Reinhard berjalan menuju ruang kerja Tuan Mike bosnya, dengan membawa beberapa dokumen penting. Sesampai di depan pintu Ruangan bosnya, dua orang penjaga menunduk hormat pada Reinhard. Reinhard hanya mengangguk, lalu bertanya pada salah satu penjaga "Apa Tuan Mike di dalam, lou?".
"Tuan Mike baru masuk tuan rein." jawab Louis
"Tolong sampaikan aku mau bertemu Tuan Mike." Pinta Reinhard. Kemudian Louis masuk kedalam, dan tak lama keluar dan mempersilahkan Reinhard untuk masuk kedalam. "Silahkan masuk tuan Rein, bos sudah menunggu anda." kata Louis.
"Terimakasih lou" jawab Reinhard lalu masuk kedalam ruang kerja bosnya.
"Sama-sama Tuan Rein" jawab Louis.
Reinhard melangkah mendekati meja kerja Bosnya,
"Bos ini dokumen yang anda minta." Kata Reinhard sambil menaruh dokumen di meja.
Mike menatap Reinhard, lalu menaruh gelas wine di meja. Dan menuang wine digelas kosong,
"Duduklah Rein, dan temani aku minum dulu." Ucap Mike
"Baik bos." Jawab Reinhard lalu duduk dan menerima gelas berisi cairan merah dari tangan bosnya, dan menyesap pelan.
"Apa kau sudah benar-benar yakin dengan keputusanmu untuk berhenti bekerja denganku Rein?" Tanya Mike datar.
Dia ingin memastikan lagi keputusan tangan kanannya itu, yang ingin resign dari pekerjaannya. Reinhard menatap ke bosnya, wajah dingin bosnya menatapnya dengan datar..
"Saya yakin bos, saya ingin membuka bisnis di negara kelahiran saya." Jawab Reinhard lugas, tak ada keraguan saat menjawab pertanyaan bosnya.
"Hemm, 15tahun lalu aku menemukanmu terlantar di jalanan suriah. Aku merawatmu dan menganggap kamu seperti anakku sendiri Rein."**
"Dan apa kasih sayang ku tidak berarti untukmu Rein?" Tanya Mike dingin
"Dad, bukan begitu—" kini Reinhard tidak memanggil formal Mike.
"Lalu?"
"Aku ingin menemukan orang tua kandungku Dad, dan menikah dengan wanita Indonesia."
"Kalau begitu tidak perlu berhenti bekerja denganku, aku akan selalu mendukungmu, Rein."
"Pekerjaan kita sangat berbahaya dad, aku tidak ingin kalau nanti menikah keluargaku merasa ketakutan."**
Mike menghembuskan nafas kasar, dia menatap mata anak angkatnya itu. Anak yang dia rawat selama 15tahun dan dia ajari tentang bisnis bawah tanah. Anak yang menjadi kebanggaannya, kini akan meninggalkan dirinya. Sungguh dalam hatinya, Mike sangat sedih dan kecewa dengan keputusan anak angkatnya itu.
"Dad, aku tidak akan pernah melupakan semua budi baik yang daddy beri untukku, aku akan selalu menganggap Daddy adalah orang tuaku. Tapi aku mohon sama daddy, ijinkan aku memulai kehidupan baru disana." Mohon Reinhard pada Mike.
"Baiklah, daddy ijinkan kamu memulai hidup baru disana. Tetapi Daddy ingin kamu tetap menjadi orang kepercayaannya daddy, rein."
"Maksud Daddy?" Tanya Reinhard
"Bukalah cabang perusahaan Daddy disana, dan kamu bisa membawa semua orangmu dari sini, dengan begitu Daddy bisa memantaumu dari sini bagaimana,Rein?"
"Tapi Dad--"
" Setuju atau tidak sama sekali,Rein!" Tegas Mike.
Reinhard akhirnya hanya mengangguk pasrah dengan keputusan ayah angkat dan juga bosnya di dunia mafia.
