webnovel

9

"Kita mau kemana kak?" Tanya Keysha setelah naik di mobil Devan.

Devan tersenyum menatap Keysha. "Gue mau buat lo bahagia"

Keysha mengalihkan pandangannya setelah mendengar itu. "Percayalah, jika aku tersenyum atau tertawa itu bukan bahagia yang sebenarnya"

"Lalu? Bagaimana agar Lo bisa bahagia yang sebenarnya?"

"Membuat aku tau, bagaimana tertawa yang dari hati"

Keysha tersenyum kecil. "Aku berharap sebelum aku pergi ada seseorang yang bisa membuatku bahagia yang sebenarnya. Aku sangat berharap itu"

"Kenapa Lo ngomong gitu?"

"Entah, mulutku yang bicara"

"Yaudah berangkat ya?"

Keysha mengangguk.

Diperjalanan hanya ada keheningan. Hari masih sore, Devan mengajak Keysha ke cafe.

"Cuma ke cafe kak?"

Devan tersenyum dan menggeleng. "Tunggu aja"

Devan mengangkat tangannya. "Mau pesen apa?" Devan menatap Keysha.

Seorang pelayan datang tidak lama kemudian.

"Milkshake strawberry" ucap Keysha antusias.

Devan menggeleng sambil tersenyum. "Milkshake strawberry dua"

Keysha melebarkan matanya. "Kak Ave suka milkshake strawberry?"

Devan menggeleng. "Nggak. Gue sukanya sama Lo"

Blush..

Sumpah demi apapun jantung Keysha berdetak kencang. Pipi Keysha merona. Sungguh, Keysha sudah jatuh cinta pada Devan.

"Kak Ave"

"Apa?"

"Jangan kecewain Keysha ya"

Devan mengerutkan keningnya. "Lo baper?"

Keysha menundukkan kepalanya, menutupi rona merah pipinya membuat Devan tersenyum miring. "Masa di gituin aja udah baper"

Keysha berdecak kesal. "Makanya jangan gituin Keysha"

"Gue bakal tanggung jawab kok"

Keysha melotot ke Devan. "Keysha nggak hamil" ucap Keysha polos.

Devan terkekeh mendengar ucapan Keysha. Disela-sela obrolan mereka, pesanan mereka datang. Keysha yang sudah lama tak meminum milkshake pun langsung meminumnya sampai habis.

"Lo mau nggak jadi pacar gue?" Tanya Devan tiba-tiba.

Uhuk.. uhuk...

Keysha tersedak akibat pertanyaan Devan yang tiba-tiba.

"A.. apa?"

"Keysha, Lo mau nggak jadi pacarnya kak Ave Lo?"

Keysha bingung akan menjawab apa. Sungguh Keysha sangat senang. Tapi ia tak merasa bahagia. Firasatnya tak enak.

"Gimana? Mau apa nggak?"

"Emm, itu... Eeee.. apa ya... Emm..."

Keysha mengangguk seraya tersenyum manis. Devan yang melihat itu pun membalas senyum Keysha lalu menggenggam tangan Keysha.

"Makasih ya"

Keysha tersenyum kikuk. Keadaannya tiba-tiba canggung. Hari mulai malam, Devan yang menyadari langsung mengajak Keysha pergi.

Devan mengangkat tangannya. Seorang pelayan berjalan ke arahnya.

"Sudah"

Pelayan itu mengerti apa yang dimaksud Devan. Setelah selesai membayar, Devan berdiri dari tempat duduknya dan menggandeng Keysha. "Yuk"

Keysha hanya bisa menurut. Devan membawa Keysha ke...

"Pasar malam?"

"Bukan"

"Lalu?" Keysha tampak berfikir. "Oh... Keysha tau!"

Keysha menatap Devan. "Ini kayak Atlantis yang ada di Surabaya kan?"

Devan mengerutkan keningnya. "Atlantis di Surabaya?"

"Yah semacam itulah. Yaudah yuk masuk yuk"

Keysha langsung turun dan masuk. Devan yang melihat kelakuan lucu Keysha hanya geleng-geleng kepala.

"Kak! Keysha mau naik itu!" Tunjuk Keysha pada salah satu wahana.

"Jangan! Nanti pusing"

"Ih! Biasanya juga Keysha naik itu. Udah nggak apa-apa yuk"

Dengan terpaksa Devan menuruti kemauan Keysha. Keysha slalu tertawa, senyumnya tak pernah pudar. Banyak wahana-wahana yang sudah Keysha coba.

