Luna melihat ke wajah ayahnya dengan tegas.
"Baiklah ayah, jika itu memang keputusanmu. Aku tahu pasti kau melakukan ini semua karena Jane. Dasar wanita licik!" sembur Luna dengan wajah marah melihat kepada Jane.
Jane mendelik dan merasa sangat tidak terima.
"Apa kau bilang? Beraninya sekali kau mengatakan licik kepadaku. Dasar anak tidak tahu di untung. Bisanya cuma minta uang sama orang tua, hahaha sekarang kau sudah enak kan? Hidup sendiri tanpa ada siapa siapa yang membantumu. Rasakan itu Luna!" seru Jane dengan mendelik tajam kepada gadis berponi itu.
"Sudah sudah, diam. Kalian ini sukanya hanya berantem saja!" Seru Jhon dengan keras.
Luna dan Jane menjadi diam sekarang.
"Luna kau cepatlah pergi dari sini!" Tegas Jhon melihat kepada Luna.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com