webnovel

HE IS NOT MY DADY

ada kisah cinta tak biasa antara Aksara dan aletta ketika tradisi merenggut paksa kebahagian mereka, begitu pandangan norma terlihat mencoreng, ketahuilah sesungguhnya cinta itu tak pernah salah. hanya waktu yang salah menempatkan nya. ** "kamu ngak bisa nikah dengan letta nak, mau di teruh di mana muka keluarga kita?!" "tapi letta hamil ma, hamil anak aksa!" pria itu bersikeras dengan pilihan nya. "aletta tetap akan melahirkan dengan selamat, kami akan siap kan lelaki yang sanggup menikahi letta dalam kedaan hamil dan merahasiakan aib keluarga kita!" wanita yang di panggil mama itu masih memegang teguh pendirian nya. bahwa pernikahan antara aletta dan Aksara adalah salah. "aksa, papa beri kamu 2 pilihan. dan kamu harus memilih salah satu nya. yang pertama tetap di keluarga Dirgantara, kamu dan aletta akan tetap hidup bahagia. atau... kamu menikahi aletta tapi nama kamu akan di cabut dari ahli waris. kamu dan aletta akan menderita karena kemiskinan!" sang kepala keluarga terlihat memberikan sebuah pilihan yang sangat berat pada sang anak yang tengah berdiri dengan tubuh kaku. "kamu jangan gegabah ya, ingat kamu ngak pernah merasakan gimana hidup susah, pun dengan aletta apa kamu sanggup. jatuh miskin?" sang mama mengompori Aksara agar memilih pilihan yang pertama. Aksara berbalik menatap aletta nya dengan sendu wajah menyesal. "maaf kan pilihan aku yang egois aletta!" TIDAK... bersambung. ***

Desember_01 · Urban
Zu wenig Bewertungen
291 Chs

bab 169

Selamat membaca

.

.

Setelah satujam lamanya mereka beristirahat di woarung yang ada di posko 4, akhinya para lelaki mulai menyiapkan tenda untuk mereka bermalam. Beruntung, meski sudah pukul 6 petang, suasana di atas ketinggian itu masih cukup terang hingga tidak menyulitkan mereka untuk menyiapkan tenda. Karena perjalalan akan mereka tunda esok hari untuk menuju puncak gunung lawu pada keesokan harinya.

Setelah tenda berdiri, dan masih ada warung yang menyediakan makanan, mereka hanya mengkonsumsi apa yang sudah tersedia. Sekitar pukul 20.00, kayla menghela Aletta dari api unggun, membawa gadis itu menuju satu titik, dan mereka berhenti di sana. Aletta kebingungan, namun tidak bisa menolak keinginan Kayla dan akhirnya bertanya kenapa mereka haarus duduk di sana.

"mau ngapain key duduk di sini?" tanya Aletta memperhatikan Kayla yang duduk melipat kaki, dan di sekitar tempat mereka duduk ada beberpa orang yang juga sedang bermain ponsel.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com