"Kak Ave main itu yuk" ucap Keysha sambil menunjuk.

Devan mengerutkan keningnya. "Bom bom car?"

Keysha mengangguk antusias. "Ayoo!" Keysha menarik tangan Devan.

Setelah main itu, Keysha mengajak ke wahana ekstrim. Roller coaster. Devan hanya menuruti Keysha.

Tak ada rasa takut dari Keysha saat menaiki wahana satu ini. Yah dengan menaiki wahana ini Keysha bisa berteriak sekencang-kencangnya. Keysha sangat suka wahana ini, bisa membuat Keysha tenang.

"Kak, kak. Rumah hantu yuk" ajak Keysha lagi.

"Yakin?"

"Iya, yuk yuk"

Devan menuruti kemauan Keysha. Saat Keysha naik ke kereta, Keysha merasa takut.

"Kak, Keysha takut" bisik Keysha pelan.

Devan mengangkat alisnya. "Terus kenapa ngajak kesini?"

"Keysha pengen aja. Nih lihat, bulu Keysha langsung berdiri semua" Keysha menunjukkan tangannya.

Sekuat tenaga Devan menahan tawanya.

Kereta mereka berjalan, tiba-tiba ada hantu yang mengagetkan mereka

"SETAAAANN! AAHHH! KAK SAMMY TOLONG ADA SETAANN!" Refleks Keysha memeluk Devan.

Devan yang dipeluk Keysha merasa nyaman. Devan selalu merasa nyaman bersama Keysha, meski Devan tau kalau Keysha adalah iblis berjubah malaikat. Untuk pertama, Devan dan semua kelas dua belas melihat sisi iblis Keysha.

Devan membalas pelukan Keysha dan Keysha pun merasa aman ketika dipeluk oleh Devan.

Setelah keluar dari rumah hantu, Keysha melihat permen kapas.

"Kak, Keysha mau itu" ucap Keysha sambil memasang puppy eyes nya.

Devan tersenyum melihat wajah Keysha. Lucu. Itulah yang ada dipikiran Devan saat ini. "Yaudah yuk"

"Yeay. Makasih kak Devan. Yuk"

Mereka membeli satu permen kapas. Keysha menyuapi Devan permen kapas, begitupun sebaliknya. Kadang mereka memakan secara bersamaan.

"Pulang yuk, udah malem" ajak Devan ketika melihat wajah lelah Keysha.

Keysha mengangguk pelan.

Didalam mobil, mata Keysha terasa berat dan akhirnya Keysha tertidur didalam mobil Devan.

Devan mengantar Keysha ke halte biasa Keysha minta turun lalu mematikan mobilnya saat sudah sampai. Devan memandangi wajah damai Keysha saat tidur. Keysha tidur terlalu nyenyak, Devan tak berani membangunkan tidur Keysha.

Devan mengambil ponsel Keysha, berniat menghubungi keluarganya agar memberi tau alamat rumah Keysha.

Devan kaget. Hanya ada tiga kontak di ponsel Keysha.

Desy

Kak Ave

Kak Sammy

Cuma itu kontak Keysha, dan Devan tau kalau Sammy dekat dengan Keysha.

"Apa gue minta tolong Sammy aja ya? Tapi kalo Sammy macem-macem gimana?" Sungguh Devan sangat bingung saat ini.

Dengan terpaksa Devan menghubungi Sammy daripada membangunkan Keysha.

Keysha

Gue Devan. Keysha ketiduran dimobil gue. Lo tau rumahnya nggak? Kirimin alamat rumahnya.

Tanpa menunggu lama, Sammy membalas pesan Devan.

Kak Sammy

Lo apain Keysha?! Dimana Lo?! Jangan macem-macem!

Keysha

Sans, gue nggak ngapa-ngapain. Gue di halte jln kusuma bangsa.

Kak Sammy

Tunggu gue! Jangan apa-apain Keysha!

Akhirnya Devan menunggu kedatangan Sammy. Tak tunggu waktu lama Sammy sudah sampai dengan mobilnya. Rumah Sammy dan haltenya tak terlalu jauh.

Devan keluar dari mobilnya.

"Lo nggak ngapa-ngapain Keysha kan?" Tanya Sammy dingin.

"Buat apa gue ngapa-ngapain cewek culun itu?" Tanya Devan merendahkan.

"Brengsek Lo! Dia nggak culun"

"Mata Lo buta? Culun kayak gitu Lo bilang nggak culun?"

"Dia gadis cantik!"

