Aksa mendengar penuturan Airlangga yang adiknya harus pergi dari dunia ini karena adik Aksa.
Dan ia juga sangat ingin menyayangi adiknya seperti yang Theo lakukan pada adik cowok itu.
Namun semuanya seolah sulit karena abangnya yang enggan membuka hati dan maaf untuk adik kecil mereka.
Dan ntah kenapa sikap abangnya itu membuat dirinya terpengaruh, ingin peduli namun seolah ada yang menarik dirinya agar ia tidak peduli, apakah itu karena mereka berdua kembar sehingga insting mereka saling memengaruhi?
Namun kenapa hanya dia yang terpengaruh sedangkan abangnya tidak terpengaruh sama sekali dengan apa yang ia rasakan dan ingin ia lakukan pada adik kecilnya yang ntah sejak kapan sudah tumbuh menjadi seorang remaja.
"Woi! Bengong mulu lo!" Ucap Theo menyadarkan Aksa dari lamunannya.
"Kaga" Ucap Aksa berusaha mengelak.
"Coba benerin dulu satu satu masalahnya, gue yakin kalian berdua uda gede dan pasti tau gimana cara nyelesein masalah sama adek sendiri" Ucap Theo menasihati.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com