webnovel

Hanimardiani

Takdir tak bisa ditebak, akan kah sesuai dengan yang kita harapkan atau tidak ,takdir tidak pernah menanyakan mau atau tidaknya kita untuk menerimanya ,ia tidak memperdulikannya ,karena kita sebagai manusia hanya bisa berpasrah dan menjalani hidup ini sesuai skenario tuhan , dan percaya bahwa tuhan telah menyiapkan sesuatu kebahagiaan diakhir cerita hidup ini Semoga takdir ku sesuai dengan doaku -syaiduna halimah

Hani_Mardiani · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
7 Chs

Bab 5 .SIAPA PEREMPUAN ITU

Kini Halimah bersama Farhan dan Raisa tengah berada dikantin menikmati makan siang nya ,Ada hal yang membuat Halimah takjub dengan perusahaan ini , Yaitu mereka menyediakan Kantin yang besar dengan berbagai macam makanan yang rasanya lezat dan semua ini gratis

Halimah menanyakan alasan nya pada pekerja yang lain, mereka bilang alasan Bosnya itu memberikan fasilitas ini agar para pekerja tidak berjalanan diluar saat jam istirahat karena takut jikalau sang pekerja bermalas-malasan diluar kantor dan terlambat masuk jam kerja kembali , Alasan yang nggak logis menurut Halimah Selain dari fasilitas kantin perusahaan ini juga menerapkan kedisiplinan setiap jam Sembilan pagi diwajibkan pada semua pekerja untuk sholat dhuha kecuali para wanita yang sedang berhalangan termasuk pada waktu dzuhur mereka diberi waktu untuk melakukan ibadah terlebih dahulu begitupun ashar

jujur saja Halimah sangat kagum , meski bos itu terlihat tak bersahabat tapi sepertinya memang dia itu adalah orang yang baik

"Kenapa ngambil balado ati ampela , itukan ada kentangnya ?" Tanya farhan

" Kan aku suka ati ampela nya , ini kentangnya mau aku sisihih buat kamu " jawab Halimah yang sedang sibuk memisahkan kentang dari ati ampelanya dan memberikannya pada mangkuk bakso farhan .

"Aku kan makan bakso ,kok dikasih kentang "Protesnya tak terima

"Ya dari pada mubazir toh , mending kamu makan " Jawab Halimah dengan watadosnya

"Jadi kamu gak suka kentang Halimah?" Tanya Raisa dan sang empu mengangguk karena mulutnya sedang mengunyah

"Wah wah perhatian sekali Farhan hapal betul Halimah tak suka makan kentang "

"Tidak hanya kentang dia alergi makan keju ,Dia pemakan apa saja kecuali yang dua tadi " ucap nya santai

" Wahh hebat hapal betul pasti kamu tahu baik tentang yang disukai Halimah "

"nggak mungkin juga , Dia tahunya tentang makanan saja karena memang Farhan rajin traktir aku makan " jawab Halimah santai

" Siapa bilang ? Aku tahu banyak hal tentang apa yang kamu suka dan tidak kamu suka, Kamu suka main piano sejak kecil kamu suka membaca buku novel harry potter , kamu paling gak suka niup balon karena takut meletus , kamu pernah pergi nonton konser korea tanpa sepengetahuan Ibu kamu , kamu pernah kena usus buntu gara-gara suka makan makanan yang pedes kamu juga...."Ucapan Farhan terhenti karena jari telunjuk Halimah yang kini ditempelkan ke bibirnya membuat nya terdiam

"Sssshhhht .. udah diem , Cukup banyak juga yang kamu tahu ,Wajar juga sih udah enam tahun kita barengan "

" Daebakkk farhan bisa tahu banyak tentang Halimah , lah kamu Halimah Apa kamu tahu apa yang disukai Farhan? "Mendengar pertanyaan Raisa ,Farhan menatap Halimah dengan tatapan berharap

"Hmm ..Farhan suka makan kentang dan suka neraktir aku makan "jelasnya singkat dan kembali memakan makanan nya

" Itu doang yang kamu tahu?" Tanya Raisa tak percaya ,Yang ditanya hanya mengangguk kan kepalanya saja sedangkan disisi lain Raisa melihat ke arah Farhan yang sedang menatap Halimah dengan tatapan kecewa

===============

Di sebuah ruangan yang besar Seseorang tengah sibuk dengan berkas-berkas nya ,Dia memeriksa kembali dengan teliti pekerjaan-pekerjaan karyawannya sendiri , karena dia adalah seorang yang begitu mencintai pekerjaan nya dan tidak ingin meninggalkan kesalahan sedikitpun, Sampai-sampai selalu lupa dengan jam makan siang nya ah bahkan setiap waktu .

