"Jaga mulutmu baik-baik." Gu Mang menahan suaranya, ia berbicara dengan ringan dan pelan, namun memancarkan aura kekuatan yang ganas.
Seketika Gu Yin langsung teringat sebuah momen saat Gu Mang berusia lima tahun, ia teringat ketika Gu Mang memukuli pria dewasa hingga babak belur tanpa keraguan sedikitpun.
Seketika Gu Yin merasakan aura dingin yang muncul dari dari telapak kaki hingga ujung kepala.
Setelah Gu Mang selesai berbicara, ia pun berjalan pergi dengan santai. Punggungnya ramping dan terlihat sangat kejam, auranya yang dingin seolah mengalir ke sekujur tubuhnya.
Beberapa detik kemudian, Meng Jinyang dan Lu Yang membuang milk tea mereka,
dan memperbesar langkah untuk menyusul Gu Mang.
Saat itu Gu Yin memandang Meng Jinyang, dan perlahan ia menyipitkan matanya.
*
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com