webnovel

Chapter 19: No-Snake Hotel

Setelah itu, mereka terlihat naik mobil untuk kembali dari perjalanan mereka. Tapi Nikov menjadi kecewa. Elmera, yang dari tadi tak nyaman melihat wajah pamannya yang kecewa, menjadi khawatir. "Paman... Aku tahu kau ingin petualangan yang sebenarnya bersamaku, hanya saja... Ini masih belum cukup membuatku berpikir ini keunikanku. Kupikir tadi itu adalah petualangan yang sungguh hebat..." tatapnya.

Nikov yang mendengar itu menjadi menatap, lalu menghela napas panjang. "Nak, kau harus mengerti, petualangan sangat menyenangkan jika kau menganggapnya menyenangkan. Jika kau dipenuhi rasa ketakutan, itu bukan petualangan... Aku kan sudah bilang, kita bisa melihat banyak hal unik di dunia. Meskipun kau takut, itu boleh dilakukan, asalkan jangan trauma untuk mencoba kembali. Itu tidak berbahaya selama kau dilahirkan kuat... Semakin kau kuat, keunikan itu akan semakin banyak datang..." kata Nikov, membuat Elmera terdiam sambil melihat ke jendela. Dia hanya bisa melihat hutan-hutan yang rindang dan asing di sana.

"(Aku tahu, apakah ini memang harus terjadi? Tapi aku sungguh takut... Tapi jika aku memikirkan sekali lagi, apakah aku bisa?)" Elmera masih terdiam, hingga ia menghela napas panjang. "Aku akan melakukannya... Hanya saja... Butuh waktu..." tatapnya, membuat Nikov tersenyum tipis.

Tapi kemudian Nikov melihat sebuah hotel kecil yang ada di tengah antah-berantah itu. Karena hari hampir sore dan menjelang malam, ia memutuskan untuk istirahat. "Hei, bagaimana jika istirahat dulu..." tatapnya.

"Jika Paman lelah, aku bisa menggantikan menyetir..." Elmera menatap.

"Tidak, tidak, tidak perlu, kita bisa menginap di sini... Mari coba hal baru, oke?" Nikov mencoba meyakinkan Elmera. Elmera menghela napas panjang dan mengangguk.

Itu membuat Nikov senang dan langsung memarkirkan mobilnya di parkiran hotel yang sangat sepi. Bahkan gelap, dan Elmera mulai tak nyaman.

"Baiklah, ayo..." Nikov keluar duluan. Elmera pasrah keluar dari mobil, tapi ia terkejut ketika langsung mendengar suara desisan kecil tapi panjang, dan terus berulang kali terdengar, bahkan sebelum dia menginjakkan kaki masuk ke hotel itu.

Nikov yang berjalan duluan dihentikan Elmera. "Paman... Tunggu... Kau yakin ini aman?" tatapnya dengan takut.

Tapi Nikov tersenyum senang melihat Elmera ketakutan. "Aku tahu, pasti ada sesuatu yang terjadi, hahaha... Aku tidak akan takut, dan aku ingin melihat sesuatu yang buruk..." dia langsung berjalan masuk duluan.

Elmera yang kesal terpaksa mengikutinya. Tapi sebelum masuk, dia melihat ada tanda papan kecil di sana yang bertuliskan, "Tidak ada..." Tapi bagian lanjutan kertas itu sobek. Elmera menjadi bingung. "Tidak ada?" Ia tampak berpikir, tapi merasa Nikov sudah jauh. Dia menjadi berlari masuk ke dalam untuk menyusul Nikov.

Tanpa sepengetahuannya, angin berhembus kencang dan terlihat ada kertas sobek kecil yang perlahan jatuh bertuliskan, "Ular."

"Hei... Halo?" Nikov terus memanggil orang di resepsionis. Tapi tak ada. Dilihat dari tempat itu, di dalam sana sangatlah bersih, rapi, bahkan tak ada yang rusak. Keadaan di sana seperti hotel klasik dengan meja tamu.

Elmera yang menunggu pamannya memanggil orang resepsionis mulai melihat sedikit tempat itu. Lalu menemukan sebuah kertas yang ada di meja tamu itu. Tanpa basa-basi, dia langsung mengambilnya, dan rupanya di kertas itu ada sebuah pesan yang berbentuk paragraf cerita.

"Hei, bagus sekali, aku baru sampai di sini dan hotel ini sangat bagus. Mereka tahu aku benci ular, jadi aku memutuskan untuk mencari hotel ini, dan rupanya hotel ini memang tidak ada. Keren... Bagus sekali."

