webnovel

HAIL EXISTENCE : The Barthes Church Of Durkheim

Siang hari buta, di Desa Durkheim.. (Depan pelatar Gereja Tua) Helmun dan satu orang temannya Iris tengah bermain saling berebut lonceng kecil yang dia ambil dari boneka dolphin, selang berapa lama muncul satu anak laki-laki yang berambisi ingin memiliki lonceng tersebut untuk dirinya sendiri, ironis Helmun langsung saja kena pukulan telak Dari anak laki-laki tersebut. Helmun yang BERTERIAK bercampur dengan linang air matanya karena menahan sakit terkena pukulan Annette. Dan benar saja, mereka kemudian berkelahi, Apa yang terjadi beberapa menit berlalu Lumen datang bermaksud untuk melerai, seketika muncul sosok bayangan hitam yang menyapa mereka berempat dengan berkata HAIL!!!!!!

crxmcrvach · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
16 Chs

Durkheim : The village

Terbukanya sebuah gerbang dimensi,

di pelatar suci Gereja Barthes,

membuat Helmun August, Annette Lincoln, Iris Maghna dan Lumen Palmer penasaran.

"Hooiii hentikan perkelahian kalian!!

Li liii lihat pintu apa itu ya!?? "

Celetuk Lumen dengan terbata-bata.

"Arrgghhh kau ini, itu kan pintu gereja seperti tidak pernah masuk saja, bukankah setiap hari minggu kamu dan keluargamu datang kemari, untuk beribadat bersama, iya kan ayo lah."

balas si Annette.

"Tttee te tapii tunggu, sepertinya ada yang tidak beres, apa kalian tidak merasakannya itu aneh!!? " sela si Iris sembari menjelaskan.

"Sudahlah kalian ini, kenapa memangnya?

Apa yang kalian takutkan aneh!??

Itu hanya perasaan kalian saja mungkin.

Tapi ya yaa baiklah Aku yang akan membuktikan ke kalian semua, bahwa ini semua tidak seperti yang kalian kira! "

Annette seraya menegaskan ke teman-temannya.

"Annette tunggu, aku juga ikut!! "

Tegas Helmun!

"Sudah ku duga, kau ini bersemangat sekali..

baik-baik saja kah hooii Helmun, maaf ya untuk yang tadi itu.. Hhee"

Timpalan Annette seakan mengejek dan mengajak Helmun bergurau.

"Iya aku baik-baik saja, tidak apa-apa,

Aku memaafkanmu Annette cuman memar sedikit kok, nanti juga sembuh sendiri hhahaa"

balas Helmun sambil tertawa sesekali memegangi pipi kirinya.

"BAIKLAH teman-teman kita putuskan akan memasukinya kah!?? "

tandas Iris Maghna.

"Wooii tuttt tut tunggu kalian ini, apa tidak apa-apa!!? " balas Lumen yang sedikit agak ketakutan mengenai fenomena tersebut.

Dan tidak lama kemudian, terdengar kembali dari dalam pintu... HAIL SATANAS, HAIL KNIGHT OF LIGHT, HAIL THE BLACK WIZARDS, HAIL HYBRID HALF-HUMAN!!!

"Heyy kalian dengar itu, jangan diam saja HAIL dia bilang... Yaa SALAAAMM KEMBALI YAA BAYANGAN HITAM!!!! "

Annette membalasnya.

"Iiyy yaa SALAM JUGA dari kami!!! "

Lumen, Helmun dan Iris pun ikut membalas salam tersebut.

Tidak lama kemudian seperti ada gempa, DEERRRRAAGGKK RRRAAGGKKKTT!!! yang menggerakkan pintu gerbang itu terbuka dan apa yang terjadi.

Seketika dunia menjadi gelap, apa yang mereka berempat dapati sungguh di luar nalar, sesekali terdengar suara kebisingan yang membuat mereka tidak saling mendengar suara, teriakan atau bahkan panggilan satu sama lain.

"HHAAHHH!?? yang benar saja, kenapa aku ini, apa yang terjadi!??"

Annette berkata dengan kecemasannya.

Mengapa tubuh ku perlahan-lahan memudar,

Apa sebenarnya yang sedang terjadi,

TIIDAAKK!!? "

Seraya Annette di belenggu dalam ketakutan.

"Annette... tunggu Annette.. ANNETTE !!!!!!!"

Teriakan keras dari teman yang lain tidak mampu menjangkaunya, dan Annette pun menghilang setelah memasuki Gerbang Dimensi tersebut. Seolah teseret ke dalam dengan menyisakan kepulan asap.

"Iya, iya ini tidak mungkin, aku masih belum percaya, Annette benar-benar di telan bayangan hitam itu, Tidak, ini tidak bisa di biarkan.

Mau tidak mau aku harus menyusulnya, karena Dia temanku, hoiiii kalian AKU PERGI DULU?!!! "

Helmun kemudian berlari menuju gerbang dimensi di ikuti dengan sambaran kilat dengan kecepatan cahaya yang melindunginya.

WWUUZZZ SSEETTT SRUUUPP CLING!!!

"Benar-benar gila, harus bagaimana kita sekarang Annette begitu juga dengan Helmun sekarang menghilang di hadapan Gerbang Dimensi itu.

Apa yang harus kita lakukan, apa iya kita harus menyusulnya juga, Yang benar saja!??

Tunggu, kenapa setiap kepergian mereka menciptakan suatu fenomena yang berbeda-beda!? "

Celetuk Lumen sambil keheranan dan merasa bingung.

"BAIK AKU PUN AKAN SEGERA MENYUSULNYA TEMAN-TEMAN TUNGGU AKU... Hhhoohoooiii tunggu tunggu, AIR TERJUUUNNNN AARRGGHHH!!!! "

Iris pun berteriak kaget dan merasa hidupnya pasti tidak akan selamat jatuh dari ketinggian.

"BODOH APA YANG KAU LAKUKAN WOOYYY TAMAT SUDAH Sekarang!!?"

Lumen yang sangat khawatir dan ketakutan pun mencoba memutar otak, sembari berpikir.

RRRRSSSSSS DRRSSSSSS BBBRRRRRR sesekali terdengar kicau burung-burung kecil di ikuti dengan warna-warni pelangi yang membentang dan perlahan-lahan hilang seketika dari pandangan.

Dengan serangkaian kejadian itu, Lumen pun tertunduk diam di ruang hampa yang gelap

"KENAPA KENAPA SEMUA INI TERJADI PADAKU, APA YANG HARUS AKU LAKUKAN SIAL SIAL SIAL!!!"

Tegas Lumen penuh amarah yang di lingkupi kecemasan.

Tiba-tiba muncul garis berwarna hijau, biru dan merah yang membentuk bola bola cahaya bak lampu lampu taman yang menyinari sekeliling Lumen.

"Iyya mungkin ini akhirnya, entahlah aku lelah sekarang.

Kalian semua, maafkan aku tidak bisa menyelamatkan kalian BODOH SEKALI aku ini iya kaann Aargghh!!"

Lumen yang tertunduk menggerutu, seakan-akan mulai kehilangan kesadarannya.

SSSEEKK EEZZEEKKK TEPRROOK

Terdengar seperti kayu/benda mirip tongkat yang di gesekan ke tanah, dan lalu terdengar hentakan suara langkah kaki.

"Master.. kenapa Anda duduk disini, Master.. Master Anda kenapa MASTEERRRR!!!?"