Sebuah ketukan pintu menyadarkannya dari layar komputernya

"masuk"

"lo mau sampai kapan pantengin terus itu monitor , Ayoo pergi makan " ajak Meta Sekertaris Ibrahim wanita yang cantik , dan pintar itu megajak sang bos sekaligus teman masa remajanya itu untuk pergi makan karena ia tahu sekali jikalau temannya ini selalu lupa waktu jikalau sudah menyangkut pekerjaan

"Ta ini masih jam kerja " ujar ibrahim memperingatkan temannya itu tentang status mereka ,Meta yang mendengarnya mendengus kesal

"Jam kerja mananya ,ini tuh udah waktunya jam makan siang BosQue " jawabnya Malas

" Lo itu ya .. suka lupa waktu udah tinggalin kerjaannya ayo pergi makan , sebelum gue kena imbas nyokap lo ! " lanjutnya tanpa embel-embel bos lagi , ia tidak bisa membayangkan betapa bawel Ibu Teman sekaligus Bos nya itu yang tak hentinya menelpon di waktu-waktu jam makan siang karena beliaupun tahu betapa anak nya itu mencintai pekerjaannya sampai lupa waktu

Ibrahim pun melirik jam dinakas nya yang menunjukkan jam dua belas lebih

" Kayak nya pergi makan diluar gak bisa ,jam istirahat nya sudah hampir selesai "

"Ya udah makan dikantin aja ,gue udah laper nih " Cicit meta dengan mengelus-elus perutnya

"Lo pergi makan aja , Gue gak laper " Dalihnya ,Membuat Meta semakin kesal ,pasti alasan ibrahim tak ingin pergi ke kantin itu adalah dikarenakan banyak orang terlebih lagi itu adalah para karyawannya sendiri dan ibrahim tidak suka dengan keramaian.

Ibrahim bukan orang yang pandai bergaul ,untungnya saja saat masih sekolah menengah atas ,ada dirinya dan zaki yang menawarkan diri untuk berteman ,Awal nya memang sulit mengajak ibrahim berteman namun lama-lama mereka jadi akrab juga karena zaki yang pandai berbaur dengan orang lain membuat ibrahim nyaman dan merekapun akhirnya berteman sampai sekarang

"Duh Pliss deh gak usah nyusahin gini ,Kali-kali loe itu harus bisa berbaur sama karyawan lo sendiri "

"Ngapain gue mesti kayak gitu ,Gue kan bos mereka " jawabnya dengan watados yang membuat Meta semakin kesal

"Brahim pliss turunin dulu harga diri lo sedikti aja , Kalo lo kayak gini terus semua karyawan lo bisa kabur "

"Ya udah gak papa nanti tinggal cari yang baru " ucapnya lagi santai ,Kini kesabaran Meta sudah ambyar

"Ya udah kalo gitu , Kalo lo gak mau nurutin mau gue ,Gue Resign " Jelas Meta ia pun segera berbalik pergi tak menghiraukan ibrahim yang kini tengah terkejut oleh perkataan meta

" Eh..Meta tunggu " Kali ini Ibrahim benar-benar bingung Ia sangat Tak ingin sekali untuk pergi ke kantin ,Padahal kantin itu milik perusahaan nya sendiri tapi tetap saja ia merasa gengsi untuk berbaur dengan yang lainnya , Tapi di sisi lain ia tidak mau kehilangan Meta Ia membutuhkan teman sekaligus Sekertaris nya itu

Pada akhirnya sang Bos pun berhasil ditaklukan oleh Meta Dan Kini mereka sedang berada didepan pintu kantin , belum benar-benar masuk saja semua karyawan bisa melihat kedatangan mereka , dan Ajaibnya kantin yang tadinya ramai tiba-tiba hening begitu saja , membuat Halimah ,Farhan dan Raisa merasa aneh dan mereka pun mengedarkan pandangan melihat apa yang membuat semua termangu terdiam ,dan pada saat pandangan mereka tertuju pada pintu depan kantin mereka tahu penyebabnya

Disana telihat dua orang lawan jenis tengah berdiri Yang satu Wanita Cantik berpostur tinggi body bak gitar spanyol ,dan disebelah nya pria tinggi tampan ,sosok yang berkharisma dan berekspresi datar namun tetap tampan itu mampu menghipnotis orang-orang yang berada diruangan itu , termasuk halimah Namun yang membuat halimah tertegun adalah siapa sosok disamping pria itu ?