"Terserah Lo! Kasih tau rumahnya. Biar gue yang nganterin"

"Nggak perlu! Ada gue!"

"Gue nggak mau sampe Keysha kenapa-napa" ucap Devan dingin.

"Gue bisa jagain Keysha dan gue nggak akan ngapa-ngapain gadis yang gue sayang"

Sammy menggendong Keysha yang sedang tidur dari mobil Devan. Keysha menggeliat kecil dan memeluk tubuh Sammy. Devan yang melihat itu merasa sakit di hatinya.

"Makasih" ucap Sammy sebelum masuk ke mobilnya.

Tidak menunggu lama sebelum mobil Sammy sudah tak terlihat dipandangan Devan.

"Nggak mungkin kan gue jatuh cinta sama cewek culun itu?" Tanya Devan pada diri sendiri.

"Rencana gue, setelah dia nerima gue sebagai pacarnya gue bakal putusin dia biar dia kecewa sama gue dan nggak ganggu gue lagi" gumam Devan.

"Tapi ada apa dengan hati gue?"

Devan masuk ke mobilnya lalu pergi menuju rumahnya sambil memikirkan perasaannya ini.

****

"Bahagia semalem?" Tanya Sammy ketika mereka berada dimobil Sammy untuk menuju ke sekolah.

"Keysha belum menemukan kebahagiaan Keysha"

"Keysha cuma seneng seperti biasa" lanjut Keysha

Sammy menghela nafas lelah.

"Keysha capek kak. Keysha pengen bahagia" ucap Keysha.

Setelah sampai disekolah, Keysha langsung turun dari mobil Sammy menuju ke kelasnya. Sammy menghela nafas lelah melihat sifat Keysha yang berubah.

Tak sengaja mata Sammy melihat Diva dan banyak anggota black rose di sebrang sekolahnya.

"Apa-apaan sih tuh anak" gumam Sammy kesal.

Sammy mengambil handphone-nya untuk menelpon seseorang.

"Bawa anak-anak ke sekolah gue! Kayaknya bakalan ada tawuran disini" ucap Sammy pada orang diseberang sana.

"Otw" balas orang itu.

Sammy masuk ke sekolahnya tapi tak ke kelasnya. Sammy menunggu ditengah-tengah lapangan. Sammy tak peduli dengan guru-guru yang memarahinya.

***

Kring... Kring... Kring...

"Sha, kantin yok"

Keysha menatap Desy dan tersenyum. "Nggak ah"

Desy mengerutkan keningnya. Oke tak jadi masalah. "Yaudah ke--"

"WOII ADA TAWURAN DILAPANGAN! JANGAN ADA YANG KELUAR KELAS!" Teriak sang ketua kelas.

Seketika kelas menjadi hening. Semua pada takut.

"Siapa yang tawuran?" Tanya seorang siswi memberanikan diri.

"Kak Sammy dan entah sama siapa"

Deg...

Keysha langsung berdiri dari tempat duduknya setelah mendengar itu. Keysha berjalan keluar kelas tapi langsung dihadang oleh ketua kelas.

"Mau kemana? Kak Sammy bilang Lo nggak boleh keluar" tukas ketua kelas.

"Keysha nggak mau kak Sammy kenapa-napa. Minggir" ucap Keysha dingin yang membuat semua takut.

Yah berita tentang sisi iblis Keysha telah menyebar sampai satu sekolah.

Keysha berlari menuju lapangan setelah ketua kelas ketakutan.

Dilapangan terlihat banyak murid yang menonton. Hampir satu sekolah menonton. Meski sudah dilarang keluar tetapi semua kepo ingin menonton.

Sammy dkk berdiri ditengah lapangan sedangkan Devan dkk berdiri dipinggir lapangan. Terlihat bahwa anak buah Sammy kalah. Cuma Sammy dkk dan Devan dkk yang masih berdiri tegak dan musuh yang semakin banyak.

"Gue cuma mau Keysha, kak Sammy. Tolong jangan mempersulit" ucap Diva. Yah itu Diva dan anggota black rose.

"Langkahi dulu mayat gue"

Diva mencodongkan senjatanya. "Cari Keysha! Hancurkan sekolah ini" perintah Diva mendominasi.

"Maju selangkah, mati" ucap Keysha dingin.

Semua anggota black rose termasuk Diva menoleh pada asal suara dan mereka diam membeku. Mereka mengenali suaranya tapi tak mengenali Keysha.

Tapi Diva sudah tau bahwa itu adalah Keysha meski berpenampilan culun.