webnovel

Dosen Perempuan itu yang Menangis Ketakutan

Redakteur: Atlas Studios

'Keadaan ini sangat menakjubkan.' mata Song Shuhang berbinar. Keadaannya sekarang, ia bisa merasakan semua yang di dalam dan diluar tubuhnya. Jika ia melatih ❮Teknik Pukulan Dasar❯ secara bersamaan, pemahamannya terhadap jurus pukulan pasti akan lebih dalam, hanya mengerjakan setengahnya saja, hasil efeknya dua kali lipat.

'Untuk terus menerus menjaga mental energiku, aku masih perlu berusaha keras dan berlatih lebih lagi.' Pikir Song Shuhang.

Setelah itu, ia melanjutkan beristirahat sejenak untuk menarik energi mentalnya.

Tanpa sadar, setengah pelajaran pertama sudah terlewati.

Ketiga teman sekamarnya belum juga datang… Kemarin, Song Shuhang membuat mereka mabok, tapi mereka seharusnya tidak terkapar di lantai, kan?

Karena ini masih pagi, setelah menarik energi mentalnya, Song Shuhang berniat mencoba cara terakhir untuk meningkatkan energi mental.

'Penekanan mental'.

Orang itu bisa menekan lawannya yang memiliki tenaga yang lebih lemah, dan menyebabkan musuhnya itu merasakan teror, ketakutan, tertekan gunung, atau pengaruh buruk. Jika perbedaan mereka terlalu jauh, mungkin lawan akan mengalami halusinasi.

Selagi mengikuti cara mengentalkan energi mentalnya, ia mencari target yang cocok di dalam kelas. Jika salah satu dari teman sekamarnya datang, Song Shuhang pasti akan mencoba 'penekanan mental' ini terhadap mereka.

Teman terbaik dan saudara berguna untuk mengerjainya!

Sayangnya ketiga temannya tidak masuk kelas, maka dari itu, ia hanya bisa mencari orang yang berhubungan dengannya dengan baik, atau yang mencari masalah dengannya.

Song Shuhang berpikir dan menoleh ke seluruh kelas untuk mencari targetnya.

Saat itu, tiba-tiba suara seseorang memanggil namanya terdengar.

"Ini Song Shuhang? jawab pertanyaan ini." Di depan kelas, dosen berambut pendek yang terlihat muda, cakap dan berpengalaman menunjuk ke arah foto di daftar hadir dan menyuruh Song Shuhang untuk menjawab pertanyaan.

Dosen perempuan ini dosen baru di Kampus Jiangnan. Karena kedua kaki Profesor Renshui patah, ia akan menggantikan kelas Profesor Renshui selama bulan ini.

Selama pelajaran di mulai, ia melihat Song Shuhang menaruh buku cetaknya tegak berdiri, dan memainkan ponselnya.

Baiklah, tidak masalah jika ia memainkan ponselnya, lagipula, mereka sudah kuliah dan semuanya sudah dewasa. Namun, Song Shuhang bahkan mengangkat kepala dan menoleh ke kanan dan kiri.

Indera keenam perempuan berkata Song Shuhang ini terlihat seperti ingin berbuat nakal!?

Maka dari itu, ia menemukan nama Song Shuhang, membandingkan fotonya, dan menyuruhnya menjawab pertanyaan.

Ketika Song Shuhang mendengar dosen perempuan itu memanggilnya, ia langsung berdiri dan kedua matanya melihat dosen muda itu. Setelah itu… kejadian terjadi.

Song Shuhang sedang menahan 'penekanan mental' dari tadi selagi mencari targetnya di seluruh kelas. 'Penekanan Mental itu sudah lama siap untuk ditembakkan.

Tiba-tiba setelah dipanggil dan menoleh ke arah dosen itu, 'Penekanan Mental' itu seperti anak panah yang menemukan targetnya dan terlepas.

Song Shuhang langsung berseru 'tidak bagus' di dalam hatinya.

Ketika dosen muda itu melihat matanya Song Shuhang, tiba-tiba ia merasa pusing.

Sesaat kemudian, ia merasa kedua mata Song Shuhang membesar terus menerus tanpa henti, dan menutupi seluruh pandangannya. Sama seperti mata binatang buas yang memilih mangsanya lewat penglihatan, mereka menguatkan dirinya. Penekanan macam itu seperti gedung runtuh di tubuhnya.

Sangat menakutkan!

Mata Song Shuhang itu sangat mengerikan. Song Shuhang ini menakutkan! Apa dia marah sekarang? Apa dia akan memukulku?

Tidak tahu kenapa, semakin ia pikirkan, semakin takut dia, air matanya keluar dari matanya, dan pipinya basah dengan airmata yang tidak bisa dihentikan.

Di bawah roknya, kedua kakinya terus menerus bergetar dan lemas, menyebabkan ia tidak bisa berdiri dengan benar.

"Wa… Maafkan aku, aku benar-benar minta maaf! Waaa…" dosen muda itu mulai meratap. Ia menyeka air matanya dan berkata. "Aku tidak akan memanggil namamu lagi, tolong jangan pukul aku,wuwu… Sangat menakutkan… tolong ampuni aku…"

Adegan dosen permpuan itu menagis sambil berteriak dan menyeka airmatanya mirip seperti melodrama, drama Korea pemeran utama perempuan dengan tangisannya; lalu ia lari kabur sambil menangis. Bahkan mereka bisa mendengar tangisnya sepanjang lorong kelas.

Ini 'terlalu emosional' yang legendaris!

