webnovel

Pleasure

Sekar mendorong Pratista yang telanjang agar memasuki kerangkeng. Mendapat sedikit perlawanan, tanpa ampun Sekar menendang perut wanita malang itu. Terpaksa masuk, Pratista terbatuk-batuk dan memegangi perutnya, hanya bisa pasrah saat Sekar menggembok kerangkeng itu.

“Apa yang kamu lakukan padanya?” tanya Gisel yang baru memasuki ruangan tempat Sekar berada. Tanpa minat, Gisel mengamati Pratista yang menggigil dan bergelung menggunakan selimut.

“Aku baru saja memandikannya,” jawab Sekar riang, memasukkan kunci kerangkeng ke saku celana.

Gisel langsung teringat dengan bongkahan-bongkahan es batu yang tadi dipesan Sekar. “Aku heran, kalau melihat sifatmu, seharusnya dia sudah mati kebanyakan disiksa.”

“Aku menjaganya tetap hidup dengan kekuatan penyembuhku,” jawab Sekar, menyentuh pundak Pratista dan mulai mengalirkan kekuatannya. “Ngomong-ngomong, bagaimana lukamu?”

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com