webnovel

Hijrah cinta

Hati yang sudah tersakiti, jiwa yang haus akan arti, dan raga yang susah di mengerti. Begitu banyak hati lain yang memaksa untuk masuk, namun tak pernah aku buka, karena aku masih menunggunya. Apakah aku sangat bodoh dalam perihal mencintai? sungguh aku tidak pernah mengerti. Yang pasti aku akan mencoba menemukan cinta kembali, cinta mu dan juga cinta-Nya.

Roquro · Teenager
Zu wenig Bewertungen
9 Chs

Hati yang bergetar

Setelah menghabiskan waktu weekend dengan membantu umi, sekarang tibalah saat nya untuk sekolah.

Tidd.. Tiddd. Tidd...

Suara klakson motor Nisa terdengar di depan rumah ku. Aku yang tengah menunggu Nisa pun langsung bergegas keluar rumah, tak lupa menciumi tangan umi dulu.

"Assalamualaikum, Kayra pamit ke sekolah dulu mi" Ucap Kayra.

"Waalaikumsalam, hati hati na" Ucap umi Kayra.

Lalu mereka berdua pun berangkat ke sekolah.

*****

Saat tengah berjalan memasuki ruangan kelas,

tak sengaja aku mendengar suara indah yang di lantunkan seseorang di mushola sekolah ini.

Aku yang tadinya sudah melewati mushola itu, kini berjalan mundur lagi hanya untuk mengetahui si pemilik suara yang tidak asing lagi di telingaku.

Saat aku berjalan mundur, Nisa pun angkat bicara.

"Loh Ra mau kemana?" Tanya Nisa

"Sttttt" Ucapku sambil menempelkan jari telunjuk di bibir ku.

Sampailah aku di pintu mushola, lalu mengintip ke arah ruangannya.

"MasyaAllah... Aku tidak menyangka dia bisa melantunkan ayat-ayat Allah dengan se merdu ini" Batiku berucap.

Pikiranku mulai memikirkan hal yang menjadi tanda tanyaku kemarin.

"Apa benar cara dia memutuskan suatu hubungan hanya karena memilih fokus dalam ketaatan?

Seketika aku yakin, bahwa jawabannya adalah iya.

Jika mencintaimu adalah suatu anugerah terindah dalam hidupku, izinkan aku untuk terus mengisi hati ini dengan nama-Nya dan juga nama mu.

Kelak, jika takdir mempersatukan kita kembali, aku bersyukur.

Caramu menyakitiku kemarin adalah cara-Nya menghadirkan cinta yang sesungguhnya nanti. Dimana aku dan juga kamu akan terus bersama sampai di jemput sang ilahi."

"Ra lama amat si" Teriak Nisa yang tengah menungguku.

"Ehh iya Nis maaf, aku terlalu kebawa suasana" Ucapku sambil sedikit menpercepat langkahku untuk menghampiri Nisa.

"Emangnya siapa si Ra yang di mushola tadi?"

"Fazri"

"What?! jangan bercanda dong Ra" Ucap Nisa tak percaya.

"Beneran Nis itu Fazri" Tegasku meyakinkan.

"Ya ampun pantesan lama ngintipnya, ternyata Fazri" Ucap Nisa disertai cengirannya.

"Hehee maaf ya, ayo kita ke kelas aja" Ucapku sambil menarik tangan Nisa.

*******

Semua pelajaran usai sudah di lewati, waktunya kita pulang.

"Ra kamu mau langsung pulang aja, atau mau mampir dulu ke toko buku?" Ucap Nisa.

"Aku langsung pulang aja deh"

"Yaudah kita langsung pulang aja"

Setelah 15 menit di perjalanan, akhirnya aku sampai juga di rumahku.

"Nis kamu mau mampir dulu?" Tanya ku.

"Engga ah Ra, aku mau pulang aja. Titip salam buat umi ya" Ucap Nisa

"Iya Nis, makasih ya. Hati hati di jalan" Ucapku sambil tersenyum lalu melambaikan tangan.

"Iya Ra" Ucap Nisa.

*****

Sejak pertama aku mengenalmu, entah kenapa hati ini terus menerus menginginkanmu. Walau aku tau, kamu bukan lagi milik ku.

Setelah kamu menyakitiku, aku sedih, aku kecewa, aku marah, kenapa kamu berbuat sedemikian buruk nya terhadap ku?

Tetapi, perlahan aku mulai mengerti bahwa cinta itu harus karena Allah. Jika tidak, kita akan merasakan kesedihan yang sangat mendalam saat suatu hubungan berakhir.