webnovel

Waktu berlalu begitu cepat

"kim eun soo, may i ask you for a favor?

Kata ku pada Eun soo.

"what kind of help esme? Jawab Eun Soo.

Kami sedang mengobrol di kelas, dan lagi pula disini sedang tidak ada guru.

"I want to learn Korean " ucap ku.

Setidaknya Eun Soo bisa berbahasa Inggris meskipun selalu di bantu oleh terjemahan di internet.

"Oke baik, aku akan membantu mu tetapi aku tidak selalu bisa bahasa Inggris dan mengerti maksudmu esme" Eun Soo mulai mengeluh karena ia sudah sangat lelah kalau harus bulak-balik menerjemahkan apa yang aku katakan dalam bahasa Inggris.

Akhirnya Eun Soo memanggil Haikal.

"Haikal kau bisa membantu esme kan? Aku sudah tidak bisa lagi berbahasa Inggris" keluh Eun Soo pada Haikal.

"Tapi kau jago berbahasa Inggris Eun Soo" jawab Haikal.

Si manusi dingin ini ternyata bisa mengobrol seperti yang lain, tapi kenapa semalam ia hanya diam saja dan menjawab seperlunya ketika aku tanya.

Dasar manusia berhati dingin!

"Haikal antar esme ke toko buku, dan pilihkan dia kamus bahasa Korea paling bagus disana. Aku menyerahkan nya padamu kalian kan pernah satu negara"

"Apa hubungannya dengan itu?"

"Ya itu terserah kau saja, dan esme aku minta maaf padamu bukannya aku tidak ingin membantu mu tetapi kau harus mencari seseorang yang benar-benar bisa membantu mu. Haikal tolong terjemahkan ini aku sudah lelah memikirkan kosa kata bahasa Inggris"

Haikal bingung dan akhirnya menerjemahkan nya padaku apa yang Eun Soo bilang.

"Aku tunggu sepulang sekolah nanti" kata Haikal pada ku.

Aku hanya mengangguk.

"Terimakasih" kata ku.

----

Pulang sekolah,

"Kita akan beli buku dimana?" Tanya ku padanya.

"Kau terbiasa naik mobil pribadi, kalo hari ini naik bus tidak masalah bukan?" Katanya dan tidak menghiraukan pertanyaan ku yang pertama.

"Ya tidak apa-apa" jawab ku.

Kami naik bus untuk menuju toko buku.

Di dalam bus keadaan sudah sangat padat, ada tersisa kursi yang kosong disana.

"Kau duduk disana, biar aku yang berdiri" Haikal menyuruhku untuk duduk.

"Kemarikan tas mu biar aku yang pegang" kataku pada Haikal. Karena aku tahu itu sangat berat ketika dibawa berdiri.

Ia memberikan tas nya padaku.

Hp ku berbunyi, aku melihat kakak mengirimi aku pesan.

Setelah membalasnya aku menutup handphone ku, lalu mematikannya.

Aku tahu kakak pasti akan heboh sendiri setelah mengetahui kalau aku sedang bersama dengan Haikal.

"Siapa?" Tanya nya pada ku.

"Hmmm?"

"Maaf aku tidak sopan"

"Ah tidak apa-apa, itu tadi kakak laki-laki ku"

"Oh... kakak laki-laki mu tidak tahu kau pergi ke toko buku bersama ku?"

"Dia sudah tahu barusan"

"Tidak masalah bukan jika aku beritahu dia kalau aku sedang bersama mu untuk ke toko buku?" Tanya ku sekali lagi.

"Tidak masalah, tapi mungkin dia akan membicarakannya dengan kakak ku hehe"

Kami berdua seketika tertawa.

Untuk pertama kalinya aku melihat ia tertawa!

Ternyata semanis itu!

Aku mengalihkan pandangan ku lagi, dan kami kembali terdiam.

----

Aku sedang memilih buku kamus yang sangat populer disini.

"Menurutmu kamus apa yang paling bagus dan mudah untuk dipahami?" Tanyaku pada Haikal.

"Kenapa kau tidak pergi ke tempat les saja?"

"Tidak tahu" Jawaku singkat.

"Apa yang paling bagus?" Tanyaku sekali lagi.

"Ini, ini menurut ku yang paling bagus aku pernah melihatnya di salah satu iklan di koran"

"Oh terimakasih"

Setelah berkeliling akhirnya aku hanya membeli buku kamus 2 saja.

"Kau tidak ingin membeli buku?"

"Tidak" jawab Haikal singkat.

"Habis ini kita harus membeli makan dan minum, kau pasti lapar" kataku, kita sedang berada di depan kasir untuk membayar buku-buku ini.

"Terimakasih" ucapku pada kasir itu menggunakan bahasa Korea.

Kami keluar dari toko buku itu dan selanjutnya mencari makan.

