Di kediaman Hendrik,
Adila terus saja menangis, sudah dua jam anak bayi itu menangis. Hendrik dan Tere sangat khawatir pada anaknya. Saat Hendrik periksa, Adila baik-baik saja tapi ia bingung kenapa anaknya menangis. Nyonya Park juga sudah mengecek bedong cucunya dan masih bersih. Tuan Alex menggendong Adila dan menepuk pelan paha cucunya itu. Adila diam sebentar dan kembali menangis lagi.
"Coba telepon adik kamu, Hendrik. Kasihan Adila, sudah dua jam dia menangis. Lihat wajahnya sudah memerah dan suaranya hampir hilang loh. Telepon adik kamu sekarang," ucap Tuan Alex.
Hendrik berlari ke dalam kamar dan langsung mengambil ponsel miliknya. Ia menekan nomor Syifa dan langsung diangkat oleh adiknya itu. Setelah memberitahu Adila terus saja menangis ke Syifa, Hendrik langsung mematikan panggilannya dan berlari menghampiri Tuan Alex.
"Bagaimana?" tanya Tuan Alex.
"Syifa otw kesini, Dad. Kita tunggu aja," balas Hendrik mengambil alih anaknya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com