Suara telepon masih terdengar nyaring, keduanya menatap dengan perasaan yang gelisah. "Irfan, sepertinya kamu harus mengangkat telepon itu." Ucap Putri menyadarkan lamunan suaminya.
"Ya, tentu saja." Jawab Irfan cepat.
"Aku akan panggil kak Rita, secepatnya." Putri beranjak dari duduknya, segera saja ia berlalu meninggalkan kamarnya.
Irfan sudah memegang ponsel lawas tersebut, segera ia menatap pada layar ponsel, sebuah nomor acak yang tidak ia kenal. "Halo...?"
Disaat yang bersamaan Putri dan Rita baru saja muncul di dalam kamar, mereka segera menatap pada Irfan dengan tatapan penasaran. Irfan memberikan aba-aba pada mereka, agar keduanya tidak berbicara.
Putri dan Ratih mengangguk pelan, menyimak serius dengan apa yang terjadi. Sedikit mendekat ke arah Irfan, agar bisa mendengar percakapannya.
"Irfan, tiga puluh detik ok. Agar kita bisa melacak dimana keberadaan mereka." Ucap Rita tanpa bersuara, tiga telunjuk jarinya sudah ia berikan dihadapan Irfan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com