webnovel

1

"Pa, Keysha mohon pa. Jangan kembalikan Keysha ke mama. Keysha gak mau ke Bekasi pa. Keysha takut" ucap Keysha lirih.

"Papa gak mau ngerawat anak nakal kayak kamu!" Bentak Anton-papa Keysha.

Keysha menatap Anton tidak percaya, dirinya merasa sakit yang amat sangat di dadanya.

"Papa gak mau ngerawat Keysha tapi mau ngerawat Keynan?! Pa! Keynan lebih nakal dibandingkan Keysha pa!" balas Keysha dengan nada tinggi.

"Keynan itu pintar! Gak kayak kamu!"

Anton membentak dengan suara yang sangat keras sehingga menggema di ruangannya.

"Apa?" Tanya Keysha lirih. "Apa kurang penghargaan yang Keysha berikan untuk papa dan sekolah ini? Apa kurang piala dan repotasi yang Keysha berikan dari lomba olimpiade dan lainnya? Apa kurang pa?!"

"Pergi kamu dari ruangan saya!" Usir Anton dengan tegas.

"Pergi!"

Tanpa basa-basi Anton langsung menyeret Keysha keluar dari ruangannya.

"Kakak!" Teriak Keynan saat melihat kakak kembarannya dihempaskan begitu saja oleh Anton.

"Dek!"

Diva langsung keluar dari mobil ketika melihat adiknya yang jatuh. Diva memeluk adik kecilnya yang tersungkur di tanah.

"Pergi dari sekolahan saya!" Bentak Anton tidak suka.

Banyak siswa-siswi yang melihat kejadian itu karena sekarang waktunya istirahat. Banyak siswi-siswi yang menggoda Keynan yang terlihat tampan dan banyak juga siswa-siswa yang menggoda Diva karena kecantikannya.

Tidak dengan Keysha. Tidak ada yang melirik Keysha sedikitpun dengan penampilan Keysha yang sekarang. Rambut hitam palsu yang di kepang dua. Kacamata bulat yang non-minus. Baju yang kebesaran.

Keysha sengaja dengan semua itu karena itu adalah keinginan terakhir dari Dicky-kembaran Diva. Dulu Keysha adalah ketua geng terkenal.

Kenakalan Keysha berhenti saat kelas tiga SMP. Saat itu juga Dicky meninggal karena kecelakaan. Dicky buru-buru mengendarai motornya ketika mendengar kabar bahwa adiknya-Keysha dan Keynan tawuran didekat sekolahan Keynan. Keynan bergabung di geng Keysha sejak kelas dua SMP. Keynan mengikuti jejak kenakalan kakaknya.

Saat lampu lalu lintas berwarna hijau, Dicky langsung melajukan motornya. Tapi kejadian yang tak diinginkan pun terjadi. Tiba-tiba ada truk yang remnya blong menabrak Dicky tepat dihadapan adik-adiknya dan kekasihnya. Yah saat itu Diva dan kekasih Dicky mengikuti Dicky dari belakang dan saat itu juga Keysha dan Keynan ada di lokasi tersebut untuk pulang ke rumah.

Keysha yang dituduh sebagai penyebab kematian Dicky. Anton yang sudah lama berpisah dari Ningsih-mama Keysha pun ikut menyalahkan Keysha atas kematian anak sulungnya itu. Keysha yang merasa bersalah akhirnya mengubah sifatnya. Di kelas tiga SMP Keysha tak mengikuti tawuran lagi, Keysha juga tak pernah berkumpul dengan gengnya dan saat itu hingga saat ini Keynan yang menggantikan posisi Keysha untuk sementara.

Keysha juga mengubah penampilannya. Dari yang nakal ke culun. Rambut di kepang dua seperti gadis desa adalah rambut kesukaan Dicky. Keysha memakai kacamata bulat non-minus itu karena Dicky yang juga suka memakai kacamata bulat non-minus. Keysha memakai baju yang kebesaran karena Dicky yang meminta Keysha agar tidak memakai baju yang memperlihatkan lekuk tubuhnya, setelah kejadian 'itu'. Kejadian dimana hanya Dicky, Keysha, Sammy, dan tuhan yang tau.

