma)

"Artan, selain kita masih ada satu lagi tim yang melakukan ekspedisi disini. Kalau bisa, maukah kamu membantu mereka juga ?" kata Henry sebelum menggunakan baru teleportasi.

" um, tentu saja. Aku akan berusaha semampuku " angguk Artan. Lalu, sisa anggota guild sword destiny pun pergi kekota terdekat.

Di pusat kota Barahm, altar teleportasi.

"lihatlah, bukankah itu Tania dari sword destiny ?" kata seorang pemuda

"Iya, setelah kulihat dia benar-benar Tania dari sword destiny." jawab temannya.

"um.. sepertinya rumor tidak berbohong, dia benar-benar cantik. Pantas mendapat julukan tiga bunga mematikan dari kota Barahm."

Tania memang cantik. Namun, karna statusnya sebagai adik pimpinan guild sword destiny, dia hanya bisa menjadi fantasi bagi pria yang melihatnya.

"Tunggu, lihat itu ! bukankah itu Laycle, pimpinan guild sword destiny ?" teriak seorang pemuda sambil menunjuk ke arah gerombolan yang sedang berjalan.

"Iya benar, itu memang Laycle. Ada apa ini tiba-tiba hampir seluruh ahli di guild sword destiny tiba di altar teleportasi ?" sahut pemuda disebelahnya.

"Hei, kudengar beberapa saat yang lalu ahli dari guild sword destiny sedang melakukan ekspedisi ke reruntuhan kuno, yang dipimpin oleh Henry. Apakah mereka mengalami kecelakaan ?"

"Mungkin benar, dilihat dari ekspresi Tania yang cemas, kemungkinan besar mereka mengalami kecelakaan."

sring sring sring

tiba-tiba altar teleportasi bersinar, tanda ada yang datang menggunakan batu teleportasi.

Muncul beberapa sosok orang muda dari dalam lingkaran ruang altar teleportasi.

"Kak Henry !!" teriak Tania setelah melihat sosok pemuda yang muncul di lingkaran ruang.

"Tania..." jawab Henry.

"Kak Henry, akhirnya kamu kembali." kata Tania sambil terisak tangis. Dia sangat khawatir dengan anggota guild sword destiny yang mengikuti ekspedisi di reruntuhan kuno.

"Um aku sangat berterima kasih padamu dan temanmu itu. Jika bukan karna temanmu, Mungkin kita tidak akan berada disini saat ini." jelas Henry tersenyum pahit.

"Apakah orang itu adalah Artan ?" Tanya Tania.

"Ya, dan dia sangat kuat. Siapa sebenarnya dia Tania ?"

"Aku juga tidak tahu siapa sebenarnya dia. Kami baru bertemu didalam Reruntuhan kuno."

"Hoho. Tania, sepertinya kamu baru saja bertemu dengan sosok pemuda yang misterius" Sela Laycle yang dari tadi hanya mendengarkan obrolan Tania dan Henry.

"Kakak, kami baru saja bertemu, jadi aku belum tahu banyak tentangnya." Jawab Tania tersipu yang masih mengingat senyuman Artan.

"Haha, adik kecilku yang manis ternyata mulai mengalami pertumbuhan." Tawa Laycle.

"Kakak..."

"Oke oke, kita bicarakan hal ini nanti. Sekarang kita harus bergegas menuju reruntuhan kuno, aku takut sesuatu yang tidak terduga akan terjadi." Kata Laycle sambil menggosok kepala Tania.

"Angelica kamu tunggu disini untuk berjaga kalau saja mereka kembali terlebih dahulu" kata Laycle kepada Angelica.

"Baik."

Di dalam reruntuhan kuno.

"Sigh, kemana lagi aku harus mencari ? Sudah 32 ruang aku periksa dan tidak ada jejak manusia yang hadir." Geram Artan.

"Baru kali ini aku menyesali membangun istana dengan banyak ruang"

"Hah biarkan takdir yang memimpin, aku akan menuju ke ruang hartaku saja."

Akhirnya Artan menyerah dengan pencarian korban reruntuhan dan menuju ke ruang harta rahasianya. Namun, meski begitu dia masih belum menemukan jejak manusia.

Tak lama kemudian Artan sampai didepan pintu ruang hartanya.

"Sudah lama sekali. Namun tempat ini belum ditemukan. Sungguh beruntung." Kata Artan sambil tersenyum.

Memang ruang harta rahasia ini mengandung mekanisme sihir ruang yang rumit dan saling bertumpukan, tak heran bila terlalu sulit untuk menemukannya, bahkan jika kaisar iblis sendiri yang mencarinya.

Artan pun mulai menulis beberapa Magic Rune di pintu masuk untuk membuka segel ruangan.

Krit krit.... Pintu pun terbuka

Didalam ruang harta yang sempit dan tidak terlalu besar terdapat berbagai buku mantra dan jimat level tinggi, serta dua pedang hitam dan putih dan juga seekor burung.