Drrtt.. Drrtt
ponsel Reinhard bergetar dan dia melihat layar ponselnya
*Ryan Calling..*
"Ada apa Ryan?"
"Bos ada sedikit masalah di kantor."
"Masalah apa?"
"Tuan samuel dia disini mencari anda."
"Samuel? Kenapa mencariku? Aku saat ini sedang bersama tuan Mike."
Mike yang mendengar nama adik bungsunya disebut Reinhard jadi penasaran, kenapa adiknya itu mencari Reinhard dikantornya.
Ada masalah apa sampai samuel mencari Reinhard kesana, Mike akan bertanya pada Reinhard setelah dia selesai menerima telfon.
"Bilang saja pada Samuel kalau aku saat ini sedang bersama tuan Mike di mansion." Lalu Reinhard memutus sepihak telfon asisten pribadinya.
"Kenapa rein?"
"Samuel dikantorku Dad, tadi Ryan kasih tahu"
"Untuk apa anak itu mencarimu?"
"Aku tidak tahu Dad."
"Biar saja dia disana, kamu temani aku dulu disini."
"Oke Dad."
Dikantor Reinhard..
Samuel menduduki kursi kerja Reinhard, tangannya mengambil pigura foto Reinhard yang ada di meja kerja Reinhard.
"Kenapa kamu sangat tampan sekali Rein, kau membuatku makin jatuh cinta. Tapi kenapa kamu tidak pernah mau membalas cintaku rein, apa selama ini perhatian ku kurang padamu." Ucap samuel sambil mengusap foto Reinhard.
Ryan yang melihat dari meja kerjanya hanya bisa menggeleng kepala, Ryan tidak menyangka bosnya digilai Seorang Gay. Padahal selama 5tahun dia bekerja dengan Reinhard, bosnya seorang penyuka wanita. Dan selalu berkencan dengan wanita cantik, itulah sebabnya Ryan sangat tahu tentang bosnya.
"Ryan, kemana Reinhard?, Kenapa belum juga muncul?"
"Tuan Reinhard saat ini sedang di mansions tuan Mike, Tuan sam."
"APAA! kenapa kamu tidak bilang kalau Rein sedang di mansions, jadi aku bisa langsung kesana." Seru Samuel lalu pergi keluar ruangan Reinhard dan ingin segera menuju mansion kakak tertuanya.
Samuel lalu menuju basement dan masuk kemobilnya, tetapi sebelum Samuel menutup pintu seseorang menarik keluar Samuel dari mobilnya. Betapa terkejutnya Samuel melihat orang yang menariknya keluar dari mobilnya,
"KAU!" Seru Samuel saat tubuhnya didorong hingga menempel di luar mobinya.
"Halo sayang, senang melihatmu disini." Ucap pria itu
"Lepaskan aku bastard, kita sudah tidak ada hubungan lagi!" Sentak samuel.
"Tapi aku tidak mau putus denganmu sayang, aku sangat mencintaimu sam." Pria itu berusaha mencium bibir Samuel, tapi samuel memalingkan wajahnya sehingga pria itu hanya mencium pipi samuel.
"Menjauhlah dariku Edo, kita sudah putus saat kamu selingkuh dariku." Desis Samuel.
"Temuilah aku nanti di club biasa sayang,aku menunggumu" ucap Eduardo sambil mencium bibir Samuel lembut. kemudian Eduardo masuk kedalam mobilnya dan meninggalkan samuel yang masih termenung dengan perlakuan mantan kekasihnya itu.
Samuel masuk kedalam mobilnya dan melajukan mobilnya keluar dari basement perusahaan Reinhard dan membaur dengan padatnya lalu lintas di Moscow. pikiran Samuel terpecah setelah kehadiran Eduardo tores mantan kekasihnya, yang selingkuh dengan customer di gymnya. Pria itu masih sama sangat mampu menggoyahkan hati samuel, dengan pesona Dan sentuhannya. mengingat itu milik samuel jadi bereaksi dan mengeras..
"Oh Shit!" umpat samuel tangannya mencari no seseorang dan menelfonnya.
