webnovel

Hijrah cinta

Hati yang sudah tersakiti, jiwa yang haus akan arti, dan raga yang susah di mengerti. Begitu banyak hati lain yang memaksa untuk masuk, namun tak pernah aku buka, karena aku masih menunggunya. Apakah aku sangat bodoh dalam perihal mencintai? sungguh aku tidak pernah mengerti. Yang pasti aku akan mencoba menemukan cinta kembali, cinta mu dan juga cinta-Nya.

Roquro · Teenager
Zu wenig Bewertungen
9 Chs

Perlombaan

Drttt.. Drttttt.....

Suara handphone Kayra bergetar tandanya ada telepon masuk. Kayra pun langsung menggeser tombol hijau itu ke atas.

"Hallo Asslamualaikum Nis, ada apa tumben nelpon"

"Waalaikumsalam Ra, gini Ra aku to the point aja ya.

Sekarang Fazri lomba" Ucap Nisa dengan nada tinggi di sela sela teleponnya.

"Hahh yang bener kamu Nis? emangnya lomba apa?"

"Kalo gak salah lomba tilawah Al-Qur'an gitu, kamu mau pergi gak? kalo mau ayo sekarang kita pergi, nanti aku jemput selepas isya, karena perlombaannya selepas isya " Ucap Nisa.

"Tapi aku bingung pamit sama umi" Ucapku sedih.

"Gini aja Ra pamitnya bahwa kamu akan menonton perlombaan temen, dijemput sama Nisa ko. Pasti di bolehin ko, yaudah ya aku mau siap siap dulu, kamu juga siap siap ya. Assalamualaikum." Ucap Nisa mengakhiri teleponnya.

"Waalaikumsalam"

Kebetulan Kayra sudah melaksanakan sholat isya, Kayra pun langsung siap siap untuk pergi ke pelombaan Fazri. Dengan menggunakan gamis berwarna navi serta hijab yang senada namun terdapat sedikit corak, mengulur sampai menutupi dada nya.

Saat tengah selesai kayra pun mulai siap-siap menunggu di jemput sambil pamitan sama umi.

Aku pun langsung menghampiri umi.

"Mi aku izin nonton perlombaannya temen ya, sama Nisa ko" Ucapku.

"Siapa nama temen kamu nya?" Tanya Umi.

Tidd..tiddd..

Suara klakson motor mengejutkanku, dan belum sempat aku menjawab pertanyaan umi, akupun langsung mencium tangan umi sambil berlari pergi.

"Pokonya temen mi, aku pergi dulu Asalamualaikum" Ucap ku sambil mencium tangan umi lalu pergi meninggalkannya.

*****

Saat diperjalanan, akupun memecah keheningan.

"Nis ko kamu tau fazri sekarang lomba sih"

"Iya aku gak sengaja buka sosmed, tau taunya Fazri mosting kalo dia akan lomba, jadi aku kabarin kamu secepatnya lah kan aku tau kamu pasti kepingin nonton"

"Hehe iya sih, makasih yah infonya"

Beberapa menit kemudian, kitapun sampai di tempat perlombaan nya Fazri.

"Ayo Ra kita masuk, tuh ada bangku kosong" Ucap Nisa sambil menarik Kayra ke arah bangu kosong yang tepatnya di kursi bagian ke 4 di belakang.

Saat tengah duduk, ternyata kita telat datang kesini. Dan sekarang udah peserta yang ke 3, mudah mudahan Fazri belum tampil deh.

Pembawa acara diatas panggung itu mengatakan

"Oke sekarang mari kita sambut penampilah Qori yang ketiga yang bernama Anisa Fitriyah, waktu dan tempat di persilahkan"

Suara qori yang bernama Anisa itu sangat merdu, ia tengah membacakan surat Arrahman.

Dan setelah selesai, pembawa acara itu hadir kembali di atas panggung dan mulai menyebutkan nama Fazri.

"Terimakasih untuk sodari Anisa, penampilan yang ke 4 bernama Fazri Aditama, waktu dan tempat dipersilahkan"

"Ra fazri Ra" Ucap Nisa sambil mengoyang goyangkan tanganku.

"I iya Nis aku tau"

Saat tengah akan mendengarkan suara Fazri aku tersentak kaget, karena aku dan Fazri saling menatap dan Fazri pun tersenyum kepadaku.

"Oh Ya Allah, senyuman yang sangat aku rindukan kini terpampang nyata di mataku"

Tidak lama kemudian Fazri pun mulai membacakan Al-Quran surat Arrahman dan memang syarat perlombaannya membacakan surat Arrahman.

"Suara yang sangat aku rindukan" Batin Kayra.

kesedihan mulai sirna

rasa semakin bergejolak

menembus hati

merangkai asa

menanti sang impian

dikala nanti

menggenggam tangan

Menghapus luka

Tak terasa air mataku menetes saat mendengar Fazri membacakan Al-Quran.

Suara yang sangat indah dengan begitu mengahayati, membuat semua orang meleleh jika mendengarnya.

"Jika suatu saat nanti kamu adalah imamku, aku akan bahagia sekali" Batin Kayra disela tetesan air matanya.