Dua pedang ini adalah senjata yang diturunkan oleh Ellian Fathmore pendiri kerajaan Farthmore serta nenek moyang Artan.

Sedangkan untuk seekor burung, itu lebih mirip dengan burung garuda, namun memiliki warna yang mencolok. Yaitu dibagian kepala dan kaki berwarna biru cerah, sedangkan sisanya berwarna merah darah.

Artan mengamati pedang itu dan kemudian tersenyum puas.

Lalu dia menghampiri burung itu dan berkata:

"Apa kau merindukanku ?" Kata Artan.

Namun, burung itu hanya meliriknya dan lalu mengabaikan Artan.

"Aku sangat merindukanmu. Di dunia ini hanya kamu yang aku kenal, dan aku pun tak tahu kalau teman-temanku masih hidup atau tidak" kata Artan lagi sambil mengelus kepala burung itu.

Tiba-tiba, burung yang tadinya hanya diam saja berubah menjadi seorang gadis yang cantik dan memeluk Artan.

"Artan aku juga sangat merindukanmu, aku takut kamu tidak akan bangun lagi dan bermain bersamaku." Kata gadis itu terisak dengan cara kekanak-kanakan.

"Hei, apa kamu berharap aku tidak akan bangun lagi ?" Tanya Artan

"Tentu saja tidak! " Kata gadis itu tegas.

"Baiklah. Yah, namun kita berpisah cukup lama juga, hampir 600 tahun." Lanjut Artan.

"Bagaimana kamu tahu ?. Apa kamu sudah bangun lama dan pergi jalan-jalan tanpaku ?." Tanya gadis itu bingung.

"Tentu saja tidak. Aku baru bangun dan kebetulan bertemu dengan seorang gadis yang terjebak di istana" kata Artan.

"Lalu aku sedikit bertanya kepadanya tentang dunia yang sekarang." Lanjutnya.

"Apa gadis itu cantik dan imut ?" Kata gadis itu sedikit ragu.

"Hei, apakah hanya itu yang kau pikirkan ?" Tanya Artan.

"Hm..hm..." Gadis itu menganggukan kepalanya berulang kali.

"Sigh, yah dia lumayan cantik dan imut. Namun, dia masih kalah dengan Sora kecilku"

" Baiklah Sora, kita tidak punya banyak waktu untuk saat ini, masih ada beberapa hal yang harus kulakukan. " kata Artan sambil menepuk kepala Sora.

" Hmm.. apa Artan sedang sibuk? Sora mengganggu Artan? " Tanya Sora dengan ekspresi sedih.

' Ya tuhan, dia tidak berubah sama sekali, ekspresi sedihnya selalu membuatku merasa tidak tega. ' pikir Artan sabil tersenyum kecut.

" Bukan begitu, aku masih harus membantu gadis yang aku temui sebelumnya untuk menemukan teman-temannya di dalam istana. "

" Oh.. oke, Sora ikut. " Kemudian Sora berubah menjadi burung kecil kembali dan dengan nyaman istirahat di pundak Artan.

Keduanya berjalan dengan cepat menuju pusat kendali, tempat itu adalah salah satu tempat penting di dalam istana, sama seperti tempat harta rahasia. Tempat itu juga di lengkapi dengan berbagai mekanisme sihir yang rumit dan kemungkinan ditemukan sangat kecil, hanya kaisar yang mampu menemukan tempat tersebut.

Artan dan Sora masuk ke dalam ruang kendali setelah menulis beberapa Magic Rune untuk membuka segel yang ada di pintu masuk.

' Aku merasa nostalgia berada di tempat ini lagi ' pikir Artan dalam benaknya.

" Sora bisakah kamu membantuku menyalurkan energi sihirmu padaku? Kekuatanku menurun sehingga akan sangat sulit untuk mengoperasikan batu ini. "

" Aye.. aye Artan. " Tanpa banyak tanya Sora pun menyalurkan energi sihirnya ke pada Artan.

Batu yang di maksud adalah batu khusus dan sangat langka yang disebut Ers Stone, batu itu dapat menampung banyak energi sihir dan menyalurkannya ke media lain menggunakan Magic Rune. Kerajaan Farthmor menggunakannya untuk mengawasi isi istana dan mengaktifkan beberapa jebakan jika diperlukan.

" Ketemu..!! Eh tunggu, pemuda itu bilang masih ada satu tim ekspedisi lagi, tapi disini ada dua yang kutemukan berada dalam istana. "

Artan bingung dengan penemuannya, dia menemukan ada dua tim yang berada didalam istana miliknya, salah satu tim itu memiliki kekuatan yang lemah dan yang lainnya sedikit lebih tinggi.

" Yah.. apapun itu, lebih baik aku temui mereka dulu. " Kata Artan. Kemudian dia mengambil Ers Stone dan menyimpannya ke liontin penyimpanan, sebelum menghancurkan ruang kendali.

