"Clara," ujar Ardha Candra pula dengan wajah yang benar-benar menunjukkan penyesalan. "Kumohon padamu, jangan lakukan ini padaku, Clara. Ak—aku, aku bersedia melakukan apa saja, asal jangan minta kepadaku untuk menjauhimu. Kumohon…"
"Kau memang keras kepala!"
"Aku tidak mau kehilanganmu!"
Clara Dimitrova terdiam. Apakah dia baru saja mengutarakan bahwa dia memang mencintaiku? Gumam Clara dalam hati. Menyatakan perasaannya secara jujur kepadaku?
"Please, Clara…" kata Ardha Candra lagi. Ia tertunduk dengan wajah yang sedih.
Apakah aku harus mengatakan kalau tadi itu hanyalah sebuah gurauan? Pikir Clara pula yang tidak tega melihat wajah bersedih pria yang mulai mengisi kekosongan di dalam hatinya itu.
Aah, tidak, tidak… biarkan saja seperti ini. Justru ini akan membuktikan bagiku bahwa dia benar-benar tidak akan meninggalkanku. Bahwa, dia benar-benar… mencintaiku.
"Baiklah, baiklah," kata Clara kemudian.
"Benarkah?" kembali wajah laki-laki itu terlihat bergembira menatap Clara.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com