"Ah ..seperti nya memang salah membawamu kesini" bisik meta ,yang terlihat sedikit risih dengan tatapan semua orang ,

Ia mengerti sangat mengapa mereka menatap dirinya dan orang disampingnya ini dengan tatapan aneh ,karena memang seorang ibrahim ini tak pernah menginjakkan kakinya disini membuat semua orang ketakutan

"Sudah kubilang bukan ..sudahlah ayo pergi " ucapnya hendak berbalik ,Namun segera dicegat oleh Meta

"Gak lah kita tetep makan disini" jelasnya

"ehh ,, halo semua selamat siang , eh..Kalian tenang aja Bos kita ini datang kesini cuman mau ikut makan aja kok , Jadi Gak usah canggung nah lanjutin makannya aja oke?" jelasnya ,membuat semua orang menghela nafas pelan ,mereka kira ada apa ,karena jarang-jarang bos nya datang kesini ,dan mereka pun mengangguk ada juga yang mengatakan "ya " .

Dan kini suasanapun sudah kembali seperti semula

Lalu Meta pun segera mengajak Ibrahim untuk mencari tempat duduk yang kosong , Dan Penjaga kantinpun segera menghampiri untuk melayani bos mereka , Jikalau bukan bosnya yang datang mereka tidak akan melakukan hal seperti ini karena biasanya para karyawan memesan makanan mereka sendiri dan mengambilnya.

"Maaf tuan ada yang bisa saya bantu ? tuan mau pesan apa ,kami akan hidangkan segera "

"Mana buku menunya ?"

"Ah ..buku menu..?" Penjaga itu merasa gugup karena mereka tidak menyediakan buku menu , untungnya ada meta yang tahu betul bagaimana kantin ini bekerja dan menjelaskan pada Ibrahim bahwa disini mereka tidak mempunyai buku menu karena semuanya makanan sudah tersedia didepan pantry tinggal mengambil apa yang hendak mereka makan

"Ya sudah , Kamu pesankan makanan saya "

"Ehh.. Kenapa saya , Lebih baik tuan saja yang memesannya , agar tuan bisa melihat apa saja hidangan yang ada dikantin ini " tolak Meta yang memang tak ingin melakukannya

"Kamu nyuruh saya? "

"Jangan lupa sama perjanjian tadi " bisik Meta , membuat Ibrahim berdecih

"Dasar licik " Meta hanya tersenyum saja

Akhirnya Ibrahim menuruti kemauan meta dan pergi untuk memesankan saja makanan nya ,biar penjaga itu yang urus untuk mengantarkan ,mana mau dia membawa makanannya sendiri

Sedangkan disisi lain Halimah masih penasaran dengan hubungan antara Ceo sekaligus tunangannya itu dan wanita yang disebelahnya

"Hmm Sa ..Kamu tahu gak wanita yang disebelah Bos kita itu ,dia siapa ?"

" Denger-denger sih itu Sekertaris Bos , Cantik banget ya ! Dia punya postur tubuh yang ideal banget , Keliatan cocok juga sih Kalo dipasangin sama bos kita , yang cantik ama yang ganteng , sama-sama punya kharisma juga " Puji Raisa yang memang terlihat takjub melihat dua orang itu , apalagi jika tebakan nya benar bahwa mereka itu memiliki sebuah hubungan

'Hmm iya juga sih , yang satu cantik yang satu ganteng kalo mereka beneran pacaran emang cocok ,gak kayak aku ini ' pikir Halimah namun ia tiba-tiba terkejut dengan pikirannya sendiri

'Ihh ngapain juga mikir kayak gitu , bodo amat lah mau mereka beneran pacaran apa enggak nya juga ,Kan orang itu sendiri yang bilang kalo pertunangan ini bukanlah keinginan mereka, tapi karena sebuah 'Rencana yang tertulis ' " Halimah semakin penasaran dengan perkataan Ibrahim yang menyebutkan 'Rencana yang tertulis itu , dan berencana akan menanyakan nya lewat telepon ,Namun ia pun baru menyadari satu hal ia tidak memiliki nomor handphone lelaki itu lebih tepatnya belum sempat bertukar nomor telpon mungkin ia akan memintanya juga nanti ,Apa bila mereka sedang bersantai

"Woii .." panggilan Farhan menyadarkan Halimah dari Pikiran nya terhadap pria yang sedang duduk disamping wanita seketaris nya itu

"Ya ? "

"Bengong , kenapa?"

"engg..gk nggak apa " ucapnya gugup

Farhan ber oh saja lalu ia melihat sesuatu disudut bibir Halimah dan dengan refleks mengambil tisu lalu menempelkan nya ke sudut bibir Halimah untuk melap nya ,Sedangkan Halimah merasa terkejut dengan refleksnya Farhan ini, meskipun sudah biasa terjadi

"Apaan sih " ucap Halimah menepis tangan Farhan

"kamu kebiasaan , Aku jadi Refleks " Jawab farhan

"Ya kan bisa ngasih tahu " protes Halimah lalu mengelap kembali bibrnya

"Gatel aja ngeliatnya "

"Alesan" cibir Halimah , sedangkan ditempat lain ada yang menyaksikan kejadian singkat itu , Yang berasal tak jauh dari tempat mereka duduk yang tentunya bukan Raisa yang sedang sibuk memainkan Handphone nya melainkan Sang Ceo tunangan Halimah yang menatapnya dengan ekspresi datar ,ia merasa tak asing dengan wanita itu .