Avian dan Sora menuju ke pintu masuk tempat dimana tim dengan kekuatan yang lebih tinggi berada, dengan sihir angin yang dia miliki, gerakannya menjadi sangat cepat dan tidak perlu waktu lama untuk sampai di tempat tujuan.

" Tolong berhenti, siapa kalian? Dan ada urusan apa disini? " Tanya Artan serius.

Deg...

' eh ada apa denganku? ' pikir Laycle dalam hati.

Kemudian dia menguatkan tekadnya dan berjalan menghampiri Artan.

" Apakah kamu yang bernama Artan? " Tanya Laycle tersenyum.

" Eh... Bagaimana kamu tahu? " tanya Artan bingung, dia baru saja meditasi khusus dan belum bertemu dengan banyak orang, tapi pemuda di depannya ini sudah mengenalnya.

" Ah.. haha.. perkenalkan, namaku Laycle Resti, aku kakak dari Tania. " Kata Laycle memperkenalkan diri.

" Ohh Tania, ehh tidak ada miripnya sama sekali. "

" Hahaha... Benar, memang banyak orang yang berkata seperti itu, Tania lebih mirip dengan ibu sedangkan aku lebih mirip dengan ayah. " Kata Laycle menjelaskan.

" Oke, apa kalian datang kemari untuk menjemput teman kalian? "

" Ya, salah satu tim ekspedisi kami masih belum kembali, jadi kami datang kemari untuk menjemputnya. " Jawab Laycle dengan serius.

" Baiklah, ikuti aku! Aku akan mengantar kalian ke tempat teman kalian berada. " Kata Artan yang kemudian memimpin jalan.

" Pemimpin, apa kita bisa mempercayai omongan bocah itu? " Tanya Eve, dia adalah salah satu ahli di guild Sword Destiny, dia juga sangat mahir dalam membongkar perangkap. Sikapnya yang selalu serius dan dingin membuatnya di sebut dengan Ice Queen.

" Dengar Eve, kamu terkadang harus mengambil resiko untuk mempercayai orang lain, atau kamu tidak akan mendapatkan banyak teman. " Kata Laycle menasehati.

" Baiklah.. "

Kemudian rombongan itu berjalan mengikuti Artan.

" Tunggu!!! " Teriak Eve tiba-tiba ketika mereka sampai di sebuah lorong.

Artan yang berada di depan berhenti ketika mendengar teriakan itu dan menoleh kebelakang.

" Ada apa? " Tanya Avian bingung.

Deg....

" Emm anu.. di depan ada perangkap, jadi sebaiknya kita bongkar dulu perangkap itu. " Kata Eve tersipu.

" Oh... Kamu memiliki mata yang bagus.." jawab Avian santai.

" Ehh.. terima kasih.. " jawab Eve tersipu.

" Jangan terlalu berbunga, maksud dia mungkin kamu memiliki mata yang bagus karena kamu dapat melihat jebakan itu. " Sindir Chloe. Dia juga salah satu ahli di Guild Sword Destiny.

" Aku tahu!! " Bentak Eve. Kemudian dia berjalan menuju lorong dan menyelidiki pusat dari Magic Rune yang membuat perangkap itu aktif.

" Eh... Kamu sedang apa? " Tanya Artan bingung melihat apa yang sedang di lakukan oleh Eve.

" Aku.. tentu saja aku sedang membongkar perangkap. " Jawab Eve yang masih tersipu karena efek voice of charisma.

" Oh, oke. " Jawab Artan singkat. Kemudian dia pergi meninggalkan gadis yang sedang ingin menunjukan bakatnya tersebut.

Artan berjalan ke sudut dan duduk untuk mulai melakukan meditasi, kekuatannya menurun banyak, jadi jika dia tidak mulai berlatih dari sekarang, akan lebih lama untuk mencapai keadaan puncaknya.

Beberapa saat kemudian, Artan membuka matanya selesai melakukan meditasi. Dia melihat bahwa gadis yang sedang menunjukan bakatnya tadi dalam membongkar Magic Rune masih belum selesai.

" Sudah berapa lama dia melakukan hal itu? " Tanya Artan yang menghampiri Laycle.

" Hmm .. sekitar 3 jam aku rasa, ada apa? " Tanya Laycle penasaran.

" Selama itu? " Kata Artan mengerutkan kening.

" Artan, aku tahu kamu sangat kuat, tapi tolong jangan menghina bawahanku, Eve adalah gadis yang sangat berbakat dan baik, aku tidak ingin kamu menghinanya semudah itu. " Kata Laycle dengan nada berat, dia juga memberikan tekanan inner fear kepada Artan.

( Author note : inner fear adalah kekuatan yang tidak terlihat, namun dapat membuat tekanan mental kepada korban. Inner fear tidak dapat dilatih, namun bisa di dapatkan melalui pertempuran dan keadaan hidup dan mati. )

" Aku tidak menghinanya. Yah....terserah saja, dan satu lagi, inner fearmu terlalu lemah untuk menakutiku. " Setelah mengatakan hal itu, Artan berjalan menuju tempat Eve berada.