Di dalam kamar mandi.
Kabut memenuhi ruangan dan air terciprat.
Kamar mandinya tidak besar, tapi setelah Rong Zhan bergegas masuk, sepertinya ruang itu terasa begitu sempit, panas, dan semua nafas menyatu dalam ruang.
Tubuh Sang Xia tergambar dalam bayangan.
Putih dan lembut.
Leher jenjang yang menawan, setengah tertutup sutra hijau panjang, dengan gelombang lembut yang mematikan, pinggang kecil, dan kaki panjang.
Begitu mendengar suara, ia langsung membuka matanya.
Wajahnya penuh tetesan air. Ia semurni air, putih, dingin, dan murni.
Melihat Rong Zhan masuk, ia hanya menatapnya dan tidak mengatakan apapun.
Rong Zhan mendekatinya langkah demi langkah.
Warna kemerahannya tidak melibatkan warna keinginan, hanya perjuangan dan rasa sakit.
Ia sangat takut Sang Xia akan meninggalkannya.
Sedangkan Sang Xia hanya menatapnya.
Ia tampak seperti serigala kesepian yang menindas dan keras kepala.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com