webnovel

Chapter 12 (I'm About Your's)

Seoul, Korea Selatan, 7 Januari

Di sebuah tempat yang tidak di kenali, seperti tempat pertemuan pribadi. Terdengar suara Tuan Beom dari salah satu ruangan itu mengatakan dengan nada santainya. "Kau terlihat bagus"

Tatap nya pada seorang wanita yang duduk di sofa lain, wanita itu berpenampilan seperti sama sepertinya, tapi lebih dominan wanita.

"Apa kau mencoba mengatakan bahwa aku cantik seperti biasanya kau bilang?" Tatap nya.

"Hanya berikan apa yang telah kau siap kan" Tuan Beom mengulur tangan.

"Haiz.... Kau tidak menyenangkan~" Wanita itu memberikan dokumen. Lalu Tuan Beom menerimanya dan membukanya.

"Bagaimana laman nya orang tua dari keluarga Kim memegang kuasa yang aneh ini?"

"Aku memberitahu mu untuk memanggil mereka Direktur kan~"

"Bagaimana mereka bisa menjadi Direktur ketika semua yang mereka lakukan hanya duduk dan menipu uang untuk diri sendiri... Kami tidak punya pilihan. Agar terlihat seperti perusahaan yang layak, kita perlu mengisi posisi tersebut" Kata Tuan Beom sambil membaca dokumen itu.

"Direktur Cha? Dia belum datang ke kantor akhir ini. Tidak harus kau tahu itu lebih baik dari ku?" Tambah wanita itu yang menatap menggoda pada Tuan Beom yang masih fokus membaca.

Tapi ada sebuah pesan masuk dari ponselnya. Membuatnya melihat siapa yang mengirim, tapi belum lama membaca, dia melempar ponselnya ke meja. Asisten nya yang ada di samping menjadi mengambil ponsel itu.

"Sir... Ini dari Direktur Cha, dia meminta Anda untuk menjemput nya" Tatap Asisten nya.

"Urus itu, jemput saja dia" Balas Tuan Beom. Lalu asisten nya membungkukan badan dan berjalan pergi.

"Wah, kita baru saja membicarakan nya, dan kamu melewati kesempatan bersama dengan wanita secantik Direktur Cha" Tatap wanita itu.

". . . Dia hanya wanita yang sama" Balas Tuan Beom sambil kembali membaca dokumen itu. Lalu ia meletakan nya dengan santai di atas meja depan nya. "Aku sudah memeriksa. Orang tua ini... Dia pasti umurnya panjang. Seperti belum ada yang membuat beritanya"

"Akan segera ada.. Ada batas berapa uang bisa memblokir hal seperti itu" Kata wanita itu. Ia lalu berdiri dan duduk di atas ujung sofa dekat Tuan Beom. "Ngomong ngomong, bagaimana kita melakukannya dengan cepat? Sudah begitu lama kita tidak melakukan nya" Tambahnya mendekat dan ke pangkuan Tuan Beom. Ia semakin dekat dan mencium bibir Tuan Beom

Sementara Tuan Beom hanya terdiam memasang wajah datar itu. "(Aku tak mendapat kan apa apa dari kemarin... Tapi apa ini adalah jalan yang tepat)" Ia menjadi tak nyaman lalu ingat sesuatu. "Jam berapa ini?" Tatap nya.

"Ini sudah 6 pm"

Seketika Tuan Beom membuang wajah. "Aku harus pergi, kau lakukan lain kali"

"Apa~ apa ini yakin? Ada apa?" Tatap wanita itu dengan bingung.

"Hanya tak ada" Balas Tuan Beom masih memasang wajah tenang nya.

--

Terlihat di supermarket, sebotol alkohol seperti biasanya di letakan di meja kasir dan yang menunggunya itu, Shou menengadah melihat bahwa itu Tuan Beom.

Shou tersenyum ramah, lalu ia terdiam ketika benar benar membuka matanya melihat sesuatu di wajah Tuan Beom yang membuat nya menurunkan senyuman ramahnya. "(Ini sudah ke sekian kalinya, Ahjussi kemari... Membeli barang yang sama dan tak pernah menyentuh yang lain nya... Tapi... Aku melihat sesuatu yang aneh hari ini, yang membuatku harus berpikir bahwa dia melakukan sesuatu dengan orang lain)" Pikir Shou. Ia rupanya melihat bibir Tuan Beom, ada samar samar bekas lipstik.