Hari beranjak sore, Halimah Sudah siap untuk pulang kini ia sedang berada dilantai satu hendak ke basement , Tetapi langkahnya terhenti ketika Ia melihat Ibrahim didepan lobi ia teringat sesuatu dan segera pergi menghampirinya

"Mas .." panggil Halimah setengah berlari

ibrahim yang merasa tak asing dengan panggilan itu menoleh dan ia melihat halimah yang kini sudah ada di sisinya ia menatap tajam Halimah karena suaranya itu terdengar oleh orang lain dan kini mereka menatap bos nya itu dan Halimah , sedangkan Halimah yang melihat tatapan Ibrahim seperti itu tak mengerti

"kamu tadi panggil saya apa? " tanyanya

"ah..maa.."

"Stop ..Kamu tahu saya ini siapa kamu bukan?!" ucapnya mengingatkan

Halimah mengernyitkan kening sebentar sebelum akhirnya menyadari bahwa tadi ia memanggilnya dengan salah , karena seharusnya ia ingat bahwa lelaki itu tak ingin oranglain tahu tentang pertunangan mereka

"Ah maaf Tuan " Ucapnya menyesal tapi dalam hati ia menggerutu kenapa juga ia harus melakukan ini, lagian jikalau laki-laki itu tidak ingin bertunangan dengannya lantas mengapa harus datang melamarnya dan menerima tawaran itu sendiri.

"Saya Tidak punya waktu banyak untuk menunggu kamu bengong " ucapnya tanpa menatap Halimah , Halimah tersadar dari lamunanya , namun ia jadi bingung untuk apa sebenarnya ia memanggil Ibrahim

" Ah ..maaf Tuan , Sayaa... sebenarnya ..ingin meminta nomor telpon Tuan " Ucap Halimah cepat

Membuat Ibrahim terdiam sejenak dan orang disekitarpun terdiam saat mendengar permintaan Halimah pada Bos mereka termasuk Meta yang kini ikut bergabung bersama Ibrahim

"Untuk apa kamu meminta nomor handphone saya? "

'Ya untuk menelpon lah lagian emang salah apa sang tunangan meminta nomor hape tunangannya sendiri, gimana sih ni orang .'batin Halimah

"Ya.. siapa tahu nanti ada hal penting yang harus saya kabarkan pada Tuan dan juga tidak salahnya kan bertukar nomor Hape ?"

Ibrahim yang mendengar penjelasan Halimah merasa geli

"Dengar. Nomor saya bukanlah nomor pasaran , dan nomor kamu tidak penting untuk saya ,ngerti?" jawab Ibrahim dengan penuh penekanan , semua orang yang mendengarnya merasa kasihan padaa halimah karena ditolak mentah-mentah,

Mereka berpikir kenapa Halimah bisa sangat PD seperti itu ,apakah dia belum tahu jikalau Ceo mereka itu bukanlah Ceo yang bisa berkata lembut , Dan kini Halimah menelan rasa penyesalan nya ia benar-benar malu didepan semua orang lebih tepatnya seperti dipermalukan , Ia tahu ibrahim tak ingin status tunangan mereka tersebar tapi tak seharusnya Ia mempermalukan Halimah seperti ini , sungguh ia benci

"Hmm .." Meta berdehem

"Tuan Mobilnya sudah menunggu " ucapnya lagi mencoba mengusir Ibrahim ,dan sang empupun pergi menuju mobilnya

Halimah yang merasa kesal segera berbalik hendak pergi , namun tangannya dicegat oleh Meta , ia pun berbalik

"Hmm .. maaf ,kamu pasti malu banget , aku sih gak tahu apa yang membuat kamu begitu berani kayak tadi , tapi.. itu keren " pujinya mencoba menghibur halimah

" Hmm maafin Bos kamu yang satu itu ya , jangan terlalu diambil hati dia itu emang kayak gitu , kalo ngomong suka gak bisa disaring " seru nya ,terlihat membela halimah

"Sama pegawai lain nya juga kayak gitu , Tapi nih ya kalo kamu bisa dapetin hatinya , Maksudku dengan pekerjaanmu yang memuaskan dia pasti bakalan muji-muji kamu " Ucapnya mencoba menghibur Halimah atau lebih tepat nya ingin membela si Ceo nya itu karena memang mereka memiliki hubungan , itu masuk akal juga sebab bisa jadi saja ia ingin mencoba menutupi aib lelakinya itu

"Hmm iya tidak apa , lagian ini salah saya , yang tidak tahu diri , Kalo begitu saya pamit Assalamualaikum "

"Waalaikumsalam "gumam meta