webnovel

Chapter 64 (I'm About Your's)

"Ahjussi.... Kapan anda akan pergi?" Shou menatap dari mobil, mereka sudah ada di mobil dan Tuan Beom yang mengemudikan nya. Itu tadi setelah perbincangan tadi sebelum pulang dari rumah sakit.

"Pergi kemana?"

"Ke Jepang dan selama 3 tahun itu" Tatap Shou dengan penasaran.

". . . Mereka bilang tanggal 20 februari ini aku akan pergi"

"Itu berarti, masih ada 5 hari lagi anda akan pergi" Shou menatap kecewa.

"Setelah aku kembali, apa yang akan kau katakan padaku"

". . . Um, Mungkin Ahjussi harus merubah pertanyaan itu..."

". . . Sebelum aku pergi, apa yang akan kau katakan padaku untuk terakhir kali?" Tuan Beom merubah pertanyaan nya.

"Haha.... Itu baru pertanyaan nya, aku tentunya akan menyimpan nya sampai anda benar benar pergi nanti" Kata Shou.

Tuan Beom terdiam, ia lalu menghela napas panjang. "Ketika aku pergi nanti, apa kau baik baik saja?"

"Apa maksud Ahjussi?"

". . . Apakah ini akan sama ketika aku meninggalkan mu 20 hari itu? 20 hari saja sudah berat untuk mu apalagi 3 tahun"

". . . Itu memang berat karena Ahjussi sama sekali tidak memberitahu ku, tidak mengabari ku, dimana anda dan kenapa anda tidak berpamitan, itu sungguh membuat ku khawatir, tapi aku tahu, sekarang ini, 3 tahun anda akan bekerja, jadi jangan lupa kabari aku, mari kita sering terhubung di ponsel... Ini bukan berarti hubungan kita jauh hehe" Kata Shou.

"Ini memang jauh, apa kau tidak khawatir jika aku bersama seseorang nanti nya?" Tuan Beom kembali menatap.

". . . Aku yakin Ahjussi tidak akan melakukan hal itu" Balas Shou, seketika Tuan Beom terdiam dengan mata lebar.

"(Berpikir dengan keras seperti ini tentunya juga akan membuat ku tak fokus dengan tujuan yang akan datang, berada di dekat gadis ini, tentunya juga tak akan membuat ku fokus dengan pekerjaan ku, tapi mau bagaimana lagi, aku dari awal sudah menganggap santai pekerjaan ini dan aku mencoba memenuhi hati gadis ini dengan apa yang dia butuhkan...)"

--

"Apa kau ingin ke suatu tempat Shou?" Tuan Beom menatap.

"Um.... Kemana... Aku benar benar bingung... (Karena Ahjussi bilang, dia akan menunjukan rumah nya setelah pekerjaan nya selesai, ini mungkin aku hanya akan menunggunya selesai bekerja.... Dan sekarang aku ingin sekali ke suatu tempat, tapi kemana?)" Shou terdiam bingung.

"Bagaimana jika membeli sesuatu" Tuan Beom menatap.

"Membeli sesuatu?"

"Mungkin membeli barang yang kau butuhkan di tempat pusat perbelanjaan" kata Tuan Beom.

"Um.... Sepertinya begitu, aku sudah lama ingin membeli barang barang, seperti untuk menggambar dan yang lain nya"

"Kau lupa dalam artian membeli baju"

"E... Memang nya kenapa..."

"Tidak ada, hanya saja kau selalu memakai baju yang sama setiap hari, tak ada motif sama sekali" Lirik Tuan Beom.

"Hiz.... Aku memang sengaja membelinya begitu, tapi asal Ahjussi tahu, aku membelinya banyak dengan model yang sama karena itulah aku terlihat memakainya terus..."

"Paling tidak belilah yang baru, seperti merah muda atau yang lain nya"

"Ya, mungkin Ahjussi ada benarnya..... Baiklah kalau begitu sud di putuskan, aku akan membeli barang barang, shoping... (Eh.... Tapi....) duitnya..."

"Kau sudah berpikir banyak ingin membeli tapi masih memikirkan uang?" Lirik kembali Tuan Beom.

"Aku... Aku punya cukup uang, aku sudah banyak menabung"

"Kau menabung dan tidak makan selama 3 minggu begitu? Apa itu alasan tubuhmu kecil"

"Ahjussi berhenti profokasi aku! Ini benar benar mengganggu" Shou menatap kesal.

