webnovel

GENSHIN IMPACT: SENJA DI JEMBATAN KOTA MALAM

Panji purnama saputra tersesat di dunia fantasi dengan lemari ajaib. ketia sampai di tempat-tempat yang indah dan penuh misterius membuatnya gemetar, tak hanya itu dirinya menemui sesosok perempuan yang cantik bertanduk bernama Ganyu namun, saat memegang tanduknya merasakan elemen cryo di tubuhnya sampai memilikinya. dengan penuh latihan bersama Ganyu, kekuatan Panji semakin meningkat sampai dirinya menghadapi dua musuh yang misterius Ren Jianying dan Yin Sihanou yang ingin menguasai daerah Liyue. Senja di Jembatan kota malam merupakan kota kecil diLiyue dan indah penuh keindahan serta langit-langit terang benderang sampai penuh misteri untuk dipecahkan. Di kemudian hari dirinya harus pergi meninggalkan Ganyu dan Keqing, kemanakah Panji pergi Setelah meninggalkan rumah dan Liyue?

Gugi_Ihsan · Videospiele
Zu wenig Bewertungen
49 Chs

8. ARWAH SANG AYAH

Di dalam kegelapan, Panji yang didalam kegelapan terasa sunyi tanpa arah dan melihat beberapa lingkaran putih nan kecil hingga Panji merasakan kedinginan di dalamnya hingga berkata,"aku dimana ini? tiba-tiba, menjadi dingin seperti ini seperti di kutub utara",ucap Panji didalam hati sambil berjalan sendirian tanpa kawan termasuk Ganyu. Lalu, mendengar suara memanggil dari arah manapun membuatnya heran sambil berlari dan mendengar suara memanggil dirinya bahkan, didepan mata muncul cahaya putih yang mengkilap dengan wujud manusia, yang ternyata Ayahanda Panji yang sudah meninggal dimuka bumi ini.

"Ayah!!!",Panji dengan ucapannya yang layu dan lantang sambil mengeluarkan air mata

"nak, ini Ayah. Ayah disini untuk menemuimu",ucap sang Ayahanda Panji, Aji Purnomo Syahporro yang mendekati diri ke Panji,"Ayah..... Ayah senang melihatmu sudah menjadi besar",lanjutnya

"apa yang terjadi Ayah?", ucap Panji yang sedang menginginkan jawaban dari Ayahandanya

"suatu saat, kau bersama perempuan itu yang akan memecahkannya",jawab sang Aji ke Panji yang sedang heran dengan jawabannya,"nanti kau bersama pemanah itu akan memecahkannya",ujar Aji ke Panji,"Ayah tau, dia suka sama kamu dan dianggapmu adalah Adiknya",tersenyum sambil melambaikan ke rambut Panji yang sedang heran

"Ayah, aku.... harus bagaimana sekarang?",ucap Panji dengan wajah sedih,"tanpa Ayah, tidak melihat Kak Ganyu sebagai Kakak tiriku",lanjutnya

"tidak apa-apa Panji",tersenyum ke arah Panji,"itulah namanya, kau sama dia saling bersatu. Ayah tau dan kau yang memegang anak panah dan Ayah senang bisa melihatmu latihan pemanah darinya. Ayah, memberikan itu untukmu Panji",ucap Aji kepada Panji dengan senyuman kepada Panji

Aji tersenyum ke arah Panji yang sedang haru dengannya, bahkan berpaling dan pergi meninggalkan Panji didalam kegelapan namun, didepan muncul cahaya putih yang mengkilap tepat didepannya hingga Panji pun sedikit lesu dengan melihat sang Ayah meninggalkan mimpinya lalu, membuka kedua matanya serta merasakan dingin diatas dahinya sambil memandang ke arah samping melihat Ganyu yang sedang menulis dan mengecap di atas mejanya lalu, di atas terdapat atap yang merupakan rumah Panji. Ganyu melihat Panji yang sudah sadar dari pingsannya dan berkata,"kau tidak apa-apa kan Panji?",ucap Ganyu dengan lemah lembut,"kau pingsan dan kau cape habis melakukan latihan,"lanjutnya.

