webnovel

Chapter 27 (I'm About Your's)

Seoul, Korea Selatan, 12 Januari

Hari ini Shou terlihat menguap dengan rambut yang berantakan. "Hoammm" Menguap dengan lemas karena baru saja bangun dari tempat tidur.

"(Rasanya agak aneh, aku bangun karena sesuatu yang aneh di bawahku)" Pikirnya sambil berdiri lalu berjalan ke kamar mandi.

Tak lama kemudian, dia keluar dengan wajah yang khawatir. "(Apa ini... Tanggal berapa sekarang?!!)" Ia langsung mengecek ponselnya.

"(12 Januari, seharusnya 15 Januari, kenapa malah sekarang?! Apa jangan jangan.... Aku minum terlalu banyak semalam... Astaga, sebelum nya tidak begini, dan rasanya perutku sangat sakit, punggungku pegal... Ini semua karena datang bulan)" Pikirnya, rupanya Shou datang bulan dan rasanya darahnya mengalir banyak karena minum terlalu banyak semalam.

"(Haiz.... Aku harus membawa persedian, aku takut di kampus aku bocor)" Ia mengambil satu buah pembalut dan memasukan nya ke tas. Ia belum tahu, satu pembalut saja tidak akan cukup untuk seharian penuh untuk berganti.

Hingga di kampus, ia berjalan sambil memikirkan malam kemarin. "(Apa yang terjadi pada malam kemarin? Kenapa aku merasakan lupa yang sangat luar biasa, apa yang aku lakukan kemarin aku benar benar tidak ingat dan aku pada akhirnya mengingkari perkataan ku pada Ahjussi soal aku tidak akan mabuk, itu karena aku melihat mereka benar benar Akrab dan pikiran ku benar benar berantakan tak bisa berpikir jernih, di sana juga aku tak sadar aku terus minum banyak... Aku benar benar sangat malu, entah apa yang tubuhku lakukan ketika aku mabuk)" Pikirnya dengan kecewa, ia bahkan tak ingat apa yang dilakukan semalam ketika mabuk termasuk memeluk lelaki kemarin yang ada di bar.

Dan juga, termasuk mengatakan bahwa dia cemburu melihat Tuan Beom dan Nona Cha berdua mengobrol akrab, dia bahkan mengatakan nya pada Tuan Beom bahwa dia cemburu dan sekarang dia sama sekali tak mengingat apapun itu.

Setelah itu, pelajaran akan segera di mulai. Tampak Shou bertemu kembali dengan Soohyun.

"Shou..." Dia menyapa. Tapi ada banyak perbedaan dengan Soohyun, dia tidak terlihat seperti mahasiswa lain yang memakai baju rapi, justru penampilan nya agak seperti di sebut lelaki yang santai dan tak peduli akan kerapian. Hanya memakai kemeja putih lengan panjang dan kancing atasnya tak terkancing, ada beberapa tindik di kupingnya.

"So.... Soohyun!!" Shou yang melihat itu menjadi terkejut.

Soohyun tetap duduk di sampingnya. Ia menatap fokus ke depan, tapi Shou masih menatap tak percaya. "(Apa yang terjadi?! Apa ini benar benar soohyun!! Kenapa berbeda sekali?!)"

"Kenapa? Apa kau sedang mengamatiku?" Lirik Soohyun dengan senyum kecilnya.

"Uh.... Um... Soohyun.... Apa yang terjadi padamu?" Tatap Shou.

"Haha, tak ada, aku hanya ingin merubah sedikit penampilan ku, selama ini aku dikenal sebagai lelaki yang sama seperti penampilan yang lain nya, mungkin Shou akan suka jika aku berpenampilan begini, atau jika kau tidak suka, aku akan menganggap ini sebagai perubahan karena kau menolak ku... Tak apa jika kau suka aku bahkan kau tidak menyukaiku" Kata Soohyun.

"Soohyun. . . Ini bukan berarti aku mengharapkan kau seperti ini" Tatap Shou dengan nada membujuk.

"Yeah, tak apa, ini kemauan ku sendiri" Balas Soohyun. Hal itu membuat Shou terdiam.

