Lu Shangjin sepertinya sedang di jalan, dengan napas yang masih terengah-engah ia berkata, "Aku tidak tahu. Aku sekarang masih di Kota Donghai, sedang bersiap untuk naik pesawat. Aku sudah meminta Chengzhou untuk menjemputmu."
Gu Mang mengatupkan bibirnya saat mendengar Lu Shangjin berkata seperti itu. Keluarga Lu itu terlalu rumit, ia tidak ingin terlalu banyak berhubungan dengan mereka, tetapi naluri seorang dokter selalu ada di dalam tubuhnya.
"Iya." Gu Mang pada akhirnya tetap setuju.
Lu Shangjin yang semula sangat tegang, kini ia sedikit merasa lega. Kemudian dengan sungguh-sungguh ia berkata, "Terima kasih."
*
Dalam kegelapan malam gadis itu berjalan keluar dari gerbang sekolah sambil memanggul tas hitam di punggungnya. Sebuah mobil SUV hitam sudah menunggu di pinggir jalan.
Saat itu Lu Chengzhou berdiri di bawah lampu jalan sambil memegang rokok di antara ujung jarinya yang ramping. Terlihat segumpal asap mengelilinginya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com