Aku dan teman teman berada di rumah sakit. Aku tidak tahu kenapa di perjalanan tadi aku merasa ada yang tidak beres. Aku merasa sangat deg degan sekali. Entah kenapa pikiranku tidak karuan.
"Ruangan Justin dimana?" Tanya bea keoadaku.
"Ada disebelah sana," jawabku dengan wajah datar sambil menunjuk ke arah lorong sana.
Semuanya mengikutiku yang berjalan cepat menuju ke ruangan Justin. Terdengar suara sepatu yang menghentakkan lantai. Bea di tangannya membawa makanan untuk Justin. Begitu juga Austin yang membawa jam untuk di berikan kepada Justin. Karena kata Austin selama ini ia belum pernah memberikan hadiah u tuk Justin. Ya mungkin itu bisa membuat Justin merasa lebih baik Daris ebekumnya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com