Anastasia berjalan melalui koridor sayap timur untuk mencapai kamar dimana Tamara ditahan, dan seiring berjalannya, dia bisa merasakan udara di sekelilingnya menjadi kental. Ketika dia belok ke suatu pendaratan, kabut putih tebal yang melayang di lantai membuatnya sulit melihat kemana dia pergi. Marmer itu menjadi licin karena embun menetap di atasnya. Penyihir itu menunjukkan kemarahannya karena ditangkap tanpa keinginannya. Dan Anastasia semakin kesal padanya. Sihir dalam dadanya ingin naik ke tenggorokannya dan entah bagaimana, dia tahu bahwa penghalang sihirnya telah terkoyak lagi. Secara insting Anastasia berkata dalam bahasa peri "Deo puta," dan kabut itu terbelah, bergulung menjauh dari sisinya. Dia menekan sihir dari tenggorokannya kembali ke dalam dada dan membiarkannya berdetak di sana.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com