webnovel

Membawa Anak ke Bar

Redakteur: Wave Literature

Ketika Gu Mang dan Gu Si tiba di bar, saat itu acara pelelangan sudah dimulai. Tempat duduk Lin Shuang berada pada posisi yang sangat mudah ditemukan. Ia berada di tempat yang paling strategis.

Gu Si belum pernah datang ke tempat seperti ini sebelumnya, sehingga ia terus mengungkapkan kekagumannya saat melihat segala sesuatu yang ada di sana.

"Kak! Tempat ini sepertinya sangat seru ya! Wow!" Gu Si tampak seperti anak kecil yang polos dan belum pernah melihat dunia luar.

Lin Shuang melihat Gu Si yang mengenakan topi hitam, jaket denim hitam, celana hitam, dan sepatu bot kulit hitam. Penampilannya dari ujung rambut hingga ujung kaki terlihat sangat menggemaskan. Membuat siapapun yang melihat merasa gemas padanya!

"Sialan! Gu Mang! Anak kecil ini imut banget! Aku jadi ingin membohongi orang-orang dan mengatakan ini anakku!"

Gu Mang mengabaikan Lin Shuang yang heboh sendiri. Ia dengan santai duduk di sofa, dan melemparkan sekotak susu merk Wangzai kepada Gu Si.

"Jangan pernah berpikir untuk minum alkohol." Gu Mang berbicara pelan namun nadanya penuh dengan tekanan.

Gu Si mengerucutkan bibirnya dan menusuk sedotan pada kotak susu Wangzai. Ia melihat kakaknya mengambil sebotol alkohol, mengantukkan tutup botol pada sudut sisi meja. Tutupnya pun terbuka dengan mudah, ia menggenggam botol alkohol itu di telapak tangannya, lalu meletakkannya ke atas meja dengan santai.

Kakak benar-benar sangat keren! Batin Gu Si.

Gu Mang menyesap alkoholnya sedikit kemudian berkata, "Kapan pelelangan batu giok akan dimulai?"

"Baru saja dimulai, untuk tahap yang terakhir akan dimulai satu jam lagi." Dagu Lin Shuang menunjuk ke lantai dua sambil tersenyum jahat, "Lu Chengzhou ada di sana."

Gu Mang mendongakan kepalanya untuk minum, lekukan lehernya terlihat sangat menarik perhatian. Kulit bagian rahangnya tampak sangat putih seperti batu giok yang indah dan menawan. Sudut matanya perlahan melihat ke arah depan.

Pria itu duduk dengan santai di sofa, sambil merentangkan lengannya pada sandaran sofa. Lengan kemeja hitamnya tergulung hingga lengan, sehingga kulitnya yang putih terlihat dengan jelas. Ujung jarinya yang bersih dan ramping mengapit sebatang rokok.

Di bawah cahaya lampu yang bersinar, wajah pria itu terlihat di balik asap rokok yang mengepul. Wajahnya yang tampan cukup membuat orang-orang terpesona.

Gu Mang kembali mengalihkan pandangannya pada Lin Shuang sembari berkata, "Oh." 

"Oh?" Lin Shuang membuka matanya sedikit lebar sembari berkata, "Aku beritahu ya Adik Gu, kamu tidak bisa meremehkan Tuan Muda Lu. Jangan hanya mengandalkan wajah dan penampilanmu saja yang cantik."

Gu Mang hanya mengucapkan tiga kata yang sangat sangat singkat, "Aku tidak tertarik."

Mendengar jawaban Gu Mang, seketika Lin Shuang langsung terdiam dan tidak berkata apa-apa, "..."

Di lantai dua, saat itu Lu Chengzhou sebenarnya sudah menyadari keberadaan Gu Mang sejak ia masuk dari pintu utama bar.

Bukan karena ia terlalu bosan hingga mengamati kerumunan. Namun karena tadi sebelum masuk ke dalam bar, Gu Mang sempat dicegat dan ditanyai oleh staf bar karena mengajak seorang anak kecil.

Setelah Gu Mang berkompromi dengan staf tersebut, akhirnya staf bar itu mengizinkannya untuk masuk. Kemudian ia pun membawa anak kecil itu masuk ke dalam bar, dan langsung mengajaknya menuju tempat keramaian yang ada di lantai bawah.

Ketika Gu Mang baru saja masuk ke dalam bar, banyak orang yang terpana saat melihatnya. Apalagi wajah Gu Mang yang sangat cantik membuat para pria yang ada di sana melihatnya dengan penuh nafsu.