"Baiklah, aku akan membelikan nya untuk mu"

"Eh.... Pardon?" Shou terdiam.

"Belilah apapun yang kau mau.."

". . . I... Ini tidak perlu.... Ahjussi tidak perlu melakukan itu..." Shou menatap ragu dan menjadi tidak enak.

"Kenapa? Apakah kau masih meragukan hal ini, aku bisa mengeluarkan uang hanya untuk mu"

"Ahjussi, aku suka Ahjussi bukan karena uang Ahjussi" Shou langsung mengatakan nya membuat Tuan Beom terdiam.

". . . Um maksud ku... Ini mungkin sesuatu yang tidak nyaman jika aku harus membeli barang barang dari uang Ahjussi..."

"Lalu kau suka apa kecuali uang ku?" Tuan Beom menatap, kebetulan mobilnya berhenti di lampu merah jalanan yang baru saja menyala.

Shou terdiam sebentar dengan pertanyaan itu tadi. "Um... Apa selama ini Ahjussi berpikir aku berharap Ahjussi mengeluarkan uang hanya untuk suka padaku?" Shou menatap.

"Tidak, karena itu pemikiran yang aneh"

"(Apa ini karena.... Banyak wanita yang dulu juga menginginkan uang Ahjussi....) Aku suka Ahjussi karena anda sangat baik, dan ketika berada di dekat anda, aku bisa merasa nyaman" Kata Shou, dia mengatakan nya dengan wajah yang malu dan menatap ke paha nya bawah sendiri.

Lalu Tuan Beom tersenyum kecil dan memegang pipi Shou, membelai nya dengan pelan membuat Shou terdiam dengan wajah masih berwajah merah.

"Shou, kau membuat ku berpikir bahwa kau lebih berbeda dari semuanya" Kata Tuan Beom. Ia mendekatkan tubuh nya dan berbisik di telinga Shou.

"Ini tak apa jika kau harus membeli barang yang kau butuhkan, itu semua tidak mempengaruhi apapun" Bisiknya itu membuat Shou benar benar memerah tak percaya. Dia lalu menelan ludah. "K... Kalau begitu, aku tidak akan sungkan" Tatap nya, Tuan Beom mengangguk dan mengelus kepala Shou. "(Berbicara soal hal ini pada pria seperti Ahjussi, benar benar membuat ku sangat aneh, aku benar benar agak malu, apakah aku benar benar akan di belanjakan oleh Ahjussi, tapi... Kalung yang aku pakai, aku belum tahu harga nya, yang pasti ketika aku mencari nya di internet harganya tidak main main bahkan untuk kalung yang bisa di beli oleh orang orang yang memiliki keuangan tinggi)" Shou terdiam.

"Haruskah kita langsung?" Tatap Tuan Beom.

"Eh, jangan!" Shou langsung menyela membuat suasana terdiam. "Um... Maksudku.... Aku harus berganti baju... Aku tak mungkin memakai baju terbuka begini" Shou menatap paha nya sendiri karena dia memakai celana levis pendek.

Tuan Beom terdiam, lalu tersenyum kecil, ia memegang paha Shou membuat Shou terkejut.

"Kalau begitu, biarkan aku menikmati ini sebentar saja" Tatap nya membuat Shou terpucat.

Tuan Beom mencubit paha Shou.

"Ah, Ahjussi.... Apa yang anda lakukan?" Shou menutup mulut nya untuk tidak mengeluarkan suara aneh.

Tapi Tuan Beom mendekatkan wajahnya dan mencium paha Shou hingga menggigit nya.

"Ah...." Shou terkejut.

Bahkan lidah Tuan Beom berjalan di paha dalam Shou.

"(Ini sungguh sangat panas, lidah Ahjussi panas dan itu sangat enak, tapi ketika dia menggigit nya rasanya sangat sakit)"

Tapi tiba tiba ada suara klakson dari mobil belakang menandakan lampu merah sudah menjadi hijau dan Tuan Beom tidak menjalankan mobilnya.

Klakson terus berbunyi membuat Tuan Beom kesal. "The Fuck, baiklah, aku berjalan" Ia menginjak gas nya dan kembali mengemudikan mobilnya.

