webnovel

His Daddy (21+)

Autor: Akigasuki
LGBT+
Laufend · 586.3K Ansichten
  • 25 Kaps
    Inhalt
  • Bewertungen
  • NO.200+
    UNTERSTÜTZEN
Zusammenfassung

"Jika Aku mengatakan kau milikku maka kau adalah milikku, Baby Boy!" (Ashlan, a sexy and Hot daddy) Lucas Dalton (19 tahun) bertemu dengan Ashlan Wright (35 tahun) di sebuah bdsm hardcore club. Ashlan yang baru pertama bertemu Lucas tapi dia langsung menyatakan kepemilikannya. Ingin tau bagaimana jawaban Lucas? Fufufu first chapter is down below, baby!

Tags
3 tags
Chapter 1Wooden Box Club

Dengan senyum evil yang menghiasi wajahku kulangkahkan kaki ke dalam club yang sudah penuh sesak dengan orang. Aroma sex dan alcohol segera menyapa hidungku, ditengah club sebuah pertunjukan sedang berlangsung, seorang lelaki dengan rambut ikal yang menutupi telinganya diikat dengan tali berwarna merah, tali itu menghiasi pergelangan tangan dan kakinya, tali merah tersebut membentuk tubuhnya dengan indah dan erotis. Seorang pria yang tidak lain adalah master dari laki-laki itu sedang berdiri didepannya dengan memegang padle yang siap meluncur kapanpun ditubuh lelaki mungil itu. Mata master yang berdiri di depannya terlihat lapar dan ingin menerkam. Master itu terus memperhatikan setiap inci maha karya yang ada didepannya, penonton yang mengelilingi mereka terlihat tidak sabar dengan aksi yang akan disuguhkan. Beberapa dari mereka telah memegang pen*s dan siap mengocok, yang lain hanya menelan ludah dengan mata penuh hasrat.

Aku berjalan ke arah bar yang tepat berada di hadapan panggung panas itu, bartender dengan rambut diikat rapi kebelakang menyapaku,

"Silahkan tuan, mau minum apa?"

"Aku ingin sesuatu yang manis dan rendah alkohol"

"Baik, segera saya siapkan"

Kududukkan diriku pada kursi didepan meja bar, sambil mataku sesekali memperhatikan pertunjukan. Pandanganku mengarah kesetiap sudut club, ini pertama kalinya aku kesini, kinky club. Biasanya aku akan pergi ke kinky club "The Playroom" tapi karena aku tak lagi bisa kesana jadi, aku memutuskan untuk berkelana mencari club lain yang sesuai dengan seleraku.

Sudah 3 minggu lamanya aku mencari kesetiap club dikota tapi mereka semua tidak se-seru "The Playroom". Aku sudah menjadi member di club itu sejak 1 tahun dan sekarang terpaksa harus mencari tempat lain, sungguh menyebalkan.

'Apa pemilik club itu sudah bosan duit sampai-sampai dia melarang member setia untuk tidak berkunjung lagi'

Mengingatnya saja sudah membuat moodku hancur. Tapi kalau diingat lagi itu bukan sepenuhnya kesalahan mereka sih, tentu saja kesalahanku – ya AKU. Saat sedang asik dengan pikiran-pikiranku bartender hot tadi memberikan pesanan.

"Silahkan dinikmati tuan" senyum ramah yang diberikannya semakin membuat pesonanya keluar. tanpa basa-basi aku langsung menyesap minumanku.

"Apakah anda baru pertama kali ke sini?" tanyanya,

"Iya, nama club ini menarik jadi aku memutuskan mampir" bohong, tentu saja.

Aku sudah mencari-cari club dan club ini adalah tempat terakhir yang ada dalam list ku. Bukan berarti tempat ini jelek, malah sebaliknya, disini nyaman, berdasarkan pengamatan singkatku bisa kusimpulkan bahwa ini adalah kinky club terbaik dikota ini. Perabotan mewah, bartender hot, minuman yang sangat sesuai dengan seleraku dan pertunjukan yang membuat pen*s ku berdiri hanya dengan menatap sekilas. Jelas sekali club ini sempurna, kecuali harga-harganya yang mahal, sh*t.

Sebelum kesini aku melakukan survei, dibeberapa blog dikatakan kalau harga minuman dan makanan disini memang mahal, belum lagi jika ingin menjadi member, biayanya bisa mencekikku. Apalah daya aku hanya remaja berusia 19 tahun yang sedang mencari jati diri dan pekerjaan yang mapan. Dengan gajiku sebagai pelayan restauran tentu akan sulit menjadi member di club ini.

"Bisakah kita berkenalan?" tawar bartender tadi

"Tentu saja, aku Lucas, kau?" jawabku,

"Panggil saja Hendrick" dia tersenyum

"Apa disini setiap hari selalu ada pertunjukan?"