Semua murid di kelas tertegun seperti patung ayam. Mereka tidak mengerti apa yang telah terjadi. Di mata anak-anak, dosen itu memanggil Song Shuhang untuk menjawab pertanyaan lalu ia berdiri tapi tidak berkata apa-apa sebelum ia lari sambil menangis.

Apa yang terjadi saat itu? Apa waktu itu berhenti?

Sekarang, dosen muda sudah lari, Maka dari itu, tatapan mereka langsung mengarah ke Song Shuhang.

'Sial!' 10.000 kuda berlarian di pikirannya.

Mengapa rasanya seakan ia sangat jahat? Apalagi, jika ia dilempar ke lorong orang jahat, ia akan di tingkat keempat penjahat?

Ia sudah membayangkan adegan selanjutnya- rumor akan tersebar bahwa Song Shuhang murid Kota Kampus Jiangnan Mesin Mekanik Jurusan ke 19 Kelas 43 sudah mengolok dosen, menyebabkan dosen itu menangis dan lari.

'Aku sangat tidak beruntung! Song Shuhang menutupi wajahnya dan rasanya ingin mati.

❄❄❄

Segera, Song Shuhang dipanggil ke ruangan penasihat kelasnya.

Nama belakang penasihatnya juga Song dan agak gemuk, menggunakan kacamata tebal berbingkai hitam. Orang ini jarang terlihat, ia hanya muncul saat awal sekolah atau ada kejadian besar. Biasanya, orang ini tidak diketahui keberadaannya.

Song Shuhang, bisa kau ceritakan lagi kejadian yang sebenarnya tadi? Aku masih bingung sekarang." Penasihat Song masih kebingungan dan tidak tahu apa-apa.

Sebelum ia memanggil Song Shuhang, ia memanggil saksi mata untuk mengerti kejadian ini. Namun, mendengar penjelasannya, ia semakin kebingungan- saksi mata dan murid yang lain berkata dosen itu menyuruh berdiri dan menjawab pertanyaan. Jadi Song Shuhang berdiri, tapi sebelum ia sempat menjawab, dosen itu tiba-tiba menangis dan lari.

Kejadian itu sesederhana itu.

Tapi masalahnya, kenapa dosen itu tiba-tiba menangis dan lari!?

Ia menoleh ke arah dosen muda itu yang masih menangis di sebelahnya, dengan kedua tangan yang menyeka air mata. Ketika ia melihat Song Shuhang datang, ia merunduk, seperti anak kecil yang sudah berbuat salah dan melihat orang tuanya.

Penasihat Song memiliki kesan terhadap Song Shuhang. Di ingatannya, Song Shuhang selalu murid yang baik yang merasa puas dari membantu orang lain, berbuat baik terhadap orang, dan lebih lagi, nilainya bagus. Jika semua murid seperti Song Shuhang, dia, sebagai penasihat, akan merasa senang.

Jadi, kenapa Song Shuhang yang di kiranya baik menyebabkan dosen muda ini ketakutan?

Song Shuhang berusaha menjaga ekspresi wajahnya untuk tenang, dan menggunakan nada biasa sebisanya. "Penasihat Song, sebenarnya, aku juga tidak mengerti apa yang telah terjadi. Aku hanya berdiri, bersiap menjawab, tapi sebelum aku berbicara, tiba-tiba ia mulai menangis dan kabur. Saya masih kebingungan sampai sekarang !"

Seraya berbicara, ia menjelaskan semuanya yang terjadi di kelas tadi dengan sikap yang sederhana.

Tidak ada masalah dengan jawaban Song Shuhang dan jawaban itu sama seperti anak-anak di kelas katakan.

Lalu, sudah diduga, masalahnya ada di dosen muda ini?

Sekali lagi ia melirik dosen muda itu. "Guru Miao Xiao, apa sebenarnya terjadi? Bisakah kau berhenti menangis?"

Dosen muda itu sudah tenang sekarang dan merasa sangat malu saat ini. Ia tidak tahu apa yang ia lakukan tadi. Seharusnya, ia hanya menatap mata Song Shuhang dan ia tidak melakukan apapun selagi ia merasa terintimidasi sampai ia menangis…

Ini yang dinamakan kehilangan pengendalian diri.

"Song Shuhang, maafkan aku." Ia memberanikan diri dan berdiri untuk meminta maaf kepada Song Shuhang. "Tadi, aku… hic… tidak tahu apa yang terjadi padaku. Hanya… hic… ketika aku melihatmu, aku merasa terintimidasi… hic… dan setelah itu , aku lari."

Sambil terisak-isak, dosen muda yang cakap dan berpengalaman terlihat kasian saat ini.

"…" Di dalam hati penasihat Song sekarang mungkin seperti ombak tsunami yang besar dan daratan yang longsor. Ia merasa ingin berdiri dan membentak dosen muda itu. Namun, melihat ia menangis, ia hanya bisa menahan amarahnya. Bagaimanapun juga, melihat ia tak henti-hentinya menangis, dia hanya memaksa menahan tujuannya.

Sudah diduga, ia masih terlalu muda. Meskipun cara mengajarnya bagus dan murid-murid menyukai pelajarannya karena mudah dimengerti, sebagai dosen, mentalnya masih kurang.

"Maafkan aku, aku benar-benar minta maaf. Isak… aku akan menjelaskan kepada anak-anak." Dosen muda itu bukan orang yang menempatkan diri untuk menyelamatkan wajahnya, malahan, ia memiliki kepribadian yang rendah hati. Setelah mengetahui ia salah, ia langsung meminta maaf dan bersiap untuk membereskan masalahnya.

Dengan kerendahan hatinya, Song Shuhang merasa semakin bersalah.