"(Kenapa Soohyun tiba tiba berpenampilan begini, aku benar benar tidak mengerti apa yang dia maksud dan ia berkata aku suka pada nya, siapa yang suka padanya?! Kenapa dia terus saja mengatakan topik yang bersangkutan dengan hal itu, apa dia mencoba membuat ku suka padanya..... Sudahlah... Ini bukan sesuatu yang harus di pikirkan lagi)"

3 jam berlalu, ketika pengajaran sudah selesai dan akan kembali lagi ketika sudah setengah jam. Shou berjalan ke kamar mandi dan berganti di sana. Lalu keluar dengan menghela napas pasrah. "(Itu tadi sangat banyak.... Aku harap satu pembalut saja akan cukup hingga pulang nanti)" Pikirnya sambil mencuci tangan di wastafel.

Saat keluar dari kamar mandi wanita, ia tak sengaja melihat banyak wanita yang ramai mengelilingi seseorang sangat dekat di lorong kampus. Shou melihat itu adalah Soohyun, kini banyak yang malah mengagumi Soohyun dengan penampilan nya. Lalu Shou tak mempedulikan itu dan berjalan ke arah berbeda dengan wajah pucat. "(Tubuhku sangat lemas, perut bawahku sakit, pinggang bawahku pun juga terasa pegal, ini sangat nyeri, memang.. Jika aku sedang datang bulan, rasanya sangat menyakitkan, aku beruntung aku bisa menahan nya hingga sekarang)" Pikirnya sambil menggigit bibirnya sendiri.

Hingga di jam 3 siang, pelajaran berakhir dan semuanya bisa pulang. Shou segera mengambil tasnya dan berjalan pergi. Tapi Soohyun memanggilnya.

"Shouuu"

Membuat Shou menoleh. Terlihat Soohyun berjalan mendekat padanya.

"Shou, kau ingin pulang bersamaku? Aku membawa motor"

"Motor? Soohyun bisa naik motor?.... Tidak, tidak...Maaf, Terima kasih tawaran mu, tapi..."

"Tak apa, tunggulah di sini" Soohyun langsung berlari pergi membuat Shou terdiam menunggu.

"(Ini tidak nyaman.... Aku harus segera ganti... Dan harus berbaring di tempat tidur, rasanya hampir menyiksa ku)" Shou bernapas cepat dan wajahnya agak terlihat demam.

Tapi tiba tiba ada suara motor K300R, dia bisa membawa motor yang sebesar itu.

"Naik lah" Tatap nya.

"So... Soohyun... Ini... Ini tidak mungkin kan, kau bahkan sampai berubah begini?!" Shou menatap tak percaya.

"Ada apa, kagum? Jadi bisa aku dapat cinta mu sekarang?" Lirik Soohyun.

Tapi Shou menjadi mengepal tangan dan membuang wajah. "Soohyun... Aku sudah bilang padamu, bahwa... Aku tidak memiliki rasa apapun padamu bahkan rasa suka padamu" Kata Shou.

". . . Shou, aku suka padamu, jadilah pacarku, apa itu terlalu sulit untuk mu, bukankah kau tidak memiliki pacar?"

"Sebenarnya. . . Aku punya" Balas Shou dengan patah patah.

"Hah?! Apa?! Kau punya?! . . . Tunggu, ini bukan muslihat kau lagi kan? Kau menggunakan kalimat itu untuk banyak lelaki yang suka padamu"

"Aku memang punya!!" Teriak Shou menyela nya membuatnya terdiam.

"Aku punya kekasih!! Aku benar benar tidak berbohong... Jadi... Tinggalkan aku" Tambahnya sambil berjalan duluan. Soohyun masih terdiam tak percaya, tapi ia menjadi menggertak gigi dan berteriak. "Shou!! Aku tidak percaya padamu, jika kau benar benar punya, tunjukan padaku!!"

Shou hanya terdiam, ia berlari pergi.

Hingga sampai di apartemen, dia tampak bernapas berat, lalu kembali berjalan ke pintu apartemen. Tapi saat membuka sandi kunci, ia mendengar pintu apartemen di sampingnya, tepatnya apartemen Tuan Beom terbuka dari dalam dan yang keluar adalah Tuan Beom sendiri.

Mereka saling menatap. "Shou" Tuan Beom memanggilnya.

"Ahjussi. . . "

"Kau baru saja pulang? Kau tidak bekerja? Bukankah kau pulang nanti malam?"

"Sebenarnya, hari ini aku libur bekerja, jadi aku pulang duluan" Balas Shou.

