webnovel

Hanya Untuk Cinta 28

Rana dan Rina duduk berdua di pinggir danau, mereka berdua kembali ke gubuknya yang sudah runtuh itu. Mereka hanya diam memandangi danau yang luas dengan airnya yang jernih.

"Rin, aku merasa ada energi di dalam danau," ucap Rana tiba-tiba memecah keheningan di antara mereka berdua.

"Apa kau penasaran, menyelamlah jika kau ingin tahu," balas Rina memberitahukan kepada saudarinya tersebut.

Rana yang mendengarnya langsung diam, terlihat sedang berpikir sejenak.

"Sepertinya aku harus melihat ke dalam," ucap Rana yang kemudian dia bangkit dari tempat duduknya, melepas sandal yang dikenakannya.

"Tunggu di sini," ucap Rana kepada Rina.

Dia langsung menyelam ke dalam air, berenang masuk lebih dalam lahi hingga dia dapat melihat daratan danau tersebut. Dia terus bersenang bersama para ikan lainnya yang terus berlalu-lalang di dalam air.

Dia melihat ada cahaya berwarna biru yang terang dari dasar danau, itu semua membuatnya semakin penasaran dan ingin segera melihat apa yang ada di dasar danau itu. Rana diam sejenak di balik bebatuan besar mengintip ke depannya itu.

"Tuan Putri Cerllynda?" gumam Rana seakan takut salah menangkap sosok yang dilihatnya.

Dia melihat seorang gadis dengan gaun putih dan tubuhnya memancarkan cahaya biru terang, gadis itu duduk bersila di atas batu debgan kedua tangannya ditaruh di atas kedua pahanya khas seorang petapa. Rana mengernyit saat dia benar-benar tidak salah melihat.

"Aku tidak percaya ini, bagaimana mungkin semua orang menemukannya jika caranya bersembunyi seperti ini," gumam Rana yang memberanikan diri untuk mendekati sang putri yang terus memejamkan matanya.

"Tuan Putri Cerllynda, aku mohon bukalah matamu dan lihatlah aku!"

Rana berusaha mengalihkan perhatian sang putri agar dapat melihatnya. Gadis itu sekarang membuka matanya dan mengernyit melihat Rana ada di depannya, mungkin dia merasa aneh gadis kecil sepertinya dapat menyelam dengan sangat baik.

"Rana?" lirih Putri Cerllynda yang terheran-heran dengan keberadaan Rana dj depannya.

"Jangan terkejut melihatku ada di sini. Sekarang, aku mohon padamu untuk keluar dari sini dan temui Baginda Raja Carlin. Kau harus dapat melihat apanya yang tengah terjadi di Carvandalle, pada ayahmu, kakakku, apa kau sama sekali tidak berpikir bagaimana keadaannya saat kau melakukan ini. Tuan Putri, demi kakakku aku mohon keluarlah dari sini," ucap Rana dengan pelan.

"Aku tidak bisa Rana, maafkan aku," ucap Putri Cerllynda dengan pelan.

"Apa yang sekarang kau lakukan Tuan Putri?! Kau telah membuat kakakku difitnah, bahkan terkena masalah karena kepergianmu. Hanya kaulah yang dapat membebaskan kakakku."

Kali ini Putri Cerllynda terdiam, dia tampak tengah berpikir. Dia sama sekali tidak berpikir sejauh ini, yang ada di kepalanya hanyalah bagaimana menjauh diri pernikahannya.

"Apakah Gressylia baik-balik saja?" tanya Putri Cerllynda akhirnya setelah dia diam sejenak.

"Dia terus mencari sepanjang hari, bahkan sudah satu bulan dia tidak kembali untuk mencarinya. Kembalilah Tuan Putri, hentikanlah rasa lelah dan penderitaan Kak Gress," ucap Rana berusaha memohon kepada sang putri.

"Aku mohon Tuan Putri," ucap Rana lagi.

"Maafkan aku yang sudah membuat kakak mu dalam keadaan sulit. Kalau begitu, aku akan kembali dan membayar semua kesalahanku," ucap Putri Cerllynda akhirnya membuat Rana langsung tersenyum senang.

"Ayo!" ajak Putri Cerllynda sambil bergerak berenang keluar dari dalam air yang diikuti oleh Rana dari belakang.

Keduanya langsung keluar dari dalam air. Pemandangan pertama yang dilihatnya adalah seorang prajurit yang tengah memegangi Rina di pinggir danau dengan Rina yang terus meronta-ronta dari dua pria yang memenangkannya. Semua prajurit di sana langsung melihat Dana dan Putri Cerllynda yang baru saja keluar dari air.

