webnovel

Chapter 36 (I'm About Your's)

Shou membuka mata dengan memakai kaus santai nya tanpa celana. Ia bangun duduk dan memegang kepalanya.

"(Agh.... Rasanya aku tidak ingat apapun)" Ia lalu melihat ke jam dan menjadi terkejut tak karuan karena angka jam menunjukan pukul setengah 10.

"(Hah, bagaimana bisa sudah jam segitu?!)" Ia panik dan langsung beranjak, tak mempedulikan apapun dan mengambil tasnya berlari pergi dari sana.

Sesampainya di kampus, ia menghela napas lega dan berjalan ke kelas. Ketika sampai di kelas, ia tak melihat seseorang yang selalu ia khawatirkan atas apa yang ia katakan semalam. Yakni Soohyun. "(Dimana Soohyun?)" Ia terdiam bingung.

Hanya diam duduk dan menunggu kelas selesai, hingga sore pun, ia tak melihat Soohyun dari tadi.

"(Apa yang terjadi? Dimana Soohyun?.... Kenapa dia tidak ada?)" Shou masih terdiam bingung.

Dan di saat itu juga, kebetulan bertemu dengan dosen. "Halo Shou~" Sapanya dengan ramah.

"Ah, Tuan Dosen, sore" Shou langsung membungkukan badan.

"Apa kau sudah selesai mengerjakan proyek nya?" Tatap nya.

"Ah, belum... Aku baru membuat video nya dan apa yang akan aku buat nantinya" Kata Shou.

"Kau belum menentukan objek nya?"

"Sudah, rumah yang akan aku jadikan objek, hanya saja aku tak menemukan model rumah yang sempurna" Tatap Shou dengan putus asa.

Lalu dosen itu memegang pundak Shou dan tersenyum. "Tak apa, teruslah berusaha, kau tahu, aku menunggu selama 30 tahun menunggu seorang jiwa muda seperti mu" Kata dosen lalu ia berjalan pergi.

Shou menjadi tersenyum dan juga berjalan pergi ke arah yang berbeda. Ia melupakan sesuatu, bertanya kenapa Soohyun tidak masuk, tapi karena dosen sudah pergi. Ia pun juga pergi.

Sore itu, Shou menunggu di supermarket. Ia tampak tersenyum senang dan berkata. "Selamat datang~"

Rupanya yang ada di hadapan nya adalah Tuan Beom yang menatap datar. "Satu roko-

"Ya, di sini Marlboro nya" Shou langsung meletakan merk rokok yang selalu di beli Tuan Beom.

". . . " Tuan Beom terdiam dan melirik nya. Shou hanya tersenyum ramah.

"Kau tampak senang hari ini, apa ada orang yang tidak kau suka pergi?" Tanya Tuan Beom sambil memberikan kartunya.

"Eh?! (Bagaimana Ahjussi bisa tahu, aku baru sadar.. Dia seperti bisa membaca ekspresiku saja, selama ini tebakan nya benar ketika melihat ekspresi wajahku, benar benar hebat...)... Ti... Tidak ada, tak ada apa apa, hanya saja aku ingin minta maaf pada Ahjussi karena tadi aku ketiduran dan pasti.... Anda tidak puas, maafkan aku" Shou menjadi memasang wajah sedih. Lalu Tuan Beom tersenyum kecil.

"Lain kali, berikan lebih" Tambahnya lalu berjalan pergi.

Seketika Shou menjadi terdiam memerah dan berlutut dengan wajah merah meledak.

"(Akhhhh.....)"

Malamnya, Shou sudah selesai. Ia meregangkan tubuhnya dan di saat itu juga, ada pesan masuk dari Soohyun. "Hah, Soohyun?!" Ia langsung membacanya. Pesan itu tertulis sesuatu yang seharusnya tidak menimbulkan air mata.

== Shou, aku pindah dari kampus, aku harap kita tak pernah bertemu kembali, bahagialah bersama dengan nya, pria yang kau sukai==

Shou terdiam, ia tak percaya apa yang ia baca ini benar benar sunggguhan. Seketika air mata mengalir dan terus mengalir. Mengusap beberapa kali dan terisak.

"Hiks.... Hiks.... Kenapa?!.... Kenapa kau sampai harus pindah?!" Ia menangis dengan air mata yang terus keluar.

"Shou" Tiba tiba ada manajer datang.