"aku tidak latihan Kak Ganyu, aku melihat musuh mencoba merampok ke wilayahmu dan aku melawannya,"jawab dengan lemah lembut ke Ganyu hingga menatap ke arah samping kiri

"Ternyata upeti yang kau dipegang sangat penting Panji",ujar Ganyu,"didalamnya berupa sejarah atau riwayat tentang desa kecil yang hilang",tambahnya,"tapi, hanya satu yang tidak penting Panji",tambahnya sambil memperlihatkan sebuah gambar lambang berbentuk segi enam dengan didalamnya batu dengan mengeluarkan elemen es

"itu dari seorang perempuan Kakak",ujar Panji,"beliau bukan bunuh diri ditelaga Kakak. beliau berusaha untuk mempertahankan daerah desa kecil karena, disana penduduk mampu mempertahankan dari serangan ular",tambahnya

"ular?",ujar Ganyu tersinggung,"ular apa?",ucap Ganyu dengan lemah lembut kepada Panji sambil menutup dokumen di atas meja Panji hingga menatap Panji yang sedang melirik ke atas dan melihat Panji melirik dirinya

"ular..... Kakak tau organisasi La..... La-Wo-Za Kak",ucap Panji yang kebingungan tentang nama organisasi perampok tersebut sambil menatap Ganyu yang ingin mendengarkannya,"La-Wo-Za Kak namanya",tambahnya

"La-Wo-Za Kakak baru tau nama organisasi itu", ujar Ganyu yang baru dengar tentang organisasi perampok warga di desa kecil,"lalu, apa yang terjadi Panji?",lanjutnya

"warga di desa, menghilang karena takut dirampok sampai dijarah Kak",ujar Panji dengan pendek kata tentang desa yang hilang misterius,"haaah, aku baru tau tentang itu",tambahnya hingga mengeluarkan nafas lega dari serangan musuh pada tengah malam

"ya sudah tidur saja disini, Kakak nggak akan ke mana-mana hanya pergi ke dapur saja Panji",ujar Ganyu sambil meninggalkan Panji yang kewelahan

Ganyu pergi ke dapur, untuk mengambil sayuran untuknya. setelah makan, pergi kelantai atas bahkan, mencoba ke kamar melihat kondisi Panji yang sudah terbangun disiang hari, Panji melihat Ganyu tersenyum sambil menyediakan minuman untuk Panji yang sudah sembuh dari pusingnya. Lalu, Panji meminumnya didalam gelas dan merasa lega di perut sambil menatap Ganyu lagi dan berkata. "haaah, syukurlah aku bisa hidup seperti ini untung saja Kak Keqing berteriak dan Kakak menolongku, terimakasih Kakak",ujar Panji sambil meletakkan tangan kanan Panji ke tangan Ganyu.

"sama-sama Panji, Kakak tidak akan pergi karena Ibumu sedang pergi keluar kota",ujar Ganyu dan mendekati wajah Panji,"Kakak tetap disini dulu Panji, aku khawatir dengan kondisimu",tambahnya dengan mersa khawatir Panji

"Kakak nggak kerja?",ujar Panji

"Kakak sudah tadi, Panji",jawab Ganyu dengan pelan,"yang penting kau istirahat saja yah Panji? Kakak tetap disini sebelum Ibumu pulang",tambahnya

"jangan dulu pulang Kakak, aku ingin sama Kakak bersama",ujar Panji dengan sedih,"kenapa pergi Kak?",tambahnya

"karena, Kakak menunggu teman-teman nanti malam",ujar Ganyu dengan khawatir,"Kakak harus disini?",tambah

"aku... aku ingin disini sama Kakak",ujar Panji yang sedang ketakutan disiang bolong

"tampaknya kau ketakutan",ujar Ganyu,"kau bermimpi apa Panji, sampai kau takut?",tambahnya

"aku takut ular itu saja",jawab Panji dengan lembut

"tidak ada ular di kamarmu Panji, mendingan nanti malam bareng sama kawan-kawan Kakak ya Panji?",Ujar Ganyu dengan wajah santainya kearah Panji

"iya boleh, Ibuku boleh berpetualang ketempat Kakak",ujar Panji dengan lemas

"ngomong-ngomong kau takut sama ular Panji?",ujar Ganyu dengan wajah heran ke Panji

"iya, aku pernah digigit ular Kak",jawab dengan pelan karena perasaan malu karena punya kelemahan tersebut,"uh aku benci ular. Di telaga aku melihat ular besar Kak dan menghampiri aku untuk menyerang aku dengan semburan api Kak",tambahnya sambil menggigil

"Kakak belum pernah melihat musuh seperti itu",ujar Ganyu dengan rauk muka lemas,"yuk kita pergi Panji",tambahnya sambil berbalik kebelakang