"Tangkap anak itu!" Mereka langsung menyeret tubuh Rana dengan kasar.

"Lepaskan mereka!" teriak Putri Cerllynda yang sama sekali tidak mendapatkan respon apa pun dari para prajurit Carvandalle itu.

"Putriku, sudah aku duga mereka menyembunyikanmu."

"Ayah?" lirih Putri Cerllynda melihat ayahnya ada di antara para prajurit.

"Sebentar lagi pemuda itu pasti akan menunjukkan dirinya!" ucap Raja Carlin dengan seringaian di wajahnya.

"Apa maksudmu Ayah? Lepaskan mereka, aku kembali karena Rana memujukku!"

"Diam!" teriak Raja Carlin yang langsung membuat Putri Cerllynda terdiam seketika. Tatapan mata sang ayah sangat tajam menatap putrinya itu.

"Ayo ikut aku!" teriak Raja Carlin menyeret tubuh Putri Cerllynda, dia hanya dapat meronta-ronta dari ayahnya.

"Lepaskan adikku!"

Semua orang menoleh ke belakang mendengar teriakan seorang pria. Dialah Gressylia, dia baru sampai ke tempat ini karena dia yakin kedua adiknya tidak akan meninggalkan rumah mereka tanpa memberitahunya.

"Oh, Gressylia! Ini sangat luar biasa! Senang bertemu denganmu pemuda miskin," ucap Raja Carlin dengan sangat angkuh membuat Gressylia geram mendengarnya.

"Lepaskan kedua adikku, putrimu sudah kembali bukan? Lalu, kenapa kau menangkap kedua adikku yang tidak bersalah," ucap Gressylia berusaha membela kedua adiknya dan menyelamatkan mereka dari seorang Raja yang angkuh itu.

"Tangkap dia!"

Itulah yang diucapkan Raja Carlin membuat seluruh prajurit mendekatinya dan menangkapnya.

"Ayah! Aku mohon jangan hukum mereka! Hukum saja aku, aku yang salah karena tidak mau menuruti keinginanmu, aku salah Ayah. Tolong bebaskan mereka!" teriak Putri Cerllynda yang tahan lagi debgan ulah ayahnya itu.

"Diamlah putriku!"

Raja Carlin mengibaskan lengannya, seketika sang putri langsung terkulai lemas tidak sadarkan diri. Dia menyeringai penuh kemenangan, dia pun melakukan hal yang sama kepada Gressylia dan kedua adiknya. Mereka bertiga sekarang ada di tangan seorang raja yang angkuh itu.

"Ayo bawa mereka!" ucap Raja Carlin.

Dia menggendong putrinya masuk ke kereta kuda, sedangkan sang kusir langsung melakukan kudanya membawa mereka kembali ke kerajaan.

Kereta Raja Carlin terus melaju bersama para pengawalnya yang berkuda di belakang membawa Gressylia san kedua adiknya, menerobos keramaian di pedesaan. Tentu saja pemandangan ini membuat mereka membicarakannya, apalagi bagi mereka yang mengenal Gressylia.

Pasukan Raja Carlin terus melaju hingga masuk ke kesajaannya yang mewah dan megah itu menjulang tinggi penuh percaya diri dan bahkan terlihat sangat angkuh.

seluruh prajurit dan pelayan di Kerajaan Carvandalle tentu saja langsung menyambut kedatangan raja mereka dan memberi salam serta hormat kepada Raja Carlin.

"Kau di sini rupanya Pangeran Cardwell, lihatlah aku bawa calon pengantinmu yang kabur. Aku akan mengurus pernikahan kalian," ucap Raja Carlin sambil menepuk pundak Pangeran Cardwell.

"Tentu Baginda Raja, aku sangat senang mendengarnya "

pangeran Cardwell tersenyum senang melihatnya. Terlebih lahi bukan hanya Putri Cerllynda yang ditemukan, bahkan Raja Carlin menyandera Gressylia dan juga kedua adiknya. Baginya ini adalah pemandangan yang sangat indah.

pangeran Cardwell mengikuti langkah prajurit yang membawa Gressylia dan kedua adiknya itu ke penjara bawah tanah. Hatinya semakin bersorak ria, bahagia sekali dia melihat Gressylia demikian.

"Itulah akibatnya jika kau mencoba mengambil Cerllynda dariku," ucap Pangeran Cardwell sambil menyeringai.

Sedangkan Gressylia masih dalam pengaruh kekuatan Raja Carlin dan tidak sadarkan diri.