Seketika Shou mengelap air matanya dan memasang wajah ramah. "Manajer~"

"Kau bisa pulang sekarang, hati hati ya" Tatap manajer, manajer juga tidak menyadari bahwa Shou menutupi kesedihannya.

"Ya, Terima kasih" Balas Shou, lalu ia berjalan pergi.

Di jalan, dia kembali meneteskan air mata. Di saat itu juga, ia berhenti di depan agak jauh, ada seseorang berdiri di hadapan nya. Memegang rokok di bibirnya dengan tatapan mata datar.

Tuan Beom tepatnya, berdiri menatap Shou yang menundukan wajahnya.

". . . Ahjussi.... " Panggilnya dengan nada agak terisak.

"Kenapa kau menangis lagi?" Tuan Beom menatap serius, tapi ia belum melangkah mendekat.

"Hiks.... Hiks..... Aku benar benar sangat sedih... Hiks, Soohyun telah pergi... Hiks"

Lalu Tuan Beom melangkah mendekat dan membelai kepala Shou. "Biarkan saja, ini memang kemauan mu dari dulu" Tambahnya. Lalu Shou terdiam dan mengingat sesuatu. "(Aku memang menginginkan Soohyun tidak mengganggu ku, seharusnya aku senang sekarang karena dia tidak akan pernah menghampiri ku lagi)" Pikirnya. Lalu ia menghela napas dan mengusap air matanya.

"Baiklah"

"Ayo pulang, aku akan antar" Kata Tuan Beom lalu mereka berjalan pergi ke mobil.

Tuan Beom membuka pintu dekat supir. Di saat itu juga, Shou terdiam kaku ketika melihat keranjang kucing kecil.

"I.... Itu?" Ia masih terdiam. Lalu dari dalam kotak itu, keluar suara kucing yang manis berkali-kali.

"Itu kucing?!" Shou langsung mengambil keranjang itu dan rupanya benar, di dalam nya ada anak kucing yang sangat manis dan bersih, kucing itu adalah kucing yang di ambil oleh Shou.

"Ini... Ini imut, kupikir aku akan mengambil nya besok saja, tapi.... Apa Ahjussi yang mengambilnya?" Tatap Shou dengan senang. Lalu Tuan Beom mengangguk pelan.

"Kya, Terima kasih.... Aku akan merawat nya" Shou langsung senang.

"Oh, iya, berapa harganya, aku akan mengembalikan nya" Tatap Shou.

"Tidak perlu, sebagai balasan nya, kau harus di tempat ku malam ini" Kata Tuan Beom sambil berjalan ke bangku supir.

Mendengar kalimat itu tadi tentu saja Shou berwajah merah dan masuk ke samping bangku supir. Memangku keranjang kucing itu. "Um.... Ahjussi, Terima kasih... " Tatap Shou.

"Mm" Balas Tuan Beom dengan singkat. Lalu lampu merah dan ia menghentikan mobilnya di depan garis batas penyebrangan.

"Ahjussi, apa Ahjussi sibuk hari ini?" Tatap Shou.

"Aku tidak sibuk, apa yang kau inginkan?"

"Um, tak ada, aku hanya mengecek saja" Balas Shou, tingkahnya aneh membuat Tuan Beom terdiam.

Sesampainya di apartemen, Shou meletakan kucing itu di apartemen nya, mengatur semuanya dan memberinya makan.

"Hehe, kau benar benar manis... Tunggulah di sini ya, aku akan kembali sebentar lagi" Kata Shou mengelus nya lalu berdiri dan berjalan ke kamar mandi.

Setelah itu ia akan ke tempat Tuan Beom.

Ketika sudah selesai mandi, ia melihat kucing tadi tertidur di karpet bawah. "Awhhh.... sangat manis.... Kau seharusnya tidur di sini" Shou memindahkan kucing itu ke sofa, lalu berjalan pergi keluar apartemen.

Ia mengetuk pintu apartemen dan tampak Tuan Beom membukanya dengan hanya telanjang dada dengan celana panjang nya itu.

Shou yang melihatnya menjadi terngangah menatapnya.

"Masuklah, apa yang kau tunggu" Tatap Tuan Beom.

"Ah.... Baik, Terima kasih, maaf mengganggu" Shou berjalan masuk. Lalu Tuan Beom menutup pintunya.

Shou berjalan lalu akan menoleh. "Anu.... Ahjussi.....!!?" Shou menoleh tapi tiba tiba saja, Tuan Beom langsung mengambil punggung Shou dan mengangkatnya mencium bibir nya.