"kau dimana?" tanya Samuel begitu tersambung dengan orang itu.
"Mansion, kemarilah aku merindukanmu sam."
"aku dijalan menuju kesana."
"Oke aku tunggu Sam."
20 menit kemudian mobil samuel memasuki halaman mansion mewah bergaya minimalis, dengan perpaduan warna cat hitam dan abu2 yang menonjolkan maskulin.
Samuel mematikan mesin mobil dan melangkah masuk mansion itu, diruang tamu sudah menunggu seorang pria tampan memakai bathrobe dan menyesap wine. Saat melihat samuel datang pria itu langsung berdiri dan memeluk Samuel.
"Aku merindukanmu sam, kenapa kamu tidak pernah datang lagi kemari?"
"Aku sibuk Edric" jawab samuel santai dan melepaskan pelukan edric lalu duduk disofa. Edric ikut duduk disebelah Samuel dan menuang wine digelas kosong untuknya.
Samuel menerima wine dari edric dan menyesap pelan. Tangan Edric membelai pipi Samuel,dan turun keleher, Samuel hanya mengangkat kepalanya menikmati sentuhan Edric. Perlahan edric mengikis jarak mereka, bibirnya melumat bibir samuel lembut dan dalam. Samuel pun membalas lumatan bibir edric dan membuka mulutnya. Edric makin melumat lidah mereka saling beradu. tangan edric menaruh gelas samuel ke meja. kini tangan edric membuka kancing kemeja samuel dan melempar sembarangan kemeja samuel. Tangannya mengusap dada sam sensual membuat sam semakin berhasrat. Tangan sam memegang milik edric yang sudah mengeras dibalik bathrobenya, dan mengelus lembut batang yang keras itu,hingga membuat edric mengerang
"Arrggghhhh.... Sam" racau edric lalu bibirnya menjilat kulit leher samuel dan memberi tanda merah disana. Samuel meremas rambut edric saat edric menjilat dadanya dan menggigit puting nya. memberi beberapa tanda merah didada Samuel. Kedua pria itu larut dalam hasrat yang panas.. dan saling melepaskan kerinduan. Tubuh Sam terkulai lemas diatas dada edric setelah pelepasan keduanya. Edric mencium bibir Samuel lembut disela nafasnya yang masih tersengal setelah melepaskan hasratnya dengan Samuel.
"kamu masih hot seperti dulu Sam, dan Aku sangat menyukainya"
"kau juga masih bisa mengimbangi permainan ku Edric." ucap sam lalu merebahkan dirinya dipelukan Edric.
"Sam, besok Aku akan melakukan perjalanan bisnis ke Paris, apa kamu mau ikut?, kita bisa menikmati bercinta di Paris."
"Aku tidak bisa Edric, Perusahaan saat ini sedang sangat sibuk dengan pemgembangan produk baru."
"Baiklah, kita bisa melakukannya lain waktu." ucap Edric lalu bangun dan duduk di pinggir ranjangnya.
Samuel lalu memeluk Edric dari belakang Dan menjilat tengkuknya, Edric mengerang saat tengkuknya dijilat Samuel, membuat hasratnya muncul kembali.
"jangan salahkan aku sam, bila aku memakanmu lagi" racau edric saat bibir samuel turun di pundak dan punggungnya.
Edric langsung berbalik dan menindih Samuel, melumat bibir samuel dan meremas milik samuel yang mulai mengeras dibawah sana. tangan sam tidak tinggal diam, memainkan milik edric hingga membuat edric mengerang nikmat. Edric mengambil pelindung dan mengoles pelumas dilubang samuel, kemudian memasukkan miliknya.
"Aaaahhhh..Eddd...aahhhh." racau Samuel saat milik edric memasuki lubangnya.
Edric terus mendorong miliknya, hingga akhirnya pelepasan. dan kini ganti posisi Samuel yang siap memasuki lubang edric. Keduanya memacu kenikmatan,hingga sama-sama mendapat pelepasan untuk yang kesekian kali.