webnovel

Chapter 52 (I'm About Your's)

Tak lama kemudian, tampak Shou mengambil remote TV dan duduk di samping Tuan Beom dengan membawa bantal yang ia peluk. "Ahjussi ingin menonton film apa?" Tatap Shou. 

"Kau mengisi waktu ku di sini hanya untuk menonton film bersama?" Tuan Beom menatap datar. 

"Uh um... Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan, karena aku hanya ingin bersama Ahjussi tak peduli apa yang kita lakukan, apakah itu membuang waktu Anda?" Shou menatap memelas membuat Tuan Beom terdiam. 

Ia lalu menghela napas dan memegang punggung Shou membuat Shou menoleh. Dan di saat itu juga, Shou terdiam karena Tuan Beom mendekat padanya akan mencium bibir nya. 

Tapi tiba tiba saja, Tuan Beom menariknya dan memeluk Shou, ia memangku Shou membuat Shou terkejut refleksi memegang bahu Tuan Beom. 

"Ahjussi?" Tatap Shou. 

Tuan Beom hanya terdiam datar dan serius menatap nya. 

Lalu Shou berwajah merah dan memegang kedua pipi Tuan Beom. 

"Ahjussi, apa kau ingin aku seperti ini?" Tatap nya.

Tapi Tuan Beom hanya terdiam. 

Lalu Shou perlahan mendekat dan mencium bibir Tuan Beom. 

Mereka bermain bibir di televisi yang menyala memperlihatkan judul film apa yang harus di tonton dan belum di putar saat ini. 

"Uhng.... (Aku bisa merasakan nya, sekali lagi, rasa yang sama dan tidak akan berubah. Aroma rokok dan aku suka ini)" Shou semakin membuka lebar mulutnya dengan mereka berciuman seksi. 

Tapi Tuan Beom berhenti dan menatap Shou sangat dekat membuat Shou menatap nya juga. 

"Shou, lain kali aku akan menggosok gigiku" Tatap Tuan Beom. 

"Eh, kenapa Ahjussi mengatakan itu?" Shou menatap. 

"Kau tidak suka ini? Kau mungkin akan mencium aroma rokok di lidahku, aku akan menggosok gigi ku, agar kau tidak terganggu" Kata Tuan Beom. 

". . . Apa maksud itu, aku tidak peduli akan hal itu" Tatap Shou dengan senyum nya membuat Tuan Beom terdiam. 

"Aku suka Ahjussi yang seperti ini, karena anda berbeda dari kebanyakan pria, mereka tidak mempedulikan kondisi pasangan dan hanya meluangkan nafsu nya saja, sementara Ahjussi, masih tetap memilih memikirkan hal ini, aku sama sekali tidak terganggu dengan itu" Kata Shou. 

"Tapi aku tahu, kau menahan rasa sakit itu" Tatap Tuan Beom membuat Shou terdiam. 

Tiba tiba jari Tuan Beom menbuka mulut Shou membuat Shou terkejut, terlihat di sana, lidah Shou ada luka. 

"Itu bekas gigitan mu kemarin, apa kau tidak merasakan sakit sama sekali" Tuan Beom menatap datar. 

"Aku tidak merasakan itu sama sekali, jadi jangan khawatir" Shou membalas, sekali lagi dia menggunakan senyum nya. 

Tuan Beom terdiam masih datar, lalu tangan Tuan Beom melakukan yang dia inginkan, membuka baju Shou dan meraba pinggul serta dada Shou hingga Shou menjadi tersadar. "Kita tidak bisa" Ia mendorong Tuan Beom membuat dirinya sendiri menjauh dari wajah Tuan Beom. 

"Aku... Aku tidak bisa, rasanya masih sakit" Tatap Shou dengan wajah malu nya. 

Tuan Beom terdiam dan ia tetap menarik Shou untuk mendekat, dan ia bisa mencium leher Shou membuat Shou terkejut Tuan Beom tadi tidak mendengar nya. 

"Ah.... Ahjussi...." 

". . . Kau tidak melakukan apapun ketika aku pergi..." Kata Tuan Beom, hal itu membuat Shou terdiam dan menatap nya. 