"(Ada sedikit bekas lipstik di sana... Dan juga, bau ini.... Bukan aroma dia... Lebih tepatnya aroma parfum yang selalu di pakai wanita...)" Shou sudah bisa berpikir bahwa Tuan Beom bersama wanita, itu memang benar.

"(Mungkin pada Akhirnya aku tahu, Ahjussi memiliki wanita... Kenapa aku malah menjadi perebut, harusnya aku tahu sikap nya yang tenang setelah melakukan itu padaku adalah sikap yang sama yang ia berikan pada wanita lain, mau bagaimana lagi, memiliki pria sepertinya pasti punya saingan)" Pikir Shou sekali lagi, pada Akhirnya dia berpikir bahwa Tuan Beom telah bermain dengan wanita lain sebelum datang ke supermarket. Padahal wanita tadi mencoba menggoda Tuan Beom tapi Tuan Beom menghindari nya dengan bertemu Shou di supermarket saat ini.

Saat Shou membungkus belanja Tuan Beom. Di saat itu Tuan Beom mengatakan sesuatu.

"Ku dengar sebentar lagi hujan, jangan lupa sering membawa payung untuk jaga jaga" Tatap nya.

Tapi reaksi Shou hanya diam fokus memasukan ke plastik belanja. Setelah selesai, ia memberikan nya pada Tuan Beom. Tapi sebelum itu, ia mengatakan apa yang dia pikirkan. "Ahjussi, apa kau punya kekasih?" Tanya Shou, tapi ia tak menatap Tuan Beom.

". . . Tidak.. Kenapa?"

"(Aku agak lega.... Tapi...) Hanya saja, aku melihat sesuatu yang belum tentu benar, kau punya bekas di sini.. Lebih tepatnya seperti lipstik tebal milik wanita" Kata Shou sambil menunjuk bibirnya sendiri.

"Di mana?" Tuan Beom mengusap bibir sampingnya sendiri, tapi ia salah.

"Tidak, bukan di sana.... Tapi, bisa Ahjussi menunduk sedikit?" Tatap Shou. Lalu dengan bingung, Tuan Beom membungkukan sedikit badan nya. Seketika tangan Shou mengusap bibir samping Tuan Beom, hal itu membuatnya terdiam tak percaya Shou melakukan itu.

"Ini memang lipstik" Kata Shou setelah melepas tangan nya dari Tuan Beom. Tampak tatapan Shou melirik dengan sangat dingin pada Tuan Beom.

"Kembalilah lagi, semoga hari mu indah" Tambah Shou yang tersenyum, tapi Tuan Beom tahu bahwa senyum itu palsu.

Lalu dia berjalan pergi, tapi tak lama kemudian terlihat bersandar di tembok jalan sambil memegang kening nya. "Fuck.... "

Tuan Beom merasa bodoh, Shou pasti akan mengira bahwa dia bermain dengan wanita.

Malamnya, Shou duduk di sofa sambil menyembunyikan wajahnya di balik kakinya yang ia tekuk ke atas.

Ia masih ingat dan jelas bagaimana ia melihat bekas samar samar lipstik itu. Kini wajahnya benar benar luntur dari senyum cerahnya. "(Aku tak tahu harus berpikir apa lagi.... Ini sama.. Seperti apa yang terjadi pada Soohyun... Kupikir Ahjussi tak akan melakukan apapun dan hanya aku yang ia perlakukan... Tapi aku lupa.. Bahwa pria gang sepertinya memang bebas melakukan apapun, apa ini artinya aku salah mencari orang yang aku sukai.... Harus aku ingat juga, umur kami berbeda... Berbeda jauh... Jadi mungkin di umur Ahjussi yang berpengalaman, dia pasti memiliki wanita, sekarang aku berpikir dia hanya memanfaatkan ku lalu meniggalkan begitu saja)" Pikir Shou.

"(Kalau di pikir lagi.... Aku memang gadis yang menyedihkan, aku tak bisa melakukan seperti wanita di luar sana yang dapat di sukai oleh pria nya... Mencari pria sangat sulit... Karena mereka pasti tidak akan cukup dengan satu wanita saja)" Ia kembali berpikir.