Dari ketiga adiknya, Dicky sangat menyayangi Keysha. Dicky pun sempat memberi Keysha kenangan yaitu jaket berwarna coklat polos, sehari sebelum dirinya meninggalkan dunia.

"Pa, Keysha gak mau ke Bekasi! Ijinkan Keysha untuk sekolah disini pa. Keysha udah kelas dua. Sebentar lagi Keysha akan kelas tiga dan lulus. Ijinkan Keysha sekolah disini pa. Keysha mohon" ucap Keysha dengan nada mohon.

"Bawa Keysha ke mobil Diva! Keynan! Sekarang kita berangkat ke Bekasi! Cuman bibi kalian yang bisa membuat Keysha berubah!"

Suara keras dari Ningsih langsung menyadarkan Diva dan Keynan yang sedang membantu Keysha berdiri. Suara itu juga menyadarkan Keysha dari lamunannya. Keysha langsung menatap Ningsih dengan penuh harap.

"Ma, Keysha udah berubah ma! Kak Diva tolong Keysha! Keynan tolong kakak key! Keysha gak mau ke Bekasi! Tolong Keysha" ucap Keysha lirih

"Maaf" menyadari tidak bisa berbuat apa-apa, Keynan dan Diva meminta maaf bersamaan.

"Hiks... Kak Dicky! Tolong Keysha! Tolong kak! Hiks..." Teriak Keysha yang terdengar pilu.

Keysha sungguh tidak ingin tinggal bersama sepupunya itu. Keysha benar-benar takut dengan sepupunya juga bibinya yang sangat munafik.

"Jangan banyak drama! Diva cepat! Bawa adikmu masuk!" Teriak Ningsih dari dalam mobil.

Keysha tersenyum kecut ketika melihat semuanya. "Maafin Keysha kalo Keysha ada salah" Keysha menghapus air matanya dengan kasar.

Keysha menghembuskan nafas lelah. "Keysha mau tinggal di Bekasi. Dan kalian tinggal menunggu berita tentang Keysha"

"Keysha Edward ditemukan tak bernyawa" ucap Keysha menirukan suara reporter, sambil menatap Diva, Keynan, dan mamanya dengan kesedihan yang mendalam.

"Itukan yang kalian mau? ITUKAN?! Oke, secepatnya Keysha akan menuruti keinginan kalian. Keysha akan ditemukan tak bernyawa entah mati karena disiksa atau mati karena bunuh diri. Tunggu aja beritanya" ucap Keysha sambil tersenyum kecut dan masuk ke mobil tanpa banyak bicara lagi.

Diva dan Keynan kaget dengan ucapan Keysha. Diva dan Keynan tak ingin sampai itu terjadi, tapi mereka berdua tak bisa berbuat apa-apa didepan orang tuanya. Diva dan Keynan tak berani membantah perintah mamanya. Biasanya yang membela Keysha adalah Dicky. Cuma Dicky yang berani membela Keysha didepan mamanya.

Ningsih dan Anton memang tak suka pada Keysha. Ningsih dan Anton tak berniat memiliki anak perempuan lagi setelah Diva lahir. Mereka ingin anak laki-laki bukan perempuan. Mereka bisa menyayangi Diva, tapi tidak bisa menyayangi Keysha. Dengan kematian Dicky, kebencian yang ada di dalam diri mereka makin bertambah. Meski begitu, jauh didalam lubuk hati mereka, Meraka menyayangi Keysha seperti menyayangi Diva.

Mobil yang ditumpangi Keysha berjalan menjauh dari sekolah milik Anton. Keysha yang tidak mengetahui harus berbuat apa, akhirnya memilih untuk tidur.

