Ethan Smith tidak bisa repot menangani Tetua Ketiga, karena dia sudah bersiap untuk meninggalkan Paviliun Alkemis Ilahi dan tidak ada yang ditakutkan.
Sebuah grup orang berdiri di bawah matahari, menunggu dengan tenang kepulangan Pemilik Paviliun.
Waktu berlalu dengan cepat, satu jam berlalu dalam sekejap mata.
Semua orang berkeringat deras di bawah matahari.
"Mengapa Pemilik Paviliun belum kembali juga?" Ethan Smith tidak bisa menahan kerutan di keningnya.
Sofia Carrillo di sampingnya berkata, "Siapa yang tahu? Orang-orang penting yang disebut-sebut ini selalu ada dramatisasi mereka, bukan?"
Ethan Smith mengangkat bahunya, merasa bahwa apa yang dikatakannya tidak salah.
Baru saat itu, sebuah mobil akhirnya berhenti di pintu masuk Paviliun Alkemis Ilahi.
Sekilas, sebuah Rolls-Royce yang mengkilap tengah berjemur di bawah sinar matahari.
Setelah mobil itu berhenti, dua orang keluar dengan cepat dan membuka pintu belakang.
Tak lama, seorang gadis muncul dari mobil tersebut.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com