Terbaring tak bernyawa bersamaan dengan ratusan mayat, takdirnya telah usai. Sama seperti pejuang yang telah mengorbankan segalanya, mereka telah kalah, mereka akan membusuk dan terlupakan. Namun, jauh di lubuk hati mereka... cahaya terakhir mereka belumlah padam. Mereka ingin terus bertarung, mereka ingin membalasnya, dan mereka... akan kembali.
Hanya ada seorang yang dapat menjawab keinginan mereka, dengan jiwa-jiwa yang tersisa... mereka memberikannya pada pria tersebut. Kepada pria yang telah bersumpah, untuk merebut kembali takhtanya. Ribuan cahaya biru kecil berkobar dari mayat-mayat, terbang bersamaan dan berkumpul menjadi satu-satunya harapan mereka. Ia memanglah telah mati, ya, dengan pedang di dada kanan... dan satu pedang lagi menusuk di tengah dadanya. Bagi pria yang telah mati, tugasnya masih belum usai.
Dia akan berdiri, sekali lagi. Dia akan bertarung, sekali lagi. Dan terus maju, hingga akhir.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com