Shou bermata besar terkejut, ia agak meremas bahu Tuan Beom.

Mereka bermain lidah dan melepasnya membuat sama sama bernapas panas.

Tuan Beom menatap Shou yang berwajah merah malu.

"Apa yang anda lakukan.... Anda seharusnya bilang padaku" Shou melirik ke arah lain dengan menutup mulutnya.

"Maafkan aku, aku hanya tak bisa menahan nya" Kata Tuan Beom. Lalu ia duduk di sofa dan memangku Shou.

"Shou, biarkan aku mencium mu lagi" Tatap Tuan Beom.

Shou masih belum membuka mulutnya hingga ia membuka tangan nya dan dengan mulut yang gemetar, dia menutup mata maju mencium bibir Tuan Beom.

Mereka melakukan nya dan Tuan Beom mencium pipi Shou melanjutkan nya dengan mencium beberapa kali leher dan telinga Shou.

"Ah.... Ahjussi...." Shou menatap ke arah lain dengan wajah merah nya.

Lalu Tuan Beom memasukan tangan nya ke baju Shou, tapi di saat itu juga, ia mengangkat Shou membuat Shou terkejut. "Ah!!"

Tuan Beom mengangkat dengan satu tangan nya dan masih duduk, ia melakukan itu karena membuka celana Shou. Lalu melemparnya ke bawah membuat Shou tidak memakai celana.

"Ah.... Ahjussi.... Tunggu..."

Tuan Beom mencium perut Shou dan melepas semua baju Shou di sana.

"Hngh.... Ahjussi..."

"Shou.... " Tuan Beom bergantian memanggil dan memakan puting Shou.

Hingga Shou merasakan di selangkangan nya ada yang menyentuhnya. Ia lalu mengulurkan tangan memegang itu, bahkan itu terlihat tidak sampai segenggaman Shou karena milik Tuan Beom memanglah besar.

"Ahjussi... Masuk..Kan" Shou menatap.

"Bukalah itu" Kata Tuan Beom.

Lalu Shou menelan ludah dan membuka resleting celana Tuan Beom. Seketika penis itu keluar dan Tuan Beom mengambil satu kondom dari saku celana nya. Lalu membuka nya dengan giginya.

"Ah... Biarkan aku memasang nya" Tatap Shou. Lalu Tuan Beom terdiam dan memberikan kondom nya.

Shou memasangkan nya dan dengan lancar itu terpakai.

"Kau sudah bisa melakukannya" Kata Tuan Beom, lalu ia memegangi tubuh Shou, ia berdiri dan berlutut meletakan Shou di meja pendek dekat sofa itu.

Shou berposisi terbaring dengan selangkangan terbuka dan penis Tuan Beom tampak di perut Shou.

"Jika kau bisa melihat ini, jika penis ku masuk sangat dalam dan kau menelan semuanya, pasti akan terlihat sampai mana ini masuk" Kata Tuan Beom. Tampak penis Tuan Beom menyentuh perut Shou dan jika di bayangkan jika masuk semua, itu melebihi pusar Shou, hal itu membuat Shou terdiam pucat dan menelan ludah.

"Ahjussi... Tidak akan memasukan nya sedalam itu kan?"

"Yeah, jika memang bisa masuk, maka masuk saja, aku tahu kau menyukainya" Tatap Tuan Beom dengan senyum seringai nya. Lalu ia memasukan nya perlahan membuat Shou harus bernapas rileks.

"(Aku mencoba rileks di sini)"

Hingga Tuan Beom berhasil memasukan nya setengah.

Ia bergerak perlahan membuat Shou terus berteriak mendesah.

--

"Ah..... Ah..... Hng..... Ah... Ahjussi..... Hentikan.... Ah.... " Shou meremas bahu Tuan Beom hingga jarinya melukai bahu Tuan Beom lagi.

Mereka mengakhirinya dengan Tuan Beom menggigit leher Shou dengan keras.

Tak lama kemudian Tuan Beom terduduk di sofa dengan memangku Shou di pangkuan nya, Shou tertidur dengan hanya tertutup selimut kecil. Tuan Beom duduk dengan hanya memakai celana panjang nya itu. Ia menatap Shou yang tertidur sangat pulas.

"(Malam ini seharusnya panjang, tapi aku tak mau memaksakan tubuh kecil nya)" Pikir Tuan Beom.