webnovel

Chapter 58 (I'm About Your's)

Seoul, Korea Selatan, 13 Februari

Hari selanjutnya, Shou terbangun membuka mata dengan tubuh agak tengkurap menghadap Tuan Beom yang juga memeluknya dalam tidur.

Shou mengangkat punggung nya dan bangun duduk mengusap matanya dengan tubuh yang telanjang. Lalu melihat ke belakang dan di saat itu juga, Tuan Beom membuka mata menatap nya.

Lalu Shou menoleh padanya dan wajah nya terkejut. "Apa aku membangunkan Ahjussi?" Shou menatap.

"Tidak, ini memang sudah pagi" Tuan Beom ikut duduk. Lalu memegang pinggang Shou dan menariknya, mengecup pipi Shou dan memberikan ciuman pagi.

Di saat itu juga, Shou merasakan penis Tuan Beom naik. Shou menjadi terkejut. "Ahjussi kenapa anda tegang, ini pagi pagi"

". . . Itu yang biasa terjadi bagi laki laki"

"Tapi, Ahjussi pria yang sudah..."

". . . Fuck, kau menganggap ku tua" Tuan beom memancarkan aura kesal.

"Ah tidak, maafkan aku hehe, aku tidak bermaksud begitu" Shou menatap.

". . . Kapan kita akan pulang?" Tuan Beom tiba tiba bertanya itu.

"Mungkin nanti saja, aku ingin menunjukan sesuatu pada Ahjussi nanti, ayo... Sekarang saja deh, mumpung masih pagi" Shou mengambil bajunya dan memakainya membuat Tuan Beom terdiam.

Lalu mereka tampak berjalan di jalanan kecil desa itu, banyak sekali ladang sawah maupun hutan yang luas di samping jalan kiri maupun kanan.

Shou memakai kaus putih dan celana levis panjang nya dan Tuan Beom memakai baju setelan nya tanpa jas.

Mereka menatap sekitar dan Tuan Beom yang melangkah mengikuti Shou sambil merokok.

"Ahjussi, apa Ahjussi melihat seperti ini di kota, tidak bukan, pemandangan seperti ini memang hanya ada di desa" Kata Shou, ia menunjukan pemandangan sawah yang sejuk apalagi masih pagi tanpa matahari.

"Apa kau dulu sering berjalan di sini ketika kecil" Tatap Tuan Beom.

"Yeah begitulah, ini semua memang menyenangkan, kakek pertama kali membawaku kemari dan memperkenalkan banyak tempat di sini, hingga aku melakukan semua sendiri, semuanya memang agak berat, tapi ini akan baik baik saja" Balas Shou.

Karena masih pagi pagi buta, masih ada langit malam yang terlihat, Tuan Beom menatap ada bulan dan bintang yang sangat cantik di sana.

"Kau sering menatap bintang juga?"

"Ya, aku suka pemandangan seperti itu, oh ngomong ngomong apa kita bisa pulang sekarang"

"Kenapa buru buru?" Tatap Tuan Beom.

". . . Aku takut Ahjussi akan sibuk"

"Sibuk karena apa?"

"Apakah Ahjussi tidak punya pekerjaan di kota?" Tatap Shou dengan tatapan manis dan merayu nya.

"Kita akan pulang dan tak ada pekerjaan hari ini" Balas Tuan Beom membuat Shou terdiam.

Setelah itu mereka bersiap kembali.

"Shou, apakah kamu akan kembali ke kota?" Tatap kakek nya.

"Ya kakek, aku akan kembali ke kota, jaga diri kakek baik baik" Balas Shou.

"Kamu juga, jangan melakukan hal yang terlalu keras, kamu masih muda"

"Ya, aku masuk dulu kakek" Shou berjalan duluan.

Lalu Tuan Beom mendekat ke kakek Shou.

"Hei, nikahilah Shou, aku akan merestui kalian"

". . . Tidak kah berpikir aku terlalu dewasa untuk nya"

"Tak apa, Shou dari kecil sudah di kejar banyak lawan jenis nya, tapi ia menolak dengan kata kata 'aku lebih suka tipe yang lebih dewasa dan jika bukan kalimat itu, dia akan mengatakan aku sudah punya pacar"

"Baiklah aku mengerti" Tuan Beom mengangguk pelan lalu berjalan pergi ke mobil. Mereka berdua pergi meninggalkan kakek Shou.

