webnovel

History Of Vorendelle

This is tale about the secret history of Vorendelle. Yang dimana didalamnya hanyalah kegelapan dan ilusi. Jangan tertipu. Sekali lagi jangan tertipu. Ketika dunia mendingin, para pendosa mulai menguasai panggung dunia dan para iblis tertawa lebar dengan jahatnya, disitu lah gerbang baru akan terbuka perlahan-lahan. Jangan mendekat! Disana gelap, kau akan tertarik dan tak akan pernah bisa kembali. Itu bohong. Tidak, Itu benar. Jelas-jelas itu bohong! Itu tidak benar. *** Grovalia kingdom. Adalah satu satunya yang berkuasa disana. Yah! Grovalia kingdom telah berdiri selama berabad-abad dengan masa kejayaan yang tak pernah runtuh dari masa kemasa. Negeri-negeri asing dari ujung timur sampai ujung barat hampir semuanya telah ditaklukan oleh kerajaan Grovalia yang didampingi oleh kekaisaran Rouward si Rajanya seluruh kerajaan di benua Europe. Dibalik semua kesempurnaan yang dimiliki kerajaan Grovalia ada satu kekurangan yang mereka miliki dari dulu. Yaitu, tak memiliki seorang pun putri kerajaan dari masa sang raja pendiri kerajaan. Vorendelle. Itulah rahasia terbesar mereka. Rahasia kerajaan Grovalia dan Kekaisaran Rouward. Ingat, jangan sampai tertipu. Jadi, maukah kau menjelajahi kisah kami? ↭ JANGAN JADI MALING! MIKIR DONG KALAU BIKIN CERITA, DEAR! copyright©lavictoria Published in webnovel at 2020

xxlavangel_ · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
1 Chs

I. little Princess

Musim semi telah datang. Bunga-bunga bermekaran dimana-mana, burung-burung berbulu putih selaras berterbangan di langit biru yang cerah. Semua orang bergembira. Alun-alun kota ramai dikunjungi oleh penduduk negeri ini mulai dari yang kastanya tinggi sampai rakyat biasa sekalipun. Semuanya berbaur menjadi satu.

Negeri Shibelia.

Di negeri ini kau tak akan pernah melihat barang sekalipun pengemis yang memenuhi pinggir jalan dengan pakaian compang-camping juga para pencopet yang berkeliaran dimana-mana. Negeri putih. Sebutan itulah yang kerap dilontarkan orang-orang untuk Negeri ini.

Negeri yang berada dibawah pimpinan Kerajaan Stheparia ini berada tepat disebelah timur Pulau Asmaraloka. Letak Geografis yang strategis ini benar-benar menguntungkan untuk Negeri ini. Barang tambang yang bermacam macam, iklim yang mendukung untuk bercocok tanam, penduduk yang saling bertolenransi antar kasta dan pemerintahan yang adil dan makmur berhasil membuat Negeri ini berada pada masa kejayaannya.

Sejak kembalinya Divya Bovaria dè Stheparia kekerajaan dan menjadi Ratu menggantikan ayahnya Negeri yang sudah maju ini menjadi tambah maju. Ah, jangan lupakan kehadiran sang Putri kecil yang selalu bisa membawa aura kebahagiaan kesekitarnya. Gadis kecil itu adalah harta paling berharga milik Kerajaan Stheparia dan seluruh penjuru Negeri Shibelia.

Skylar Bovaria dè Stheparia. Itulah namanya. Orang-orang kerap memanggilnya Tuan putri Sky. Rambut pirang platinum yang nyaris putih, bola mata berwana biru sebiru lautan, kulit putih serbersih salju dan senyuman yang selalu tulus itu begitu menawan. Hal-hal tersebut adalah ciri khas tersendiri bagi seorang Skylar. Orang-orang kerap membicarakan keimutan gadis kecil itu dan senyumannya yang sangat menawan yang juga memberikan efek menular bagi orang yang melihatnya.

"Namaku Skylar. Siapa namamu?" Seorang gadis kecil dengan rambut pirang yang dikepang dua itu mengulurkan tangannya kearah seorang anak yang sedang duduk sendirian di Salah satu taman milik kerajaan Stheparia.