"Keysha mau ikut kak Dicky aja! Keysha gak mau ke Bekasi! Keysha takut! Keynan, Kak Diva, Mama. Bunuh Keysha! Bunuh Keysha sekarang juga!" Igau Keysha tidak lama setelah dirinya tertidur.

Ningsih meneteskan air mata ketika mendengar ocehan Keysha saat tidur. Keynan dan Diva pun sama dengan Ningsih. Hati mereka sangat sakit mendengar ocehan Keysha yang terdengar pilu tapi meyakinkan.

***

"Kak. Baik-baik ya disini. Jangan lupa solat, jangan lupa belajar, jangan nakal, jangan lupain aku juga ya" ucap Keynan sambil tersenyum.

Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, mereka akhirnya sampai di Bekasi tepatnya dirumah bibinya. Keynan dengan berat hati harus melepaskan Keysha untuk tinggal bersama sepupu dan bibi mereka.

"Sebelum bicara introspeksi diri dulu" sinis Keysha tanpa memikirkan perasaan Keynan.

Senyum Keynan luntur seketika. Keynan dan Diva tau kalau Keysha membenci mereka karena mereka lebih disayang orang tua dibanding Keysha.

"Mbak, titip Keysha ya. Nanti kalo Keysha udah lulus aku bawa pulang lagi kok" ucap Ningsih sambil tersenyum.

"Iya dek, santai aja. Nanti kalo mau transfer uang ke ATM mbak aja, jangan ke ATM Keysha. Nanti kalo uangnya dihambur-hamburkan kan sayang. Mending dititipin ke mbak"

Bibi Keysha tersenyum lebar ketika berbicara tentang uang. Keysha yang melihat senyum dari bibinya itu langsung bisa menebak niat bibinya. Keysha hanya bisa tersenyum kecut sambil berharap bahwa dirinya akan menemukan kebahagiaan sebelum pergi dari dunia ini.

"Iya deh mbak. Yaudah kita pulang dulu ya, assalamualaikum"

Ningsih pamit sambil melirik Keysha sekali lagi. Keysha pun hanya memberikan tatapan kesedihan yang mendalam pada mamanya itu.

"Iya, waalaikumsalam"

Jawaban salam bibi menyadarkan Ningsih dari perasaan dilema untuk meninggalkan Keysha disini. Ningsih tersenyum menatap Keysha sambil berharap dalam hati, Keysha akan berubah setelah kembali dari sini.

Keysha meneteskan air mata ketika melihat Diva, Keynan dan mamanya masuk ke mobil untuk menuju ke bandara, tapi sepertinya mereka tak akan pulang ke Surabaya sekarang. Keysha yakin bila mereka akan pergi berlibur di area Bekasi. Ketakutan Keysha mulai muncul ketika melihat mobil yang ditumpangi keluarga berjalan dan tak terlihat lagi oleh mata Keysha.

Entah mengapa Keysha takut pada bibinya dan kakak sepupunya, Sammy. Meski Keysha ketua geng terkenal, tapi Keysha takut ketika melihat bibi dan sepupunya itu. Paman Keysha telah tiada karena sakit. Bibinya dan Sammy hanya tinggal berdua, Sammy pun masih kelas tiga SMA untuk saat ini.

Tubuh Keysha bergetar ketika melihat Sammy yang sedang menatapnya. Keysha masih mengingat kejadian 'itu' tepatnya 3 tahun yang lalu.

'Kak Dicky. Tolong Keysha! Keysha takut kak! Keysha takut kejadian yang lalu terulang lagi. Keysha takut kejadiannya malah makin parah. Keysha takut sama kak Sammy' batin Keysha ketika melihat senyum miring Sammy.

Hari sudah malam, Keysha tak nafsu makan. Keysha langsung menuju kamarnya dan mengunci pintunya. Keysha menangis diatas kasur. Keysha takut, dirinya menangis sampai matanya terasa berat dan tertutup.