"Tidak, pertunjukan hanya ada seminggu dua kali, sabtu malam dan kamis malam" jelas Hendrick, aku hanya mengangguk tanda mengerti. Hendrick kemudian melanjutkan pekerjaannya untuk melayani pengunjung lain yang terus berdatangan seiring dengan semakin larutnya malam.

Ku balikkan badan menghadap panggung yang terus memanas, tiba-tiba mataku terhenti pada sosok yang duduk disebuah sofa kulit berwarna hitam yang menghadap ke arah panggung, laki-laki itu bertubuh tegap, dengan kemeja berwarna gelap yang dimasukkan kedalam celana coklat yang membungkus tubuh seksinya, dia sangat menyihirku. Hanya dengan kaki yang menyilang dan tatapan mata lurus kearah pertunjukan dia telah membuat para sub yang berada di kaki masternya melirik nakal.

Aku tersenyum jahil memperhatikan pemandangan didepanku. Kulangkahkan kakiku pada salah seorang sub yang terus mencuri pandang pada pria itu, tapi kemudian aku menemukan sesuatu yang lebih menarik, seorang sub yang sendirian. Ini dia yang kucari!

"Hey, apakah aku boleh duduk disini?" tanyaku sambil duduk, meskipun aku bertanya tapi aku tidak peduli dengan ijinnya, karna aku adalah aku, kalau ingin duduk ya aku duduk.

"Maaf, itu adalah tempat duduk masterku" jawabnya dengan mata yang menyiratkan kekhawatiran

"Mastermu? dimana? aku tidak melihat siapapun disini!"

"Dia pergi mengambil minuman, maaf bisakah kau pergi?" pintanya, saat ini posisi dia ada dikakiku, karena aku duduk di sofa milik masternya

"Ayolah aku hanya ingin teman bicara, tidak bisakah kau menemaniku?" ucapku,

"Maaf aku hanya menuruti master ku, kumohon jangan ganggu aku" dia sangat penurut, sungguh beruntung master yang mendapatkan sub sepertinya, sangat bertolak belakang dengan diriku.

"Aku akan pergi ketika dia kembali, jangan khawatir" ucapku penuh kebohongan

"Kumohon pergilah sekarang" dia terus meminta

"Baiklah aku akan pergi setelah kau memberitahu namamu, bagaimana?" dengan sedikit tekanan akhirnya dia menjawab

"Aku Oliver, sekarang kumohon... pergilah masterku akan segera kembali"

"Ayolah, kita bisa bersenang-senang sedikit" goda ku. Tepat setelah aku menyelesaikan kalimatku seseorang berdiri dihadapanku

"Apa yang kau lakukan disini?" tanyanya

"Oh maaf, apakah kau si master?" tanyaku pura-pura menyesal

"Iya" Jawabnya singkat

"Aku hanya menyapa sub mu sebentar, jangan marah seperti itu" godaku

"Bisakah kau mengatakan siapa dirimu dan apa keperluanmu dengan sub ku?"

"Aku Lucas dan aku tidak ada keperluan apapun, aku hanya mencari teman saja"

"Lucas?"

"Iya, apakah kau kebetulan mengenalku?"

"Kau Lucas si pembuat onar di 'The Playroom'?"

"Well, aku tidak separah itu sampai disebut si pembuat onar sih"

Aku terkejut dengan apa yang dia katakan, kurasa aku memang separah itu sampai perbuatanku diketahui oleh orang-orang. Segera aku berdiri dari tempat dudukku yang sudah tidak terasa nyaman lagi, langsung kulewati pria bertubuh besar ini dan pergi melangkah keluar dari club.

Diluar sepertinya ada keributan, 'saat yang tepat untuk beraksi' ucapku dalam hati.

Benar saja, dua orang lelaki sedang berkelahi, tanpa tahu masalahnya aku menerobos kerumunan dan memukul salah seorang pria yang berkelahi itu, sontak dia langsung membalas tepat diperut ku

"Apa yang kau lakukan dasar brengsek, masalahmu apa tiba-tiba kau memukulku?"

Aku hanya tersenyum mendengarkan ucapannya. Kulayangkan kembali pukulanku kebagian wajahnya, dia tersungkur ke bawah. Orang-orang segera menolong pria yang terjatuh itu, kemudian seorang security memegang tanganku dan mengunci gerakan ku sehingga aku tak bisa melakukan apapun kecuali berteriak.

"Sialan apa yang kau lakukan, lepaskan aku, aku belum selesai dengan si brengsek itu" teriakku

"Apa?! akulah yang belum selesai denganmu dasar bocah sialan"

Dengan segala usaha aku mencoba membebaskan diri tapi pria berbadan besar dengan baju bertuliskan security ini tak mau melepaskanku.