Shou terdiam, ia masih berwajah merah dan menatap paha nya. Ada beberapa bekas gigitan maupun cupang di sana.

"Ahjussi.... Apa aku boleh bertanya sesuatu soal.. Ini" Shou memegang bekas itu di paha nya sendiri.

"Apa kau akan bertanya kenapa aku selalu membuat tanda yang sama di setiap tubuh mu?" Tuan Beom melirik.

Seketika Shou terkejut. "Bagaimana anda tahu aku akan bertanya itu?"

"Itu sudah sangat jelas..."

"(Apa Ahjussi benar benar mengerti aku... Dia sudah mengerti aku sepenuhnya... Karena itulah dia selalu tahu apa yang akan di ucapkan oleh ku, jangan jangan, dia telah mempelajari semuanya?!)" Shou memasang wajah yang malu bercampur senang. "Ehem... Jadi, anda menyebutnya sebuah 'tanda' kenapa?" Shou menatap.

". . . Apa kau ingin tahu?"

"Ya, aku ingin tahu"

"Kenapa kau ingin tahu?" Tuan Beom menatap dengan senyum kecilnya.

"Um.... Mungkin karena beberapa hal, seperti aku belum pernah mendapatkan hal ini sebelum bertemu dengan Ahjussi, lalu aku juga melihat nya di berbagai leher teman teman ku, tapi di antara mereka sama sekali tak ada gigitan, hanya ada kecupan saja... Tapi Ahjussi, tak hanya kecupan tadi juga memberikan ku gigitan" Shou menatap.

"Lalu?" Tuan Beom masih dalam wajah menggoda nya pada Shou.

"Uh... Um.... Jadi mungkin anda bisa beritahu aku apa maksud ini semua, ketika pertama kali anda menyentuh tubuh ku, semuanya bahkan aku hampir bisa menghitung jumlah nya di kaca. Lebih dari 10 gigitan, dan 25 kecupan ada di seluruh tubuhku...."

"Shou" Tuan Beom menyela pelan membuat Shou terdiam menatapnya.

Kebetulan mobil berhenti dan rupanya sudah ada di parkiran apartemen tapi mereka masih terdiam hingga Tuan Beom kembali menyentuh pipi Shou. "Kau suka mochi bukan? Karena itulah tubuh mu selembut mochi manis, dan begitu putih seperti mochi yang kau makan dan menjadi kesukaan mu" Kata Tuan Beom, ia memegang pipi Shou dan mencubit nya perlahan, ia mendekatkan wajahnya dan mencium cubitan pipi Shou itu membuat Shou benar benar berwajah merah.

"Ahjussi... Jadi.... Anda berpikir aku mochi dan ingin memakan ku?" Shou menatap.

"Itu faktor pertama"

"Apa?! Ada faktor nya?! Berapa faktor itu?!"

"Sejauh ini hanya 3 dan kau telah memecahkan nya satu, faktor adalah alasan yang sangat mudah di tebak, kau mungkin bisa menebak nya" Kata Tuan Beom.

"Um... Tapi aku tidak tahu maksud anda.... Yang pertama anda suka menggigit karena tubuh ku seperti mochi yang lembut, lalu yang kedua... Aku pernah membaca di internet bahwa pria menandai pasangan nya dengan sebuah gigitan, ciuman dan yang lain nya, apakah itu benar?" Shou menatap polos.

Tuan beom terdiam dengan senyumnya, ia mengelus pelan pipi Shou dengan hatinya. "Yeah, itu benar"

Seketika Shou tersenyum senang. "Aku bisa menjawab nya!? Tidak kusangka aku bisa menjawab itu, aku akan sepenuhnya mengerti Ahjussi" Shou senang dia bisa mengerti Tuan Beom dan maksud dari itu.

"Tapi, masih ada satu lagi yang belum kau tebak" Kata Tuan Beom.

"Um.... Apa? Aku benar benar tudak tahu, pasti jawaban yang ini tidak masuk akal" Shou menatap.

"Jika tidak tahu, biarkan aku memberitahu mu... Kapan kapan" Kata Tuan Beom sambil membuka pintu dan keluar duluan.

"Apa?! Kenapa harus kapan kapan... Aku ingin sekarang, Ahjussi!" Shou kesal dan mengejarnya.