webnovel

Just You and Me

Farzan dan Nadzifa saling berbagi tawa. Mereka menertawakan hidup yang terasa begitu menyedihkan. Perselisihan yang kerap terjadi di antara keduanya, kini mulai menguap semakin mengenal satu sama lain.

“Kayaknya beneran deh, Zan. Kita udah ditakdirkan nikah.” Nadzifa tersenyum kecut.

Pria itu mengangkat bahu singkat. “Rahasia Allah, Zi. Kita nggak akan pernah tahu apa yang akan terjadi.”

“Iya juga sih,” sahut Nadzifa membenarkan. Raut usil tergambar di wajahnya sekarang. “Nah gitu dong. Enak tahu dengerin lo panggil gue Zizi. Kayaknya lebih akrab gitu.”

Keduanya kembali diam lagi hingga beberapa detik.

“Lo mau dibikinin apa? Belum makan pasti, ‘kan?” tanya Nadzifa memecah keheningan.

“Emang bisa masak?” ledek Farzan.

Mata hitam lebar Nadzifa membulat protes. Tangannya bertengger di pinggang. “Bisa dong. Sini gue tunjukkan. Mau gue bikinin apa nih? Mie rebus apa mie goreng?”

Farzan langsung ngakak mendengar perkataan Nadzifa. “Mie instan maksudnya?”

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com