"Lepaskan dia Black" sebuah suara datang dari belakang membuat security ini menoleh.

"Baik bossman" seketika tubuhku bebas kembali, beberapa sendiku terasa sakit akibat kuncian dan perlawanan tadi.

"Maafkan kelakuan sub ku yang kelewat batas Mr. Bloom" ucapnya kepada pria yang tadi kupukul, bukannya marah, pria itu hanya merapikan pakaiannya dan berkata.

"Tidak masalah Mr. Wright. Dia hanya butuh pelajaran lebih banyak agar menjadi sub yang baik dan penurut" kemudian pria itu pergi meninggalkan medan tempur ini, begitu pula orang-orang. Aku yang masih bingung dengan situasi yang berubah secara tiba-tiba hanya berdiri mematung. Oh, dia kan pria hot yang dilirik oleh para sub didalam tadi.

"Apa kau baik-baik saja baby boy?" tanya nya padaku yang masih bengong.

'WHAT?! orang ini memanggilku apa? baby boy?' Gerutuku dalam hati

"Siapa kau?" tanyaku ketus

"Ayo kita ke mobilku dulu baby boy, jadi kita bisa berbicara secara pribadi"

"Mobilmu? apa kau gila? aku bahkan tidak mengenalmu!"

"Apa kau perlu mengenalku dulu? baiklah kalau begitu" tanpa peringatan dia membawaku masuk ke club lagi dengan menggendongku seperti karung beras, aku otomatis meronta tapi tubuhku yang tidak seberapa besar ini tidak berdaya menghadapi pria yang bahkan bisa mengangkatku seperti aku tidak memiliki berat sama sekali.

Setelah memasuki sebuah ruangan dia membanting tubuhku ke atas kasur kemudian dia berdiri dihadapanku dengan tangan menyilang di depan dada dan senyum evil yang menghiasi wajahnya.

"Baiklah, sekarang apa yang harus kulakukan kepada baby boy yang nakal?"

Das könnte Ihnen auch gefallen

Love Me Once Again For A Year

[Check my profile out to read the English version of this book. ^^] Park Chunghee telah menjalin hubungan dengan seorang pria bernama Lee Donghae selama sepuluh tahun. Dia sangat mencintainya, tapi untuk Donghae sendiri ... dia meragukannya. Belakangan ini, Donghae yang dulu sangat mencintainya sekarang menjadi seperti orang lain baginya. Namun, Chunghee tidak ingin menyerah pada kepribadiannya dan terus bertahan, dengan harapan bahwa Donghae akan kembali seperti yang iakenal. Terkadang, ia berpikir, bertanya kepada dirinya sendiri: Inikah murka Tuhan? ia mengetahui bahwa keinginannya adalah hal yang salah, tetapi ia sudah melangkah sejauh ini dan memilih untuk tetap dalam hubungan yang rusak dan selalu mengatakan sesuatu yang bodoh, dengan terus berkata 'baik-baik saja!' Namun, itu semua adalah kebohongan yang ia ungkapkan! Dalam hubungan rumit ini, Chunghee juga bertemu dengan cinta pertamanya yang bernama Kim Daehyun, dan menjadi seseorang yang selalu menjaganya. Ketika kesehatannya memburuk, hanya Daehyun yang bisa membuatnya tersenyum kembali seperti sebelumnya. Itu membuatnya harus memikirkan sesuatu yang sulit lagi. “Apa menurutmu aku marah?” "Aku tidak marah! Aku sakit hati!" "Semua ini tidak lagi membuatku marah, selain merasakan sakit saat ini. Tapi jika kamu mengira aku marah, maka sekarang aku justru marah padamu—" Bagaimana hubungan mereka di masa depan? Akankah Chunghee bertahan? ----------- Belum Bisa Menerjemahkan. Jangan lupa mengkoleksi buku-buku saya yang lain. ^^ Naskah: Mei, 2018 Dipublikasikan: Agustus, 2019 -----------