"Begitu, lalu kenapa wajahmu pucat?"

"I... Ini bukan apa apa, tolong, biarkan aku ke dalam" Shou langsung masuk dan menutup pintu membuat Tuan Beom terdiam.

"(Shou... Apa aku melakukan kesalahan?)" Pikirnya, lalu berjalan pergi dari apartemen.

Sementara Shou langsung ke kamar mandi.

"(Ugh.... Rasanya sangat nyeri, aku harus segera mandi)" Pikirnya lalu setelah selesai mandi. Tampak dia duduk di sofa dengan celana pendek levis dan kemeja lengan pendek berwarna putih itu. Dengan wajah kecewa, ia meletakan punggungnya di sofa dan mulai menghela napas panjang. Ia mengingat saat Soohyun tadi berteriak.

"(Dia memintaku menunjukan kekasihku, apa yang harus aku lakukan... Dan lagi, ketika dia mengatakan putus pada pacarnya itu... Aku memang harusnya senang karena aku tidak lagi merasakan iri akan hal itu, tapi kenapa aku merasakan Soohyun harus bersama ku, seharusnya aku berpikir dua kali untuk berharap dan sekarang aku malah menjadi korban di kejar Soohyun, dia langsung mengatakan jadilah pacarku, kau pikir aku tidak tahu sifatmu setelah memutuskan pacar mu itu, dia pasti sedih dan berpikir Soohyun akan mencari orang lain untuk menggantikan nya lalu Soohyun meninggalkan orang itu dan akhirnya hanya menjadi korban, aku tahu Soohyun orang yang baik tapi ketika aku melihat tatapan berbeda itu, aku merasa dia bukan Soohyun)" Pikirnya dengan khawatir.

Lalu ada yang mengetuk pintu, ia terdiam sebentar lalu berdiri sambil memegang punggung bawahnya yang sangat sakit. Bahkan ia berjalan tampak kesulitan karena perut bawahnya sakit.

"Ya.... " Ia membuka pintu dan melihat bahwa itu Tuan Beom.

"Ahjussi" Shou menengadah menatap. Lalu tangan Tuan Beom memberikan nya kotak kecil mochi vanila padanya.

"Mochi..." Shou langsung terpana dan menerimanya. "Te.. Terima kasih"

"Kau baik baik saja?" Tatap Tuan Beom.

"Eh, maaf, apa yang Ahjussi maksud?"

"Hanya saja, kau terlihat pucat di sini, apa seseorang baru saja menyakitimu? Wanita itu?" Kata Tuan Beom, yang ia maksud wanita adalah Nona Cha. Sambil membelai pipi Shou dan mengusapnya membuat Shou terdiam dengan wajah yang merah.

"Um.... Ini hal yang biasa, aku hanya... Aku hanya kedatangan tamu hari ini, rasanya sangat tidak nyaman" Kata Shou dengan malu sangat memalukan.

"Siapa?" Tuan Beom menatap serius.

"Eh... Um.... Tamu, tamu yang selalu datang setiap satu bulan sekali itu... "

"Tamu... Siapa?" Tuan Beom masih belum mengerti dengan tatapan datarnya. Ia bahkan mulai menatap tatapan serius seperti ingin dendam pada orang yang akan Shou katakan itu.

"Haiz... (Ahjussi benar benar tidak tahu apa yang aku katakan, aku akan mengatakan yang sebenarnya saja kalau begitu) Aku sedang datang bulan" Kata Shou.

"Apa kau merasa tidak enak? Dimana rasa tidak enak nya?" Tuan Beom langsung bertanya pertanyaan yang nyaman.

"(Eh.... Ahjussi langsung mengkhawatirkan ku, apa dia tidak pernah melihat wanita datang bulan sebelumnya?) Tidak, aku baik baik saja kok hehe, Ahjussi tidak perlu khawatir, oh... Ingin masuk dulu?" Tatap Shou menawar.

"Aku tidak ada hal yang harus di kerjakan, jadi aku akan masuk" Kata Tuan Beom.

"(Aku senang Ahjussi bisa masuk, menemaniku dengan hangat hehe)" Shou menjadi tersenyum dan Tuan Beom melirik nya.

"Kenapa kau tersenyum begitu?" Tatap nya membuat Shou terkejut Tuan Beom melihat nya tersenyum kecil sendiri.