Gadis yang menerima uluran tangan tersebut terdiam sejenak lalu segera mengusapkan tangan kecilnya kegaunnya setelah itu segera menjabat tangan mungil yang diulurkan kehadapannya.

"Helena, Tuan putri!" Skylar tersenyum saat anak itu membalas uluran tangannya. "Kenapa kamu duduk sendirian disini?" Tanya Skylar sambil duduk disamping gadis kecil bernama Helena ini.

"Aku ... Aku sedang menunggu ibuku."balasnya sambil tersenyum.

"Ibumu? Memangnya dia kemana?" Tanya Skylar lagi.

"Ibuku sedang berkerja didalam istana besar itu. Aku sudah menunggunya disini sejak tadi, dia bilang dia akan segera datang tapi sampai sekarang aku tak kunjung melihatnnya." Helena mengerucutkan bibirnya.

"Apa kamu bosan?" Sekali lagi Skylar bertanya. Matanya yang berbentuk seperti kacang almond itu berkedip lucu.

Helena mengangguk,"iya, aku bosan, sangat sangat bosan!"

Skylar tertawa lucu,"kalau begitu mari kita bermain!" Skylar menarik tangan Helena namun Helena menahannya.

"Tu-tunggu!"

"Kenapa?"

"I-ibuku bilang gadis sepertiku tidak boleh bermain dengan tuan putri kerajaan Stheparia. Ibuku juga bilang kalau Tuan putri kerajaan ini sangat berharga untuk seluruh rakyat Shibelia termasuk aku tapi walaupun begitu aku tetap tidak boleh bermain denganmu."

"Apa maksudmu? Kalau ibumu bilang begitu maka ibuku bilang kalau aku boleh bermain dengan siapa saja asal dia orang baik." Skylar menatap mata hitam milik Helena dengan aura ceria yang tak pernah luntur. "Jadi, tidak usah khawatir, mari bermain bersama!" Skylar kembali menarik tangan Helena.

Dua pasang kaki-kaki kecil itu berlarian menyusuri taman sambil bergandengan tangan. Belum juga sehari tapi mereka sudah akrab saja. Begitu mudahnya pertemanan masa kecil.

◈◈◈

"Dah, Helen!" Skylar melambaikan tangannya begitu juga dengan Helena. Mereka berdua berpisah di taman tempat dimana mereka pertama kali bertemu setelah puas bermain-main di rumah kaca.

Skylar membalikan tubuhnya lalu berjalan dengan langkah kecilnya menuju istana sedangkan Helena kembali duduk dikursi yang tadi sambil menunggu ibunya yang sepertinya sebentar lagi akan datang.

"Tuan putri!" Tiba-tiba seorang wanita muda dengan baju pengasuh datang lalu menangkup wajah Skylar. "Tuan putri anda habis dari mana? Saya benar-benar khawatir ketika mengetahui anda tiba-tiba hilang dari jangkauan saya."

"Lili, aku hanya pergi ketaman lalu bermain dengan teman baruku!"

"Teman baru?" Raut wajah Emili terlihat bingung.

"Iya teman baru, namanya Helena," jawab Skylar sambil tersenyum lebar.

Emili menghembuskan nafasnya, "tuan putri senang bermain dengannya?" Skylar mengangguk sebagai jawaban.

"Baiklah, kalau begitu sekarang waktunya tuan putri untuk mandi!" Emili menggendong Skylar menuju kamarnya.

"Lili,"

"Iya, Tuan putri?"

"Mom kemana?"

"Yang mulia Ratu sedang ada rapat dengan para tetua, Tuan putri. Apa tuan putri ingin bertemu dengan Yang mulia Ratu?"

Skylar mengangguk,"sangat-sangat ingin, aku ingin menceritakan kepada Mom kalau aku mendapat teman baru. Aku tidak sabar! " Gadis kecil itu bertepuk tangan girang.

Emili terkekeh, "baiklah, sekarang Tuan putri mandi dulu oke baru setelah itu bertemu dengan Yang mulia." Skylar mengangguk sebagai jawaban.

