Setelah kejadian didapur saat itu Valen, Ridwan dan Fandly semakin akrab bahkan tak ada rasa sungkan sama sekali seperti saat ini Ridwan tak sungkan sungkan mengambil minuman milik Valen yang belum sempat diminum olehnya. Seketika pula mata Valen meloto melihat kelakuan Ridwan yang menurutnya seenaknya saja.
"Ridwan itu minuman Gue, buatin nggak harus sama seperti itu manisnya dan takarannya tak boleh beda pokoknya Gue ngak mau tau" ceroacos Valen tanpa memberi sedetikpun jeda pada ucapannya. Ridwan yang mendendengar suara cerewet milik Valen menunutup telinganya.
"Ya Tuhan Valen Lo bisa nggak, nggak usah cepreng gitu" kata Ridwan kesel tapi tetap mengikuti perkataan Valen kalau tak mau mendengar ocehan panjang kali lebar dari Valen.
" Apaan tuch katanya Valen itu pendiam, nggak suka banyak ngomong bakan dingin sedingin es balok lah ini kayak petasan" gerutu Ridwan tapi masih bisa didengar oleh Valen
"Gue masih denger Woy" teriak Valen dari ruanv tamu karena ruang tamu dan dapur yang jaraknya tak terlalu jauh dari tempat Valen saat ini. Valen terus Fokus pada kerjaannya hingga dering handphone miliknya mengalihakn perhatiannya. Yang ternyata ada pesan masuk, Valen segera mengambil handphonenya yang terletak diatas meja disampingnya dan segera membacanya.
"Valen, gulanya dimana?" teriak Ridwan dari arah dapur yang membuat Valen terkejut. Valeb segera menghampiri Ridwan yang ada didapur dan mengambilkan apa yang diperlukan Ridwan untuk membiat teh jahe untuknya.
"Boleh Gue tanya sesuatu sama Lo?" tanya Valen sambil menyerahkan toples tempat gula yang diminta oleh Ridwan. Ridwan menatap Valen seakan bertanya 'apa'
" Apa Lo tau siapa orang yang ada difoto ini?" tanya Valen pada Ridwan seraya menunjukan sebuah foto dari handphonenya. Dalam foto itu terdapat 2 pasangan , tapi yang aneh dalam foto itu mereka kembar.
"Ini bukanya Bokap Lo ya" kata Ridwan saat melihat foto itu berkali kali untuk memastikan karena foto itu sudah sangat lama bahkan sedikit buram.
"Gue juga merasa begitu tapi yang Gue tanya orang yang mirip dengannya dan siapa foto kedua perempuan itu kerena Gue nggak pernah melihat dua oranh itu" kata Valen penasaran
"Lah kenapa lo nanya Gue BG, Gue mana tau soal keluarga Lo,, kenapa Lo nggak nanya langsung ma Bokap Lo aja" saran Ridwan, Valen terlihat memikirkan saran dari Ridwan tapi Dia punya perasaan kalau memang Ajiknya menyembunyikan seauatu darinya kalau tidak pasti Ajik sudah menceritakan tentang ini olehnya.
"Kayaknya Gue bakal selidiki ino sendiri dulu, kalau memang ada sesuatu Gue bakal langsung tanya sama Ajik" kata Valen lalu meninggalkan Ridwan yang masih sibuk dengan Teh yang Dia buat. Valen kembali ke ruang tamu dan memfokuskan kerjaannya karena besok Dia juga harus kekampus jadi Valen harua menyelesaikan kerjaannya hari ini juga kalau tidak Bos tempat magang Valen saat ini bisa ngamuk.
"Serious amat mbaknya" ucap Tiara yang berada dibelakang Valen kelihatannya baru pulang dari kampusnya.
"Baru pulang Lo?" tanya Valen acuh tak acuh bahkan tanpa mengalihkan tatapannya pada laptop yang ada didepannya seakan yang diajak biacara si laptop bukan orang yang berada di belakangnya.
"Kamu ngajak ngomong siapa Len? laptop apa Aku sih?" tanya Tiara kesal karena selalu diacuhkan oleh kakak beda beberapa menitnya ini. Dengan kesal Tiara duduk di sebelah Valen.
"Menurut Lo?"
" Ya ampun dah Kakakkuh, kalau ada orang yang ngomong lihat kek, ini boro boro ngelihat ngelirik aja kagak" ucap Tiara dan meninggalkan Valen sambil menghentakan kaki dengan kesal. Valen melihat kembarannya yang kesal oadanya hanya geleng geleng kepala.
"Aneh Gue kembar tapi kok sifat beda, watak beda, semua serba beda wajah juga kagak mirip mirip amat, bomat dah"gumam Valen yang masih melihat Tiara melangkahkan kakinya ke lantai atas hingga hilang dibelokan kamar Tiara.
"Lihat apaan sih, Gue perhatiin dari dapur?" tanya Ridwan yang datang dari arah dapur membawa teh buatanya untuk Valen.
"Tia baru dateng dari kampus, kayaknya Dia ngambek ama Gue, gara gara Gue acuhin" jawab Valen datar
"oh, gimana rencana Loe?"
"Rencana apaan?"
"tentang foto itu lah"
"oh, gampang Gue udah nyewa 2 dedektif" Jawab Valen tanpa mengalihakan perhatiannya pada laptopnya sambil sesekali meminum teh buatan Ridwan yang lumayan enak dilidahnya. Ridwan yang melihat Valen terfokus tanpa mempersulihakan dirinya hanya tersenyum melihat Valen yang menurutnya cantik saat sedang fokus seperti saat ini. 'Apa semua cewek Cantik cantik ketika Mereka lagi Fokus' batin Ridwan sambil senyum senyum sediri.
"ngapa lo?" tanya Valen risih melihat tatapan Ridwan apa lagi sambil senyum senyum kayak orang gila.
" Lo cantik kalau lagi serious gini" Valen mengangkat bahunya acuh tak acuh mendengar perkataan Ridwan yang sedang ngengobal menurut Valen.
"Len, Menurut Loe Nyokap Loe masih hidup atau udah meninggal?" Tanya Ridwan serius. Terlihat Valen berfikir pada semua kemungkinan kemungkinan yang Ia punya. Tapi Ia juga merasa masih ragu apalagi setelah melihat foto foto yang dikirim oleh para detektif suruhannya.
"Gue juga nggak tau, Nanti mungkin Gie akan tanya ama Ajik" Balas Valen kembali fokus pada kegiatannya.