--

Sesampainya di apartemen. Tuan Beom mengantar Shou sampai di apartemen nya.

"Ahjussi, aku benar benar berterima kasih untuk hari ini, benar benar menyenangkan pergi bersama Ahjussi" Kata Shou.

Tuan Beom mengangguk dengan senyum kecilnya.

"Um, apa Ahjussi ada pekerjaan hari ini?" Shou menatap.

"Aku akan pergi sebentar saja, tunggulah di sini, atau kau bisa istirahat dulu" Kata Tuan Beom.

"Ya, aku akan menunggu Anda" Balas Shou. Lalu Tuan Beom berjalan pergi.

Setelah itu Shou masuk ke dalam dan mandi. Ia mandi dengan air dingin dan berjalan keluar dengan handuk baju nya.

Rambut yang terikat membuat memperlihatkan kulit putihnya yang cerah. Kucing nya pun juga ikut menyambut dari tadi. "Meong" Ia mengelus badan nya di kaki Shou dan Shou masih terdiam dengan handuk nya.

Di saat itu juga, ada yang mengetuk pintu membuat nya terkejut. "Siapa itu?" Gumam nya, ia masih memakai handuk.

"Shou" Panggil seseorang itu yang rupanya suaranya dari Tuan Beom.

Shou berwajah senang dan berjalan ke sana membuka pintu nya. Melihat Tuan Beom ada di depan pintu.

"Ahjussi, apa Ahjussi ingin masuk?"

Lalu Tuan Beom mengangguk, sebelumnya ia melihat sekilas tubuh Shou yang masih memakai handuk. Lalu ia masuk ke dalam Apartemen Shou.

"Ahjussi, anda tunggulah sebentar, aku akan mengganti baju" Kata Shou. Tapi tiba tiba saja, tangan Tuan Beom menahan perut Shou lalu membalik tubuh untuk Shou menatap nya.

"Kau tidak perlu menyiakan baju lagi" Kata Tuan Beom, ia mencium bibir Shou.

Shou terkejut, tapi ia menutup mata dan merasakan ciuman bibir itu. Tuan Beom mengangkat dan menggendong nya dan mereka berjalan ke ranjang, Tuan Beom meletakan Shou di ranjang, ia mencium leher nya lalu melepas handuk Shou.

Terlihat tubuh Shou yang begitu menggoda dengan suhu tubuh yang dingin. "Aroma mu begitu manis, apa ini aroma tubuh mu atau dari aroma sabun?" Tatap Tuan Beom.

Ia mencium hingga ke bawah Shou.

"Hng, Ahjussi.... Kita tidak akan melakukan nya kan?" Tatap Shou.

"Apa maksud mu? Kita baru melakukan satu kali tadi malam, sekarang biarkan aku menambah" Kata Tuan Beom, ia melepas baju atasnya sendiri.

Lalu mengeluarkan kotak kondom yang baru saja di beli membuat Shou terdiam kaku. "(Apa jangan jangan, dia pergi sebentar tadi.... Hanya untuk membeli kondom?!)"

Tuan beom mengambil satu kondom lalu melempar kotak itu ke sisi lain ranjang. Memakai kondom nya dan mulai memasukan nya di vagina Shou.

"Hng..... Ah.... Ah.... (Itu masih sangat sakit)"

Tuan beom bergerak pelan dan itu tetap masih terasa sakit dan Shou menahan nya. Hingga beberapa jam berlalu, sampai sore. Tuan beom bernapas cepat dan membalikan tubuh Shou.

Membuat tubuh Shou tengkurap sekarang dalam keadaan tidak memasukan. Lalu Tuan Beom mendekat ke punggung Shou dan mencium, naik dan terus naik hingga ke leher belakang, seketika ia menggigit leher belakang Shou sangat keras membuat Shou terkejut kesakitan meremas seprai nya. "Ahhhh!!!!.. ... Ahjussi hentikan.... Itu sakit"

Bahkan hingga darah Shou mengalir ke bawah di leher Shou, terlihat seperti kalung yang melingkar di lehernya. Tuan Beom lalu melepas gigitan nya dan menjilat darah Shou, mencium dan membersihkan darah di luka Shou.