"iya, aku bosan disini terus sendirian",ujar Panji sambil berdiri dan pergi kedalam lemari menuju kenegeri Liyue

mereka pergi ke kota Liyue bahkan, Panji melihat kertas misterius yang dilipat berupa elemen es yang misteirus namun, menurut Panji tentang gambar tersebut ada kaitannya dengan kekuatan anak panah karena, dengan mata tajam Panji tiga busur serta satu busur besar di tengahnya. Panji melihat empat anak panah tersebut secara berdekatan, serta tiga anak panah sebagai pelindung anak panah yang besar tampak seperti meteor yang terbuat dari es. Lalu, tak lama kemudian, Ganyu sampai di dalam kantor hingga melihat semua kawan-kawan Ganyu telah berkumpul yang ternyata mereka melihat pengumuman tersebut tentang perampokkan yang akan segera datang lewat surat lamanya.

"apa yang terjadi?",ujar Panji melihat Xiangling dan lainnya sedang mendengar pengumuman dari Ningguan, Rex Lapis yang telah tau tentang kedatangan seekor ular hijau yang siap menyerang kota Liyue,"berarti ular itu pasti ada",ujar Panji didalam hati yang telah melihat ular besar dan menantinya akan menyerang kota Liyue

"..... demikianlah, pemberi tau tentang organisasi terlarang bernama La Wo Za yang merupakan geng yang berbahaya bagi negeri ini, Ningguan terimakasih untuk menemani dalam menjelaskan perampok berorganisasi itu, dia masih ada tapi, dia misteri untuk melacaknya",ujar Rex Lapis memberi tau tentang perampok yang berorganisasi La Wo Za yang sangat kental dengan elemen ular

Panji pun hanya sekilas bagian kesimpulannya bersama Ganyu karena, terlambat untuk berdiskusi namun, mereka tidak dihukum karena Ganyu menjaga Panji yang sedang sakit dan membutuhkannya. Xiangling melihat mereka berdua yang datang terlambat dan berkata,"habis dari mana Panji?",ujar Xiangling ke Panji. Panji menjawab,"aku habis dari rumah dan.....","dia lelah karena, dilawan oleh seekor ular yang buas",jawab Ganyu dengan nyambung ke arah Xiangling. Xiangling terkejut dengan jawaban Ganyu dan berkata,"kau melihatnya?",ucapnya."iya tentu Kak Ling, habis malam aku bertarung melawan ular itu berkekuatan api dan.... aku menemukan sebuah rumah pondok tua yang tidak ada penghuninya",jawab Panji dengan pelan,"aku hampir saja untuk kembali kerumah tapi, aku sangat curiga dengan tempat itu tapi, sudah di pecahkan Kak",tambahnya

"yang penting kau selamat dari mara bahaya ular itu Panji",ucap Rex lapis hingga pergi keluar dari kantor kerja Ganyu dan berhenti sambil menatap Panji yang tajam ke arah belakang kanan,"dan kau yang bisa mengalahkan dia dengan latihan bersama Ganyu, sampai nanti",ucap Rex lapis dengan pelan dan pergi

Panji mendengar ucapan tersebut bahkan, melihat kawan-kawan Ganyu sedang berbicara hingga Panji melihat Ganyu mencoba untuk mengajak Panji latihan di bukit, namun Xiangling, Keqing, dan Xiao sangat curiga dengan mereka berdua lalu, Keqing berkata,"ada apa dengan mereka berdua ya? tiba-tiba mereka pergi dari tempat kantor kerja Ganyu", ujarnya dengan kebingungan,"ataukah ada sesuatu yang mencurigakan",ujar Xiao hingga mengikuti mereka bersama Xiangling dan Keqing. siangnya dimana, Panji dan Ganyu melihat sebuah gambar tentang jurus panah yang misterius dari seorang perempuan bahkan, Panji tau tentang gambar tiga anak panah kecil dan satu anak panah besar di bagian tengah.

"jadi, anak panah besarnya tepat di bagian tengah Panji?",ujar Ganyu yang bertanya tentang jurus tersebut

"iya, bagaimana kita akan latihan dengan jurus yang ada didalam kertas ini Kak?",ujar Panji keinginan tau tentang gambar anak panah serta posisi tempur gempur dengan panahan yang akan dipraktekkan serta dijelaskan kepada Ganyu

