Abu terakhir dari Venicia telah terbang tinggi menuju ke alam selanjutnya. Begitu juga dengan pelindung Ignis yang kian mulai melemah. Diriku duduk bersimpuh pada satu lutut, menyaksikan akar-akar yang mendekat padaku.
Semua orang telah pergi meninggalkanku, tak menyisakan seorang pun berada di sisiku. Auman keras dari monster jahanam terdengar begitu keras ke segala arah, bahkan deburan pasir kencang terbawa ketika ia menunjukkan kengeriannya tersebut di hadapanku.
Ia kini tidak berada jauh dariku, hanya berjarak beberapa ratus meter saja namun aku telah paham betul, kenapa Venicia tidak dapat mengalahkannya. Dia jauh lebih tinggi dibandingkan kastil Einhard, jauh lebih besar dibandingkan Gargantula... dan api Ignis tak mampu membakar seluruh tubuhnya yang penuh oleh akar-akar hitam melilit. Ia merayap, perlahan demi perlahan dengan akar-akarnya. Berdiri di depanku menunjukkan wajah hampanya serta dua buah sayap besar pada belakang punggungnya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com