"Aku sama sekali tidak pernah berpikir sejauh itu. Harusnya aku bisa berpikir lebih dewasa daripada kamu, bukan hanya berpikir mengenai kesenangan diriku sendiri," lirih Nadia yang merasa bersalah ketika dirinya menyadari bahwa sebenarnya pilihannya itu tidak terlalu tepat.
Gadis cantik itu juga berpikir bahwa sepertinya Bunda Nayla sudah merelakan banyak hal dan bahkan tidak mempermasalahkan Nadia yang masih labil dan ragu ketika memilih masa depan. Dan tentu saja hal itu semakin membuat Nadia merasa sedikit tidak enak dan bahkan bersalah pada bundanya.
"Kalau begitu lebih baik aku memilih untuk sekolah bisnis daripada sekolah bahasa yang bahkan sampai saat ini aku masih ragu akan menjadi apa di masa depan jika aku memilih jurusan itu," ucap Nadia pada akhirnya ketika memutuskan apa yang akan ia pilih.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com