webnovel

Bab 7. Menceritakan

Putri Cerllynda memilih duduk di bawah pohon rindang menyaksikan dua gadis mungil itu bermain. Ra terlihat bermain-main dan menari-nari di atas air, sedangkan Rana malah sibuk terbang di atas pohon ke pohon lainnya hendak menangkap seekor burung.

"Mereka anak yang sangat istimewa. Aku curiga jika latar belakang mereka adalah dari keluarga terhormat dengan kemampuan hebat itu, apalagi kemampuan Rana yang sangat jarang orang memilikinya," gumam Putri Cerllynda .

"Kak Gress datang!" seru Rina langsung turun dari udara juga Rana yang langsung mendarat dengan beberapa ekor ikan di tangannya.

"Kau tidak mendapatkan seekor ikan pun?" pekik Rana melihat Rina dengan tangan kosong.

"Kau tahu, mereka terbang terlalu cepat," jawabnya dengan kekehan.

"Kalian berdua sangat hebat," ujar Putri Cerllynda mengusk rambut mereka. Gressylia semakin dekat dengan posisi mereka saat ini. Kedua anak gadis mungil itu langsung berlatian mengambil kayu bakar dan membuat perapian, sedangkan Rana membersihkan ikan tangkapannya.

"Apa yang sedang kalian lakukan?!" hardik Gressylia dengan peluh keringat di sekujur tubuhnya, matahari cukup terik membuat tubuhnya yang hanya memakai kain tipis itu terasa terbakar.

"Kami hanya sedang berburu untuk menyambutmu pulang Kak," ucap Rina yang sibuk membulak balikkan ikan bakarnya.

Gressylia hanya menggelengkan kepalanya, sebenarnya dia sangat ingin memarahi dua adiknya itu agar tidak menggunakan kekuatan mereka saat ada orang lain di antara mereka bertiga. Tapi, dia tidak dapat memarahi mereka karena ada Putri Cerllynda di sini.

"Mereka anak-anak yang hebat Gress, aku sangat kagum terhadap mereka berdua," ucap Putri Cerllynda yang sepertinya dapat membaca raut wajah Gressylia yang marah dengan ulah kedua adiknya. Gressylia hanya tersenyum canggung dan membasuh wajahnya dengan air danau tersebut.

"Omong-omong ada apa Tuan Putri datang kemari?" tanya Gressylia sambil duduk tak jauh dari tempat Putri Cerllynda duduk.

"Aku sebenarnya sedang memiliki masalah. Entah kenapa, rasanya aku ingin sekali bercerita padamu Gress." Putru Cerllynda mengawali pembicaraannya. Dia ingin sekali mengungkapkan jika jatuh cinta dengan Gressylia, tapi rasanya lisannya sangat sulit untuk mengatakan itu lantaran sistem kasta yang membentang luas.

"Tuan Putri ingin bercerita padaku?" Gressylia mengernyit, tampaknya dia tidak percaya jika seorang Putri Mahkota Carvandalle ingin menceritakan masalahnya kepada Gressylia yang hanya rakyat biasa, bahkan dia dari golongan kasta terendah.

"Aku tidak sedang bercanda Gress. Ayahku memintaku untuk menentukan calon suamiku dari keempat pria yang beberapa hari lalu mendatangiku. Tapi-" Putri Cerllynda menggantungkan kalimatnya, tatapannya lurus ke danau yang membentang luas itu.

"Lalu? Siapa yang Tuan Putri pilih dari mereka?" tanya Gressylia dengan antusias. Putti Cerllynda masih diam membisu, dia ingin mengatakan memilih Gressylia dan tidak memilih siapa pun dari keempat pria itu.

"Aku, aku ingin memilihmu Gress!" Gressylia tercengang mendengar perkataan Putri Cerllynda. Dia tidak percaya seorang wanita terhormat memlih pria yang sama sekali tidak memiliki kehormatan.

"Jangan becanda Tuan Putri, namaku saja tidak ada di antara mereka berempat," ucap Gressylia sambil terkekeh menghilangkan rasa terkejutnya. Tapi, Putri Cerllynda terlihat sangat serius.

"Namamu memang tidak ada di antara mereka berempat. Tapi namamu ada dalam hatiku. Aku menyukaimu Gressylia!" Dengan beraninya Putri Cerllynda mengungkapkan perasaannya kepada Gressylia, pemuda miskin dari kasta terendah itu. Tentu saja ini akan mencoreng kehormatan Kerajaan Carvandalle karena memilih pria seperti Gressylia.

