webnovel

Hemlock : The land of werewolves

Cecile adalah seorang putri dari kepala suku. Suatu hari ia bertunangan dengan saudagar kaya atas kehendak ayahnya sampai membuat nya lari dari rumah. Pelarian nya membawa beberapa pengalaman baru untuk nya tentang kedekatan nya dengan seorang pria asing yang bernama Arthur walau hanya sesaat. Akankah sesaat itu menjadi hubungan yang dekat? Ini adalah kisah tentang negri manusia dan negeri manusia serigala. Manusia serigala empat musim, seperti apa itu??? Slow update!

Happy_autumn · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
37 Chs

Aku tidak mengira kau akan memberikan darahmu

~Sebelumnya saya ingin bercerita sedikit tentang novel ini.~

Cerita ini bermula karena permintaan seorang teman yang sangat menyukai serigala. Ia bahkan mewujudkan itu dalam karakter imajinasinya dengan sebutan 'wolfy'.

Suatu hari ia merokemendasikan saya untuk membuat cerita tentang 'wolf' tapi dengan konsep yang berbeda. Ia menginginkan sesuatu yang baru.

Saya tidak pernah membuat cerita fantasi sebelumnya dan merasa tertantang untuk memenuhi permintaannya. Dan akhirnya terjadilah cerita ini.

Karena saya pecinta suasana empat musim. Saya mengaplikasikan itu dalam alur cerita ini dengan menggabungkan konsep manusia serigala fantasi dengan suasana empat musim.

Cerita ini memiliki beberapa istilah dan nama aneh yang sudah muncul di beberapa bab. Seperti nama suku atau istilah akan sesuatu. Itu sengaja saya buat untuk melengkapi alur fantasi cerita ini yang sudah dirancang sejak awal dengan konsep yang berbeda.

Yang dimaksud dengan konsep yang berbeda disini. Saya tidak menyajikan cerita 'werewolf' dengan didalamnya alpha, omega dan sebagainya.

Saya sungguh ingin menciptakan kisah 'werewolf' dalam wujud imajinasi saya yaitu, manusia serigala empat musim. Karena itulah pastinya cerita ini akan berbeda dari kisah 'werewolf' pada umumnya.

Seperti apa itu serigala empat musim? mungkin saat ini belum terungkap. Tapi akan segera diceritakan di bab yang akan datang.

Saya berbagi imajinasi saya di webnovel. Semoga pembaca suka dan terhibur dengan cerita ini.

Apakah alur cerita ini membosankan?

Saya tunggu ulasan atau mungkin komentar dari pembaca untuk cerita ini.

Dan terimakasih untuk para pembaca yang sudah membaca karya saya sampai sejauh ini.

I really appreciate it and hope u all never get bored of reading my story for the next chapter!

!Happy reading!

___

"Sepertinya aku menemukan solusinya"

Kata Clive dengan tangan menggantung di dagunya memikirkan sebuah solusi yang baru didapat. Mata hitamnya menerawang jauh masih merenungkan apakah solusi itu dapat diandalkan?

"Apa itu? "

Dengan tatapan yang masih menerawang jauh Clive menjawab dengan tenang. " Tapi aku tidak tahu apakah ini akan berhasil atau tidak"

"Katakan saja apa itu! Tidak ada salahnya untuk mencoba" Tukas Arthur.

Sementara perhatian nya masih terpusat pada gadis yang terbaring lemah. Menggenggam tangannya itu dingin seperti es. Arthur membawa tangan itu ke bibirnya. Lalu meniupnya lembut memberi sedikit kehangatan.

Clive melihat itu semakin yakin, bahwa kedudukan gadis manusia itu istimewa di hati Arthur.

"Gadis itu harus meminum darah bangsa kita. Mungkin dengan itu aliran kekuatan dalam tubuhnya dapat sedikit terkendali dan berhenti memakan sel darahnya"

Clive memikirkan solusi itu karena konsep nya kekuatan klan mawar tidak akan bekerja di tubuh berdarah manusia. Tapi itu mungkin akan sedikit bekerja pada seorang Sibolv yang memiliki darah campuran.

Jadi sederhana nya dengan meminumkan darah bangsa mereka pada gadis itu. Mungkin ini dapat di jadikan solusi.

"Baiklah kita coba dengan itu"

Arthur menyobek sedikit daging di pergelangan tangannya dengan giginya yang tajam. Darah segar merembes keluar. Eskpresi wajahnya sama sekali tidak berubah seperti itu adalah hal biasa.

Tangan satunya lagi menjepit kedua belah pipi gadis itu untuk memaksa mulutnya terbuka. Dengan begitu Arthur meminumkan darahnya pada gadis itu.

Sementara Clive sangat terkejut. Ia tidak akan pernah mengira Arthur akan menggunakan darahnya.

"Aku tidak mengira kau akan memberikan darahmu"

"Kita tidak punya banyak waktu" Kata Arthur. Saat ini ekspresi nya berubah sangat serius. Jauh dari tampilan bermain-mainnya. Itu mempertegas kontur wajahnya yang tajam dan berubah gambaran kecemasan disana menjadi gunung es yang dingin.