"Kau ingin memesan apa? Pesan saja biar aku yang traktir kali ini"

"Ya itu sudah kewajiban mu" jawabnya ketus.

"Hmm iya aku yang akan membayarnya" ucap ku.

"Ajhumaa.. aku ingin memesan kimchi dan toppoki, kau ingin makan apa?" Kata Haikal.

"Toppoki saja, aku sedang ingin makan yang pedas-pedas"

"Kami memesan toppoki 2 dan kimchi satu hmm... satu lagi nasi"

"Kau memakan toppoki, kimchi dan nasi?"

"Iya rasanya sangat enak kau harus mencobanya"

"Tidak!"

Aku menyalakan kembali handphone ku.

Terdapat pesan dari Kakak dan Eun Soo.

Lalu aku mencoba menghubungi ayah untuk menanyakan apakah beliau bisa menjemput ku atau tidak.

"Haikal tidak apa-apa bukan jika kau pulang sendiri? Atau kau ingin pulang bersama ku? Kebetulan ayah ku akan menjemput"

"Tidak, aku akan pulang naik bus saja"

"Baik lah"

Setelah 30 menit selesai makan, aku menunggu ayah di toko buku.

"Kau pulang saja duluan Haikal, aku akan menunggu ayah ku sebentar lagi"

"Aku akan menunggu mu disini sampai ayah mu datang"

Tidak lama kemudian mobil ayah ku datang, ayah hanya membuka kaca mobilnya.

"Aku pulang duluan, terimakasih banyak Haikal" aku mengucapkan terimakasih lalu masuk kedalam

Haikal memberikan salam pada ayahku lalu tersenyum, ayah hanya mengangguk dan membalas senyumnya.

"Teman mu tidak kau ajak pulang bersama esme?" Tanya ayah ku.

"Sudah ku ajak tapi dia tidak mau"

"Cukup tampan, apa dia pintar disekolah?"

"Ayah... Hmm dia murid terpintar di kelasku"

"Hehe ayah hanya bercanda sayang"

Kami dalam perjalanan untuk pulang kerumah.

Waktu tidak terasa berlalu begitu cepat, seperti halnya aku disini.

Korea, adalah tempat yang bahkan tidak terpikirkan dalam kepalaku. Rasanya seperti menghayal saja jika aku akan tinggal disini.

Banyak orang-orang diluaran sana yang menjadikan Korea adalah tempat impiannya, namun untuk ku kota impian terindah adalah di Swiss! Aku ingin kesana!

Swiss menjadi negara yang selalu ku impikan, bukan berarti aku tidak menyukai Korea. Aku sangat menyukai Korea, terlebih disini ada sosok boy group KPop yang aku sukai.

-----

Pagi ini aku turun kebawah untuk memulai sarapan bersama keluarga ku. Akhirnya kakak laki-laki tinggal disini bersama kami.

"Kau ingin sarapan apa esme?" Ibu menanyakan nya padaku.

"Roti dan selai nanas" jawab ku.

"Kalau kau Binan, ingin selai apa?" Ibu bertanya pada kakak laki-laki ku

"Aku bisa sendiri" jawab kakak laki-laki ku singkat.

Oh Tuhan, bagaimana caranya menyatukan mereka berdua!!!

Ayah datang menghampiri kami, ibu sudah tahu ayah ingin sarapan apa. Dia tidak beda jauh dari kakak laki-laki yaitu menyukai selai coklat.

"Ayah dan ibu tidak bisa mengantar mu ke-sekolah esme" ucap ayah pada ku.

"Tidak masalah, lagi pula disini masih ada kakak laki-laki Iya kan?"

"Tidak, aku sedang sibuk kau berangkat Saja naik bus"

Kami saling senggol kaki.

"Jangan berantem ini masih pagi!" Kata ayah.

Kebiasaan Setiap sarapan yang selalu di lakukan oleh ayah adalah tangan kanan memegang sarapan dan tangan kirinya memegang handphone.

"Bagaimana les bahasa Korea mu esme?" Ibu bertanya padaku.

"Sangat baik, aku menyukainya" jawab ku dengan sangat senang.

Pada akhirnya aku les bahasa Korea, ibu mendaftarkan ke ke salah satu tempat les disini.

"Tadi pagi nenek menelpon, katanya kapan kau ada waktu untuk mengobrol dengan mereka?"

"Akhir-akhir ini aku sangat sibuk, tapi aku akan meluangkan waktu akhir pekan untuk mengobrol bersama nenek"

Sudah lama sekali tidak saling mengobrol bersama nenek dan kakek, terakhir bulan lalu kami mengobrol tentang Bagaimana sekolah ku disini apakah menyenangkan dan bagaimana teman-teman ku disini.Ok

Ahh nenek, kakek aku merindukan kalian!!