"Ini ke empat kalinya" Tambah nya.

"Ng.... Hah... Hah.... Ahjussi, hentikan ini... Aku tidak bisa" Shou menatap ke belakang. Lalu Tuan Beom membalikan badan Shou dan memeluk Shou. Mereka berbaring dan sekerang tertidur bersama.

Shou masih bernapas panas lalu menutup mata di peluk Tuan Beom dengan luka masih di lehernya.

Malam nya, Shou membuka mata, tampak leher belakang nya yang terluka tadi telah di obati dan di tutupi penutup luka.

Dan dia memakai baju putih agak transparan tanpa menggunakan pakaian dalam. Tepatnya kemeja putih panjang lengan panjang nya. Sudah jelas yang melakukan itu adalah Tuan Beom.

Melihat sekitar dan memegang perut bawah nya sendiri.

"(Ugh.... Rasanya seperti ketika pertama kali kami melakukan nya...)" Pikirnya. Lalu berdiri perlahan dan berjalan ke kaca, melihat dirinya sendiri.

Rambutnya berantakan, ia lalu menyisir nya dan mengingat darah yang ia alirkan di lehernya.

"(Ahjussi tidak ada ragu ragu nya menggigit ku, ini seperti dia menandai ku seperti mamalia sebelum berkawin membuat bayi, tapi dia melakukan nya sangat banyak, sudah ada 4-5 kali selama hubungan ini berjalan)" Pikirnya.

Lalu tak lama kemudian, ada yang membuka pintu membuat nya menoleh. Rupanya Tuan Beom dengan telanjang dada dan hanya memakai celana panjang nya.

Ia berjalan mendekat ke Shou dan berdiri di belakang Shou yang masih berdiri di depan kaca.

Karena tinggi nya Tuan Beom, hanya sampai pundak nya saja terkena kaca itu. Ia lalu memegang perut Shou dan menunduk mencium leher Shou, dan juga luka yang ia buat ketika menggigit leher Shou tadi.

"Ahjussi, apa Ahjussi tak ada pekerjaan hari ini? Ini memang sudah malam tapi apa Ahjussi juga tak akan ada pekerjaan?" Tatap Shou, ia menatap dari pantulan kaca.

"Sebentar lagi aku akan pergi, kau terbangun di malam hari dan itu benar benar kebetulan.." Balas Tuan Beom.

Ia lalu menegakkan tubuhnya dan mengambil sesuatu dari sakunya. Shou melihat dari pantulan cermin bahwa itu adalah sebuah wadah kecil tempat perhiasan.

Mata Shou melebar dan di saat itu juga, terlintas kalung cantik dari depan nya dan di pasangkan di leher belakang nya oleh tangan Tuan Beom.

Shou terkejut, itu kalung berwarna perak murni dengan liontin cantik, mutiara kecil di hiasi perak berbentuk hati yang terukir manis.

"Ahjussi, apa ini..... (Ini.... Sebuah kalung liontin yang kelihatan nya mahal... Kenapa Ahjussi memberikan nya padaku...)"

"Kau memberikan ku korek yang unik, dan sekarang masih aku pakai, sampai saat ini aku masih berpikir apa yang harus aku balas untuk itu, jadi aku memberikan ini pada mu, tapi ada sesuatu yang membuat ku bertanya tanya bahwa soal telinga mu. Kau tidak memiliki lubang tindik" Tuan Beom memegang telinga Shou.

"Apa maksud Ahjussi? Aku memang tidak pernah menindik nya"

"Jika kau bisa, kau bisa memakai ini" Tuan beom membuka kotak itu dan terlihat sepasang anting anting kecil yang cantik berwarna perak juga.

"Ahjussi, sungguh, anda tak perlu melakukan ini.  (Aku tidak menyangka Ahjussi memberikan sesuatu yang berharga begini, aku sangat senang dan air mataku tak bisa terbendung, kalung ini sangat cantik dan liontin ini juga begitu cantik)" Shou langsung menatap.

Tapi Tuan Beom tersenyum kecil menatap atas dada Shou, liontin itu terlihat cantik.

"Pretty Shou" Tatap nya. Seketika Shou berwajah merah meledak. Lalu ia melompat memeluk Tuan Beom. "Terima kasih!!"