Lalu Tuan Beom memeluk Shou. "Aku tidak mungkin melakukan ini jika bukan seseorang memintaku, aku tidak menganggap mu sama seperti mereka yang aku perlakukan buruk, aku menyukai mu dan aku ingin berada di sisi mu, tapi kenapa kau membuat ini begitu sangat menyakitkan jika aku melihat kesepian mu, maafkan aku.... Shou" Kata Tuan Beom. Ia mengatakan hal itu dengan nada yang seperti merasa bersalah. 

Shou terdiam, lalu air mata mengalir dari matanya dan bibirnya bergetar, ia memeluk Tuan Beom dengan erat juga. "Ahjussi... Kau sudah cukup meminta maaf padaku" 

"(Aku tidak tahu, apa yang aku lakukan selama tidak bersama Ahjussi, tapi rasanya memanglah seperti yang dia katakan, aku sangat kesepian)" Pikir Shou dengan menutup matanya masih mengalirkan air mata. 

Tuan Beom lalu menatap Shou yang terdiam dan mengecup pipi Shou, turun dan mengecup kening nya. 

"Ahjussi, aku akan lebih senang jika Ahjussi di sini sampai aku tidur" Tatap Shou. 

". . . Baiklah" Balas Tuan Beom. Ia mencium leher Shou dan tangan nya mengambil remot mematikan televisinya dan berdiri masih menggendong Shou. 

Mereka masih saling mencium bibir hingga Shou memeluk erat Tuan Beom hingga ia meletakan wajahnya di bahu Tuan Beom. "(Aroma Ahjussi, aku benar benar menyukainya, aroma rokok dan parfum yang tidak menyengat, setiap kali aku memeluknya, aku sudah sangat merasa hangat dengan dekat dengan nya)" Pikir Shou. 

Lalu Tuan Beom duduk di samping ranjang masih memangku Shou dan ia terus meraba dan mencumbu Shou. 

"Hng... Ahjussi, hentikan.... Hng..." 

"Setiap kali aku melakukan ini padamu, selalu hal sama yang aku cium, aroma yang sangat manis membuat ku ingin memakan mu" Bisik Tuan Beom yang menggigit telinga Shou. 

"Ah, ah.... Ahjussi, hentikan ini....! Aku tidak bisa" Shou hanya terus mengerang. 

Di bawah ranjang, ada Empa yang menatap mereka dengan tatapan kosong. 

Ia lalu melompat ke atas ranjang dan membuat Tuan Beom berhenti dan melihat nya. Mereka berdua melihat empa yang mendekat ke Shou, meletakan kepalanya di pipi Shou mengusap nya. 

"Empa?" Shou menatap. 

Tuan Beom terdiam dan melirik kucing itu, kucing itu juga membalas dengan tatapan kosong. 

"Meonggg" Tatap kucing itu. 

"Empa, apa yang sedang kau lakukan?" Shou memegang Empa dan membelainya. 

Lalu tangan Empa memegang pipi Shou membuat suasana diam. Dia seperti mengatakan bahwa Tuan Beom tak boleh menyentuh Shou. 

"Kau merawat itu seperti apa?" Tatap Tuan Beom. 

"Um... Hehe, aku merawat nya seperti bayi kecil dari dulu aku sudah melihat cara merawat kucing dengan baik. Hingga dia menurut padaku saat ini" Kata Shou. 

"Bayi?" 

"Hah apa? Pardon?" Shou menatap terkejut mendengar Tuan Beom mengatakan itu. 

Lalu Tuan Beom mendekatkan wajahnya. "Kau ingin bayi Shou?" Bisiknya membuat Shou terkaku mendengar itu. 

Ia berwajah sangat merah hingga meledak. "Ah.... Tidak!!" Shou mendorong bahu Tuan Beom dengan teriakan nya. "Aku... Aku takut" 

". . . Baiklah, itu hanya perumpamaan, aku tidak akan memaksamu" Kata Tuan Beom, ia kembali memeluk Shou. 

Tapi Shou terdiam kecewa, ia lalu menatap Tuan Beom. "Ahjussi, jika Ahjussi ingin membuat bayi, aku akan melakukan nya bersama mu" Tatap Shou seketika Tuan Beom terdiam. 

"Apa kau tahu apa yang harus dilakukan ketika membuat bayi?" 

"Um... Seks?"

"Lebih dari itu, aku tidak akan menggunakan kondom dan keluar di dalam perut mu yang kecil dan mungil ini, untuk membuat bayi, aku harus memasukan semuanya secara langsung" Kata Tuan Beom. 

