Setelah melihat dengan hati-hati, orang itu ternyata adalah Yang Mulia si Putih!
Tidak heran tidak ada nomor di traktornya. Lagi pula, Yang Mulia si Putih tidak ikut berlomba, tapi sebagai wasit.
Aku akan mati! Menabrak orang lain sudah cukup buruk. Tapi sekarang, aku akan menabrak Yang Mulia si Putih dari semua orang! Aku akan mati! Dongfang merasa air mata akan segera mengalir keluar dari matanya.
Untungnya, Yang Mulia si Putih tepat waktu menyadari kalau ada sesuatu yang salah dengan Dongfang.
Saat traktornya akan menabraknya, Yang Mulia si Putih mengerem dan dengan elegan menghindari si Dongfang yang menyerangnya.
"Jangan panik, tenang." kata Yang Mulia si Putih menenangkan dengan menggunakan suara lembutnya.
"Senior, aku mencoba yang terbaik untuk menenangkan diri." kata Dongfang. Dia juga berharap bisa tenang. Tapi jika tekad saja sudah cukup untuk menyelesaikan segalanya, tidak akan ada begitu banyak kecelakaan di dunia.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com