"Berapa banyak yang harus kuberikan?"

"Itu aku tidak tahu"

Clive memberikan solusi dari hasil spekulasi nya tanpa ada spesifikasi apapun. Tentunya ia tidak tau berapa jumlah yang harus diberikan. Ia bahkan menyarankan ini tanpa penelitian terlebih dahulu.

"Lalu bagaimana mengetahui tingkat efektivitasnya apakah ini bekerja atau tidak?" Lanjut Arthur.

"Aku akan mengecek denyut nadi dan kondisi vitalnya. Setelahnya kita bandingkan dari keadaan sebelumnya. Dari sana kita dapat menyimpulkan seberapa efektif itu bekerja" Jeda sejenak Clive menghela nafasnya.

"Aku sungguh berharap ini bekerja" Lanjutnya dengan penuh harap.

Setelah mengatakan itu. Clive pergi ke meja yang ada di dekat dipan. Tempat khusus untuknya bekerja. Duduk di sana, Clive mulai berkutat dengan pena dari bulu merak beserta tinta. Dengan pesona ahli medis yang serius. Ia menulis sesuatu diatas kertas bewarna kuning.

Sementara Arthur masih memposisikan tangannya di mulut Cecile yang setengah terbuka untuk memberinya darah.

Clive kembali mendatangi mereka. Mengambil pergelangan tangan Cecile. Ia dengan fokus mengecek perkembangannya. Sepasang alisnya terjalin erat ketika memeriksa denyut nadi gadis itu.

Lalu Clive menekan jempolnya lebih kuat pada nadi gadis itu mencoba untuk merasakan aliran kekuatannya apakah itu sudah sedikit terkontrol.

Mata hitamnya terbuka lebar dengan nuansa cerah. Melirik pada Arthur ia dengan murah hati mengatakan.

"Sepertinya ini bekerja. Aku dapat merasakan perubahan pada denyut nadinya. Walau masih sedikit lemah tapi itu jauh lebih baik dari sebelumnya. Dan juga aliran kekuatannya sudah sedikit terkontrol. Sepertinya tidak sia-sia perjuangan mu memberikan darahmu untuknya" Jelas Clive kepada Arthur. Setelah membandingkan hasil dari pemeriksaan sebelumnya.

Kembali kemeja, Clive menuliskan hasil pemeriksaan nya tadi.

Sementara Arthur sedikit tersenyum mengetahui solusi itu bekerja. Jenius medis Clive memang tidak pernah mengecewakan.

"Tapi sepertinya ia masih membutuhkan banyak darah. Apa kau yakin akan terus memberikan darahmu? Aku dapat memerintahkan seseorang untuk mencari pengganti yang dapat memberikan darahnya" Tawar Clive yang sekarang berdiri didekat Arthur.

Clive berpikir jika Arthur terus memberikan darahnya terlalu banyak, mungkin itu tidak akan baik untuk tubuhnya. Sekarang mungkin Arthur masih segar. Tapi bisa saja ia akan pingsan nanti karena sudah kekurangan darah.

"Tidak perlu!" Tolak Arthur.

"Siapkan saja beberapa daging segar untuk ku" Saran Arthur setelah nya.

Daging baik untuk meningkatkan vitalitas tubuh. Selain makanan pokok bangsa mereka itu juga baik untuk penambah darah. Clive mengangguk setuju.

Dan memerintahkan seseorang untuk berburu dua ekor rusa. Sengaja memilih rusa, karena daging hewan itu adalah favorit Arthur.

Dilain sisi di negeri Whitackrest. Anne menangis sambil memohon maaf pada pamannya yang merupakan ayahnya Cecile.

Ia merasa sangat bersalah karena gagal menjaga sepupu perempuannya itu. Sudah dua hari Cecile hilang dan mereka belum juga menemukan nya.

Rasa bersalah pun juga ditanggung oleh Edwin. Karena sudah gagal menjaga tunangan nya. Melihat ekspresi wajah Eckbert, yang merupakan calon mertuanya. Ia tau pria itu sangat kecewa terhadap nya.

Ainsley dan Gennifer yang mendengar kabar ini juga ikut prihatin dengan keadaan menantu nya. Merekapun mengerahkan beberapa pengawal terlatih milik mereka untuk mencari Cecile di dalam hutan.

Eckbert tentu saja sudah mengerahkan pasukan keamanan sukunya untuk menemukan putrinya.

Mereka sudah dua hari dua malam mencari Cecile di tengah hutan tapi belum juga membawa kabar apapun tentang keberadaan putrinya.

Sampai pada akhirnya salah satu dari pasukan muncul membawa keranjang bunga yang mereka temukan di hutan. Diserahkan kepada Eckbert.

"Apakah itu milik putri anda tuan Eckbert?"

Anne yang melihatnya berseru senang menemukan sebuah harapan.

"Ya itu punya Cecile! Apakah kalian sudah menemukannya?"

___