"Tuan Putri, aku hanyalah pria biasa yang miskin tanpa harta dan kehormatan. Tentu Tuan Putri tahu kedudukanku di kasta terendah ini. Aku yakin pasti ada di antara mereka yang terbaik bagi Tuan Putri, bukan aku," jawab Gressylia sesopan mungkin. Dia tidak ingin terjebak dalam situasi seperti ini, dia tidak ingin kehidupannya berantakan karena berani membalas cinta sang putri.

"Apa kau sama sekali tidak memiliki perasaan padaku Gressylia?" ucap Putri Cerlkynda dengan mata yang berkaca-kaca.

Sejujurnya dia juga menyukai Putri Cerllynda, bahkan mungkin seluruh pemuda menyukai gadis secantik Putri Cerllynda, bagi mereka kalangan terendah tentu saja tahu diri dengan oerasaan itu dan memilih mundur, toh masih banyak gadis cantik di carvandalle ini.

Gressylia hanya menunduk, dia tidak berani memandangi wajah Putri Cerllynda, dia merasa sangat malu dengan perasaannya ini. Putri Cerllynda yang melihat Gressylia terus menunduk itu mulai merasa yakin jika Gressylia memiliki perasaan kepadanya. Jika mata merekaa bertemu, Putri cerllynda dapat melihat tayapan kagum dan suka Gressylia dari pancaran mata itu.

"Angkat wajahmu dan lihat aku! Jangan anggap aku seorang Putri Mahkota Carvandalle agar kau dapat melihatku. Ini printah! Lakukan!" tegas Putri Cerllynda yanag memang ingin melihat dalam mata Gressylia yang akan menjawab semua pertanyaannya dan keinginannya.

Gressylia yang mendapatkan suara tegas penuh printah dari Putri Cerllynda perlahan mengangkat wajahnya dan memandangi wajah cantik Putri Cerllynda yang pada jaman itu dia menjadi gadis tercantik di Carvandalle.

"Aku tahu kau dapat membaca lewat mataku," lirih Gressylia menatap mata biru Putri Cerllynda yang sangat indah itu. Begitu pula Putri Cerllynda menatap mata hitam kelan Gressylia yang sangat menawan itu. Dia tersenyum kecil saat melihat tatapan Gressylia penuh kekaguman dan cinta kepadanya.

"Kau sudah menemukan jawabannya Tuan Putri," gumam Gressylia mengalihkan pandangannya. Dia berharap sudah cukup Putti Cerllynda mengintip perasaannya, tidak lebih dari itu. Namun dugaannya salah, kini Putri Cerllynda memeluk Gressylia dengan erat, seakan tak ingin kehilangan Gressylia.

"Kau mencintaiku, hanya saja kau tidak berani dn terlalu malu menyatakannya. Aku mencintaimu Gressylia," bisik Putri Cerllynda dengan wajah yang merona karena malu. Tentu saja seorang wanita akan tersipu malu saat menyatakan perasaannya kepada pemuda yang dia cintai selama ini.

"Gressylia, menikahlah denganku, tolonglah aku dengan cintamu, apakah kau akan membiarkanku menikah dengan orang yang tidak aku cintai?" Gressylia hanya diam.

Dia bingung, sangat bingung. Kasta yang memisahkan mereka membentang luas, bagaimanapun cara mereka untuk bersatu tidak akan pernah bisa untuk selamanya.

"Aku mohon Gress," lirih Putri Cerllynda memohon kepada Gressylia untuk mau menikahinya agar dia tidak menikah dengan pria yang dipilihkan ayahnya.

"Maafkan aku Tuan Putri, aku terlalu lancang untuk mencintaimu, bahkan aku sangat lancang jika berani mencoba menikahimu. Maafkan aku Tuan Putri, aku tidak bisa. Baginda Raja Carlin pasti tidak akan menyetujuinya."

Putri Cerllynda semakin berkaca-kaca, setetes air bening meluncur bebas membasahi pipinya. Dia tahu itu, ayahnya tidak akan pernah menyetujui hubungan ini, tapi bagaimanapun perasaan tidak akan pernah dapat dibohongi.

"Aku akan mencobanya. Beberapa hari ini aku terus mencari cara untuk mengatakan ini pada ayah. Tapi, aku ingin kau mengetahuinya sebelum ayahku. Gress, aku mohon berjuanglah untuk cinta kita."

"Maafkan aku." Hanya itu yang dapat gressylia katakan kepada Putri Cerllynda. Dia merasa malu sebagai orang yang rendah mencintai Putri Cerllynda bahkan memperjuangkan cinta mereka berdua.