Lalu melihat ke jam di dinding, menunjukan pukul 8 malam. Tiba tiba saja pipinya basah mengalirkan air.

Rupanya dia menangis, dengan menggigit bibirnya dan memegang dada nya sendiri.

"(Rasanya sangat sakit ketika aku menangis.... Kenapa aku harus menangis... Seharusnya aku menahan tangisan ku ini.... Saat menangis dada ku seperti tertusuk) Aku sangat lelah" Ia menyenderkan kepalanya meskipun air matanya masih mengalir.

"(Kembalilah berpikir dulu.... Ketika di saat aku benar benar sedih, ketika di saat aku ingin bercerita dan ketika aku hampir depresi... Ahjussi selalu ada di sana...)" Shou ingat ketika Ahjussi selalu berada di sampingnya ketika Shou bercerita meskipun dia tidak sepenuhnya mendengarkan, tapi berada di sampingnya akan merasa sangat nyaman untuk Shou.

Lalu ia mengusap air matanya dan memegang kepalanya. "(Ahjussi... Apa kau benar benar tertarik padaku, kenapa aku sekarang hampir melihat kenyataan nya?)"

Tiba tiba pintu Apartemen terketuk dari luar membuat Shou mengusap air matanya dan berdiri berjalan ke sana dan membukanya.

Rupanya Naya.

"Shou~ aku datang untuk Hangout" Ia menunjukan plastik makanan dan minuman.

"Naya, kemana kamu di dua hari terakhir? Kenapa tidak datang Hangout?" Tanya Shou.

"Hehe maaf, aku sedang menghabiskan waktu bersama pacarku, jangan khawatir, sekarang dia sibuk, karena aku bosan jadi aku kemari saja" Balas Naya.

"Kalau begitu masuklah" Shou mempersilahkan nya.

"Kalau begitu Terima kasih" Naya lalu masuk. Tapi ketika Shou akan menutup pintu, ia menoleh sedikit ke pintu sebelah di mana itu pintu apartemen Tuan Beom.

Ia terdiam tanpa senyuman apapun lalu masuk dan menutup pintu.

"Wah wah, seperti museum yah" Naya melihat dinding Shou karena berbeda dari yang lain, lalu ia menoleh ke Shou dan sadar akan sesuatu.

"Hei, ada apa dengan mu... Mata milikmu agak bengkak" Tatap Naya.

"Hah benarkah!!" Shou langsung terkejut memegang pipinya sendiri.

"Ahahahaa aku hanya bercanda... Kupikir memang beneran bengkak, Shou tidak mungkin menangis kan" Kata Naya sambil membelai kepala Shou. Mereka terlihat seperti adik kakak ketika dimana mana.

"Naya, bisa aku bertanya... Tapi jangan tertawa?" Tatap Shou.

"Bertanya apa?"

"Apa mendapatkan pria itu sulit?" Tambah Shou, kini wajahnya turun dan memasang kekecewaan.

"Eh, kenapa kau tanya begitu? Apa ini karena... Soohyun?"

"Ti... Tidak, bukan dia.... Hanya saja aku kepikiran pertanyaan begini karena aku belum punya pacar hehe"

"Oh, kau ingin mencari pacar... Tapi kan.... Banyak cowok yang mandang kamu, liatin kamu, itu karena mereka tertarik padamu, meskipun mereka tak berani ungkapin tapi mungkin kamu bisa ajak mereka kencan"

"Naya!! Udah aku bilang, itu bukan seleraku... Aku juga belum tahu mereka nanti akan menerima sifat ku ini tidak" Shou langsung menyela.

"Oh benar juga... Kau suka pria yang lebih tua dari mu... Mungkin pria yang hampir menikah umur 25-28... Itu akan cocok untuk mu.... Eh apa yang ku katakan.... Perempuan lebih cocok jika umurnya sama seperti pasangan nya" Tatap Naya dengan bingung pada perkataan nya sendiri.

"Jadi... Perempuan tak akan cocok pada pria yang lebih tua darinya?" Tatap Shou.

"Um... Entahlah Shou, tapi aku lihat banyak juga yang begitu" Balas Naya membuat Shou terdiam dan menghela napas panjang.