Elmera yang membaca itu menjadi bingung. "Ular?" Ia bahkan melihat sekitarnya, tapi tak ada benda yang menunjukkan tanda-tanda adanya ular.

Lalu Nikov memanggil, "Elmera... Sebaiknya kita langsung saja, aku mendapatkan ini..." Dia menunjukkan kunci nomor 101.

"Eh, bagaimana Paman mendapatkannya?"

"Aku ambil dari meja ini, karena tak ada orang, jadi ayo..." Nikov berjalan ke lift diikuti Elmera.

Anehnya, ketika mereka menginjakkan kaki di dalam lift, ada dua poster bergambar ular dan ada tulisan yang tak jelas, tapi ada tanda silang di sana. "Apa ini artinya, tidak ada ular di sini? Tapi apakah ular memang wajar jika ada di hotel? Tidak, bukan?" Dia bergumam bingung sendiri.

"Apa yang kau lakukan?" Nikov menatap bingung. Elmera hanya terdiam karena dia masih belum mengerti hingga lift terbuka dan mereka keluar.

Elmera menemukan kertas lagi di meja tamu di sana. Ia lalu mengambilnya, dan tulisan di sana hanya menjelaskan bahwa orang yang menulis itu sangat senang pada hotel ini dan berhubungan erat dengan tidak adanya ular.

"Sejak kapan topiknya berubah jadi ular? Kenapa harus ular?" Elmera masih bingung.

"Ayo nak, apa yang kau lakukan?"

"Paman, apa kau tidak merasa aneh? Kenapa hotel itu terus menyangkut soal ular, dan bahkan konspirasinya meyakinkan tidak ada ular? Apakah wajar jika sebelumnya ada ular?" Ia menatap bingung.

Nikov hanya terdiam bingung. "Apa yang kau bicarakan? Aku tak melihat tanda-tanda ular apapun," Nikov melihat sekitar dengan bingung, seketika Elmera terkejut.

"Tunggu! Jadi kau tidak melihat poster di lift?"

"Poster?" Nikov sudah menunjukkan tanda-tanda bahwa dia tidak bisa melihat apa yang dilihat Elmera.

Elmera panik, pandangannya kosong. Dia tahu situasi ini, tapi ia mencoba mencari sesuatu agar yakin, yakni menunjukkan kertas yang ia bawa. "Kalau begitu, bisa baca ini?"

Nikov lalu mengambil kertas itu, ia bingung, tapi Elmera semakin bingung karena melihat Nikov yang membaca tulisannya. "(Loh, kok Paman bisa membacanya?) Apa di sana tertulis bahwa tak ada ular?"

Nikov terdiam, lalu menatap sekitar. "Dari mana kau menemukan ini?"

"Di sini..." Elmera menunjuk meja tadi.

"Elmera, kau bisa membaca, kan? Penulis ini bilang sebuah peringatan... Bahwa ada ular di sini," kata Nikov.

Seketika Elmera terkejut tak percaya. "U... Ular!? Eh, tunggu?! Kau bilang penulisnya mengatakan peringatan bahwa ada ular?! Tapi kenapa aku membacanya dia bilang dia suka hotel ini karena tak ada ular?!" Elmera menatap panik. Bahkan dia mencoba membaca beberapa kali, tetap saja sama. Pandangan mereka berbeda membuat Nikov juga harus berpikir.

"Hm... Apa ini artinya, di sini memang ada ular? Ular seperti apa? Apakah ular itu yang membuat semua orang di sini tak ada? Bahkan orang resepsionis?"

Elmera terkejut mendengar itu, dia menjadi berpikir. "Apakah itu... Ular besar?!" Dia menebak dengan ketakutan.

"Hm... Sebaiknya kita cari tahu..." Nikov mulai berjalan duluan. Elmera dengan takut juga mengikutinya.

"Hm... 98... 99..." Nikov menghitung angka yang terpampang di nomor pintu hotel itu, hingga ketika di nomor yang seharusnya 101, malah menjadi 102.

"Eh?" Elmera dan Nikov juga bingung. "Paman? Kau yakin kau melihat dengan benar?" Elmera menatap pintu hotel nomor 100, setelah itu seharusnya 101.

"Sepertinya ada kesalahan di sini..." Pamannya itu bingung, bahkan dia mulai menuju ke depan lorong, masih diikuti Elmera.