Mao_Yuxuan · LGBT+
4.9
407 Chs

Terjebak Cinta Yang Salah

21+ Ridho. Jika ada satu hal yang aku tahu, itu merupakan cara bermain Game... Baik di dalam maupun di luar lapangan. Jika bukan karena satu kesalahan remaja di mana aku mencium Adi, aku bisa terus membodohi diriku sendiri. Sepak bola adalah satu-satunya hal yang aku gunakan untuk mengalihkan diri dari kebenaran, dan ketika aku mengacaukan sampai kehilangan permainan yang aku sukai, aku menemukan diri ku kembali ke Bandung. Aku kembali bertatap muka dengan Ketua tim, yang membenciku bahkan lebih dari yang dia lakukan ketika kami masih kecil. Sihir apa pun yang dia pegang padaku saat itu masih tersisa. Sekuat apapun aku melawannya, aku masih menginginkannya. Dan aku selalu mendapatkan apa yang aku inginkan… Yah, kecuali dengan Adi, yang terus-menerus memanggil ku dengan omong kosong. Mengapa aku sangat menyukainya? Adi, aku mungkin telah menghabiskan bertahun-tahun menonton Raka. Wujudkan mimpiku, setidaknya tanpa kejenakaan di luar lapangan dan pesta pora dengan wanita, tetapi aku telah menjalani kehidupan yang baik untuk diriku sendiri. Aku seorang pemadam kebakaran, dan aku melatih tim sepak bola saudara laki-lakiku untuk mereka yang memiliki cacat. Tetapi ketika Raka kembali ke kota dipersenjatai dengan ego tingginya dan julukan yang bodoh, semua orang kagum padanya. Tidak, bukan aku. Aku tidak peduli jika ciuman kami bertahun-tahun yang lalu bertanggung jawab atas kebangkitan seksual ku. Aku tidak akan jatuh cinta pada Ridho. Meskipun resolusi itu akan jauh lebih mudah jika dia tidak begitu menggoda. Begitu dia menemukan jalannya ke tempat tidurku, aku sangat kacau, dengan lebih dari satu cara. Tapi ada yang lebih dari Raka daripada yang terlihat, terkubur di bawah egonya, sarkasme dan bagaimana kita terbakar untuk menaikkan seprai bersama-sama. Segera, ini lebih dari sekadar permainan. Kami tidak hanya membuat satu sama lain bersemangat, kami mungkin saja memenangkan hati satu sama lain. Sayang sekali hal-hal tidak pernah sesederhana itu...

Pendi_Klana · LGBT+
5.0
268 Chs

Bertransmigrasi sebagai Mantan Istri dari Tokoh Antagonis

Genre: BL, Mpreg, komedi, Romance, Transmigration *** Lin Qiong bertransmigrasi dan menjadi istri tokoh antagonis dalam novel. Ketika dia bertransmigrasi, pemilik tubuh yang ia tempati ini sedang menghina tokoh antagonis itu, "Kau begitu tua dan gila, bahkan kau pasti tidak mampu melakukan 'itu'. Kau bukan seorang pria!" Tokoh antagonis yang duduk di kursi roda itu menatapnya sinis dengan emosi yang bergejolak di dalam dirinya. Lin Qiong terkesiap dan berucap, "Kau pikir aku akan membencimu karena ini? Tidak! Aku hanya akan lebih mencintaimu!" Fu Xingyun: ? Lin Qiong, yang sangat miskin sehingga dia mati kelaparan di kehidupan sebelumnya, memandangi rumah besar yang dipenuhi dengan bau busuk kapitalisme dan menyeka air mata yang mengalir dari sudut mulutnya. Begitu tua apanya? Kalaupun Fu Xingyun tua, ia jelas merupakan bayi tuanya! Lin Qiong mempertahankan dedikasi tanpa pamrih dan karakternya yang penuh kasih sayang, "Meskipun kau tidak mencintaiku, itu tidak masalah! Biarkan aku tinggal bersamamu selama masa tersulitmu. Kita akan bercerai saat kau sudah sembuh!" Dia hanya berharap penjahat itu akan melepaskannya setelah berhasil di masa depan. Dia kemudian akan mengambil tunjangan yang besar dan terbang pergi! Setelah pria itu sembuh, Lin Qiong tidak sabar untuk mengatakan: "Mari kita bercerai." "!" Memikirkan pembayaran tunjangan yang besar setelah perceraian, dia menggosok tangannya dengan penuh semangat. Fu Xingyun: "Perceraian apa?" Lin Qiong: ? Fu Xingyun: "Sekarang aku sudah lebih baik, sudah saatnya untuk memenuhi kewajiban kita sebagai suami dan istri." Lin Qiong: !!! Baru setelah perutnya membengkak karena hamil, Lin Qiong baru ingat bahwa dia telah bertransmigrasi ke dalam novel tentang membesarkan anak. Pria itu melihat karya agungnya dengan puas dan menghiburnya, "Selama kita tidak bercerai, uangku akan menjadi uangmu." "..." Lin Qiong: "Bajing*n, aku akan bertarung denganmu!"

KawaiiCarrot · LGBT+
Zu wenig Bewertungen
36 Chs

Bewertungen

  • Gesamtbewertung
  • Qualität des Schreibens
  • Aktualisierungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund
Rezensionen
Beliebt
Neuest

UNTERSTÜTZEN