"Lili, lili, ulang tahunku kurang berapa hari lagi?" Tanya Skylar saat Emili memasangkan gaunnya setelah mandi.

"Kurang satu minggu lagi Putri maka setelah itu Tuan putri kita yang menawan dan berharga ini akan resmi berumur 6 tahun. Anda sudah tidak sabar Tuan putri?"

Skylar mengangguk dengan semangat lalu menatap Emili dari kaca dengan mata yang berbinar-binar. "Lili apa kali ini doaku akan tuhan kabulkan?"

◈◈◈

"Wah, putriku yang istimewa ini apakah punya pengalaman yang menyenangkan hari ini hingga senyumnya benar-benar cerah?" Ratu Divya menggendong Skylar kepelukannya.

"Mom, aku punya teman baru kali ini, namanya Helena dia sangat baik Mom, aku menyukainya, dia adalah teman pertamaku!" Skylar bercerita kepada Divya dengan sangat antusias.

"Teman pertama? Lalu Lili bukan temanmu?" Tanya Divya sambil mengelus rambut pirang Skylar yang halus.

"Ah iya Emili juga temanku, Lili kamu jangan salah paham! Sky tidak pernah melupakanmu!"

Emili tersenyum bahagia,"saya sangat terharu, Tuan putri!" Balas Emili tulus.

"Siapkan kereta kuda, aku dan putriku akan ke pusat perbelanjaan!" titah Ratu Divya kepada Jeremy York-sang tangan kanan Ratu.

"Baik, Yang mulia!" Jeremy memberi salam hormat lalu segera beranjak melaksanakan titah dari sang Ratu.

"Pusat perbelanjaan?"gumam Sky.

"Iya pusat perbelanjaan, sebentar lagi kan putri satu-satunya Mom akan ulang tahun jadi kita harus membeli beberapa gaun baru." jawab Divya sambil menggendong Sky ke luar aula dan berjalan menuju tempat dimana kereta kuda disiapkan.

"Mom, Violetta dan Allena akan datang kan?"

"Tentu saja, Dear. Seluruh anggota keluarga kerajaan yang ada di Pulau Asmaraloka diundang termasuk para bangsawan." Divya mengecup pipi tembam Skylar.

Sepasang ibu dan anak itu memasuki sebuah kereta kuda berwarna putih bergaya klasik dengan ciri khas kerajaan Stheparia. Perlahan kereta kuda itu melaju meninggalkan pekarangan Istana.

"Mom, bolehkan aku bertanya?"

"Tentu saja. Apa yang ingin kamu tanyakan?"

"Dimana letak kerajaan tempat Violetta dan Allena tinggal? Dan bisakah kita mengunjungi Negeri mereka? Mom, Nyonya Senwork bilang kepadaku saat kelas ekonomi kalau pulau ini punya empat kerajaan yang memimpin setiap Negeri yang ada disini. Kerajaan apa saja itu, Mom? Ah maksudku dimana letaknya?" tanya Skylar antusias. Mata birunya memancarkan aura keingintahuan yang tinggi. "Aku hanya tau Kerajaan Stheparia kerajaan kita lalu Kerajaan Pluvièn dari Negeri Fortis dan juga Kerajaan Robertha dari Negeri Role."

Divya tersenyum, "Hanya tinggal satu kerajaan saja yang belum kamu sebut, Dear. Empat. Ada empat kerajaan di Pulau Asmaraloka."

◈◈◈

[ a u t h o r s n o t e 🌵✨]

Halo, ini La Victoria. Senang mengetahui kalian menyempatkan diri mampir ke cerita saya. Fyi, cerita ini bulan lalu baru saja saya Publish di platform lain yaitu, Wattpad dan saya berniat menerbitkannya juga disini. Jika ingin cepat-cepat baca part selanjutnya kalian bisa mengunjungi akun Wattpad ku @/xxvict-lav. Saya masih baru disini jadi mohon dukungannya 😉✨

Apakah kamu menyukainya? Tambahkan ke koleksi!

xxlavangel_creators' thoughts