Orang yang saat itu bersama dengan Lu Chengzhou pandangan matanya mengikuti arah pandang Lu Chengzhou. Dan akhirnya ia baru menyadari bahwa mata Lu Chengzhou fokus melihat seorang gadis.

Orang yang bersama dengan Lu Chengzhou itu bernama Qin Fang. Ia mendengus dengan emosi kemudian berkata, "Sosok seperti itu, ini adalah kali pertama aku melihat sosok seperti dirinya di dalam bar."

Pakaian anak kecil yang datang bersama dengan gadis itu adalah cerminan karakter dari gadis tersebut, semua yang dikenakan serba hitam. Mereka berdua terlihat seperti seorang ibu dan putranya dengan penampilan yang sama.

He Yidu perlahan mengguncang gelas sambil melirik ke bawah. Dari sudut pandang tempat ia berada saat ini, kebetulan sekali ia melihat Gu Si dari arah depan. Ia sedikit menurunkan kacamatanya dan melihat Gu Si dengan seksama, "Anak kecil itu sedang meminum susu Wangzai loh."

Qin Fang sedikit mengangkat lehernya supaya bisa melihat anak kecil itu dengan jelas, "Gila! Minum susu Wangzai di bar? Benar-benar kreatif."

He Yidu berkata, "Mereka semua terlihat cukup cantik."

Penampilan Gu Mang dan Lin Shuang memiliki aura yang berbeda. Mereka adalah wanita dengan kecantikan wajah yang natural tanpa make up. Bahkan kecantikannya sampai membuat orang lain merasa terheran-heran.

Penampilan anak kecil itu juga sangat menarik. Qin Fang mengangguk-anggukan kepalanya sambil melihat Gu Si. Di sisi lain, Lu Chengzhou hanya terdiam dan tidak berkata apapun.

Para Tuan Muda tidak pernah tertarik lebih dari beberapa detik pada sesuatu yang baru. Kini mereka tidak tertarik lagi dengan Gu Mang, Lin Shuang, dan anak kecil itu.

Qin Fang bertanya, "Kak Cheng, kamu masih belum menemukan dokter genius itu?"

Mendengar Qin Fang bertanya seperti itu, He Yidu langsung mengangkat kepalanya.

Mata Lu Chengzhou menghadap ke bawah, dalam hati ia merasa sangat jengkel. kemudian ia pun mengambil sebatang rokok sembari berkata, "Belum, pasti setidaknya ada dua hacker yang membantu menyembunyikan keberadaannya saat ini, bahkan lokasinya saja masih terus berubah-ubah."

He Yidu juga merasa aneh, "Apa tidak ada yang pernah melihat seperti apa dokter yang genius itu? Tidak ada yang tahu apakah dia pria atau wanita, tetapi karena tahu ada orang hebat seperti itu, sangatlah aneh dia tidak meninggalkan petunjuk apapun."

Qin Fang berkata, "Tidak heran jika Kak Cheng tidak dapat menemukan orangnya. Setiap kali dokter genius itu muncul, dia selalu mengunjungi tempat keramaian. Kalau bukan sekolah pasti bar. Ini sama sekali tidak seperti tempat yang biasanya dikunjungi oleh seorang dokter. Mereka bagaikan malaikat yang berpakaian putih dan menyelamatkan orang dari kematian dan menyembuhkan yang sakit!"

Tempat yang didatangi selalu tempat yang ramai dikunjungi banyak orang sehingga cukup sulit untuk melacak keberadaannya.

He Yidu mengangguk setuju sembari berkata, "Kak Cheng, jangan terlalu cemas. Masih ada banyak dokter yang lain di keluarga Lu, Nenek Lu pasti akan baik-baik saja."

Lu Chengzhou mematikan rokoknya, "Apakah batu giok itu benar-benar luar biasa? Apakah lebih mujarab daripada obat tidur?"

He Yidu berkata, "Aku belum pernah melihat atau mencobanya. Itu semua hanya rumor, tapi barang yang dilelang oleh Tianque tidak pernah palsu."

Nenek Lu tidak bisa tidur nyenyak, saat ini ia sedang berada dalam kondisi yang sangat buruk. Keadaannya sudah hampir tidak bisa diselamatkan.

Lu Chengzhou melirik ke arah meja lelang, sebentar lagi waktu pelelangan batu giok itu akan segera tiba.