"Apa?!" Shou menatap shock mendengar itu. 

"Pe... perutku akan penuh... (Aku melihat Ahjussi saja cum sangat banyak ketika dia menggunakan kondom, apalagi dia mengeluarkan nya di dalam nanti, aku tidak bisa membayangkan nya, apakah rasanya sakit?)" Shou terdiam dengan wajah sangat merahnya. 

Lalu Tuan Beom kembali mencium bibir nya dan mereka bermain bibir. 

Di saat itu juga, Shou merasakan ada sesuatu yang keras menyentuh selangkangan nya, ia sudah menduga bahwa Tuan Beom sedang tegang. 

"Hng... Ahjussi, aku tidak mau" Shou menatap lemas dengan rasa enak nya ketika vagina nya sudah menyentuh penis Tuan Beom. 

Tuan Beom menurunkan kepalanya beberapa kali mencium perut Shou. 

Ia juga menggigit dada Shou dan menurunkan celana Shou. 

"Hng... Ahjussi" Shou mencengkram baju Tuan Beom.

Tapi tiba tiba saja Tuan Beom menarik pinggang Shou untuk mendekat dan memeluknya, kini Tuan Beom terbaring dengan memeluk Shou. 

Shou terdiam dan menutup mata merasakan kehangatan yang terjadi. Tapi tiba tiba ia merasa tubuhnya tergerak dan rupanya Tuan Beom menggulung nya dengan selimut seperti yang dilakukan di episode yang lalu. Membuat Shou seperti burito. "Eh?" Shou menjadi bingung. 

Ia di peluk Tuan Beom dengan posisi nya membelakangi Tuan Beom. Mereka tertidur bersama dengan posisi hangat di ranjang itu. 

Shou menolehkan wajahnya. "Ahjussi..." Tatap nya. 

Tuan Beom juga menatap nya dan semakin erat memeluknya. 

"Um... Aku bisa bertanya sesuatu?" Tatap Shou. 

"Apa yang ingin kau tanyakan?" 

". . . Apa Ahjussi... Memiliki keluarga?" 

"Untuk apa bicara hal itu di umurku yang sekarang"

"Um... Mungkin anda punya adik, atau kakak, atau saudara lain yang masih bisa di ajak bicara?"

"Tidak sama sekali" Balas Tuan Beom dengan singkat. 

"Apa?! Kenapa tidak punya, kapan Ahjussi lahir?"

". . . Aku saja tidak ingat akan hal itu" 

"Tapi, tapi, tapi... Kenapa? Apakah itu membuat anda kesepian?" Tatap Shou dengan khawatir. 

Lalu Tuan Beom terdiam dengan wajah datarnya, ia memegang bahu Shou. "Salah satu yang membuat ku tidak nyaman saat kesepian adalah, sikap mu begitu susah di mengerti padaku" Tatap nya. Seketika Shou yang bergantian terdiam.

"(Sekarang aku sadar, Ahjussi memang selama ini menerima sikap ku yang aneh ini selama berlama lama, aku berpikir bahwa dia pria yang bisa menerima ku dan tidak mempedulikan soal sikap ku ini, tapi rupanya ketika dia bilang begitu, aku menjadi sadar diri)... Ahjussi, maafkan aku" Tatap Shou. 

"Aku benar benar payah dan tidak mengerti soal hal ini, aku tidak tahu apa itu cinta, apa yang dilakukan seorang pecinta, aku benar benar tidak paham akan hal itu, karena itulah aku memakai sikap yang sangat tidak bisa di mengerti oleh lelaki apalagi pria seperti anda, aku benar benar minta maaf" Tambah Shou menatap dengan wajah cemas campur menyesal. 

Lalu Tuan Beom tersenyum kecil membuat Shou berwajah merah menatap itu. 

Tuan Beom memegang pinggang Shou untuk mendekat, mereka sama sama menghadap dan menatap di atas ranjang. 

"Kau berpikir aku tidak bisa menerima ini, tapi kau harus tahu, Shou... Aku suka sifat mu yang seperti ini, tapi lebih baik bersikap lah lebih menganggap ku orang terdekat, biarkan aku mengulanginya, Shou.. Aku suka padamu" Tatap Tuan Beom. 

Lalu Shou tersenyum dan membalas sambil memeluk Tuan Beom. "Ya, aku juga suka Ahjussi....!"