Hingga di ujung lorong, ada pintu yang bertuliskan 101. "Oh, itu! Haha... Desain hotel yang sangat buruk... Aneh sekali...." Nikov masih bisa bercanda, sementara Elmera sudah berpikir semua ini memang disengaja karena ada sesuatu.

"Baiklah nak, mari istirahat sebentar..." Nikov mengeluarkan kunci, tapi ketika sampai di depan pintu, ia bingung karena pintu itu sudah terbuka.

"Paman, kenapa?" Elmera menatap Nikov yang diam tak memasukkan kunci, tapi ia juga terdiam melihat pintu yang terbuka.

"Ah, positif saja, mungkin petugas kebersihan baru saja membersihkannya..." Nikov malah optimis, membuat Elmera menelan ludah. "(Itu mustahil, kau bilang tak ada orang di sini... Sial... Aku takut...)" Ia bahkan gemetar.

Lalu Nikov membuka pintu, tapi anehnya yang muncul bukanlah kamar, melainkan lorong lagi.

"Apa?!" Mereka berdua bingung.

"Apa yang sebenarnya terjadi?" Nikov menggaruk kepala dengan bingung.

"Tunggu Paman... Aku... Mendengar sesuatu dari sana..." Elmera menunjuk lorong di depan.

"Apa?" Nikov tampak bingung.

Tapi mendadak tempat mereka bergetar hebat, seperti gempa, dan diikuti suara gaduh di lorong hadapan mereka.

Mereka terdiam hingga Elmera menarik tangan Nikov. "Lari, Paman!!" teriaknya. Mereka berlari ke belakang, tapi Nikov sempat melihat ke belakang dan rupanya ada sebuah ular yang sangat besar muncul menghancurkan lorong-lorong di depan, bahkan mengejar mereka dengan mulut besar dan gigi tajamnya.

"Akh!!!" Nikov terkejut dan berteriak, dia langsung menarik Elmera yang ada di depan untuk digendong, membuat Elmera terkejut karena Nikov berlari sangat cepat.

Dia berlari masuk ke dalam lift dan segera menekan tombol turun. Dia menekannya berkali-kali, bahkan ular itu sudah siap membuka mulut menuju ke arahnya.

"Aaaa!!" Elmera berteriak, meremas baju Nikov, bahkan dia memukul keras tombol lift hingga lift tertutup rapat dengan suara hantaman kepala ular itu.

Mereka bernapas cepat, saling menatap. Tapi Elmera terkejut akan posisinya. Dia segera turun. "Astaga... Paman!! Kau hampir membuat kita termakan!!" Teriaknya. Tapi melihat Nikov yang juga sedang mengumpulkan nyawa agar tidak panik, mereka menjadi terdiam, lalu tersenyum, bahkan tertawa.

"Hahaha... Itu tadi hampir saja! Kita hampir mati... Hahaha..." kata Nikov.

"Astaga Paman, kau benar-benar berteriak kencang... Hahaha..." Elmera juga tertawa.

Mereka akhirnya keluar dari hotel pada malam hari.

"Sepertinya kita tahu kenapa hotel itu kosong. Ular besar berkembang di sana... Tapi bukankah berbahaya jika kita membiarkannya?" Elmera menatap.

"Begini saja..." Nikov mendapatkan ide.

Tak lama kemudian ada papan yang agak besar juga tak terlalu kecil berdiri di sana menggantikan papan sebelumnya, dengan tulisan yang di cat bertuliskan. "No-Snake Hotel."

"Kenapa kau malah berbohong memberitahu bahwa tak ada ular?" Elmera menatap bingung.

"Ingat kenapa kau membaca bahwa orang yang menulis mengatakan bahwa tak ada ular di sini?"

"Iya," Elmera mengangguk.

"Itu berarti sebelumnya, mereka memang di paksa untuk mengatakan yang salah. Jadi mungkin kita gunakan hal ini, jangan khawatir, semua orang pasti tahu bahwa hotel ini ada ular. Karena bagaimanapun juga, kalimat tidak ada ular itu memiliki arti tersendiri, seperti kau bertanya tanya kenapa harus ular? Apakah wajar jika ada ular di sini? Jika peringatan seperti ini, ini dinamakan percaya dalam kata yang asing, jadi ini pasti akan baik baik saja... Kau mengerti?" tatap Nikov.

Tapi Elmera menggeleng membuat Nikov menghela napas panjang. "Sudahlah, ayo kita kembali saja..." dia menuju ke mobil.

Tapi Elmera tersenyum kecil. "(Itu tadi, menyenangkan juga...)"