Ganyu melihat Panji yang mempraktekkan posisi penyerang anak panah serta posisi anak panah yang sebenarnya menurut gambar, Panji menggunakan tiga anak panah karena ukurannya kecil sementara Ganyu dengan anak panah yang besar yang hanya satu anak panah sudah terpuaskan dalam penyerangan besar-besaran. Lalu, Ganyu mengerti, dengan posisi tegak dan pegangan anak panahnya kanan sementara Panji pegangan anak panahnya kiri karena, Panji tidak bisa memegang tangan kanan bahkan, condong ke kiri. Lalu, Panji dan Ganyu siap untuk melepaskan anak panah tersebut dan mereka melihat anak panahnya mulai menyatu namun, bayangan meteor tidak terlihat sama sekali membuat Ganyu terkejut dengan kekuatan tersebut dan berkata,"kekuatan itu.... aku belum pernah melihatnya",ujarnya."iya, jadi harus latihan untuk memperdalam kekuatan penyerang musuh yang besar Kak"."lakukan lagi Kak!",ujar Panji yang semangat latihan dengan tiga anak panah dan satu anak panah oleh Ganyu hingga mengeluarkan garis-garis angin yang menandai panah meteor es mulai terlihat hingga Ganyu senang dengan latihan tersebut. Xiangling dan lainnya melihat mereka berdua sedang latihan pemanah, bahkan duduk dan menonton mereka yang berlatih anak panah hingga melihat bayangan kekuatan mereka yang berupa meteor es membuat Xiao terkejut melihat latihan tersebut dan berkata,"mereka menggunakan latihan gabungan dengan anak panah",ujarnya dengan rauk muka terheran-heran,"aku belum pernah melihat kekuatan seperti itu bersama Panji",ujar Xiao terkejut.

"sepertinya sedikit lagi Kak, mungkin butuh tenaga yang kuat dalam melakukan pemanahan seperti ini",ujar Panji dengan semangatnya dalam latihan pemanah

"tapi Panji, Kakak butuh tenaga, istirahat dulu Panji?",ujar Ganyu yang kelelahan dan kehabisan tenaga

"iya, aku juga tinggal sedikit lagi, kita latihan bersama untuk melawan musuh terutama La Wo Za nanti",ucap Panji dengan mengeluarkan nafasnya dari dalam sambil minum air putih yang sudah disediakan

"wah! wah! kalian sedang latihan pemanah?",ujar Keqing dengan duduk santai dengan kakinya diluruskan setelah menyelesaikan tugas di kantornya,"haaah, cape juga Ganyu",ujarnya

"iya maaf Keqing, aku habis jaga Panji yang sedang sakit",ujar Ganyu dengan sedikit malu tentang kerjanya karena tidak memenuhi tugas dan paksa izin untuk menjaga Panji yang sedang sakit.

"aaah, harusnya aku yang minta maaf bukan Kak Ganyu",ujar Panji dengan lesu karena, Ganyu banyak pekerjaan

"tidak apa-apa Panji, jangan terlalu memberatkan tugasku, kau kan asistenku di kantor",ujar Ganyu ke arah Panji yang sedih dan menggaruk rambut Panji,"yang penting latihan terus dan kemungkinan ada musuh di suatu tempat",ujarnya kepada Panji dan lainnya

"emangnya, ada ular besar gitu Ganyu?",ucap Xiao keingintahuan tentang keberadaan ular misterius

"itu aku bukan Kak Ganyu, aku habis melawan dia dan dia ingin menghancurkan kota Liyue dan merebut kekuatan Qilin",ujar Panji dengan nada sedikit

"apa?!",Keqing kaget mendengar ucapan Panji,"apa tujuan dia menginginkan mutiara Qilin itu?",tambahnya

"dia menginginkan mutiaraku untuk diperkaya sehingga, mereka mencoba untuk merampok dan menjarah seluruh kota",jawab Ganyu dengan lemas

"ya ampun, kejam sekali padahal Qilin yang kau punya Ganyu, hanya sebatas keturunan saja bukan mutiara",ucap Xiao dengan perdebatannya

"iya, Kak Xiao benar, padahal tidak ada mutiara di tempat itu ataukah mencari Kak Ganyu?",ujar Panji dengan serius

"itu tidak mungkin Panji, Ganyu memang punya permata Qinlin.... tapi.... pikir-pikir sih, emang Ganyu punya itu",ucap Keqing dan berbicara sangat ngasal kepada Panji dan lainnya

Panji mendengar mereka berbicara namun, Panji merindukan Ayahnya, Aji yang meninggal secara misteirus, hingga Ganyu mencoba memegang pundak Panji membuatnya kaget sambil menatap Ganyu dengan kesedihan. Lalu, Ganyu dan Panji melanjutkan untuk latihan tentang penembak anak panah dengan jurusnya dengan empat anak pemanah hingga muncul bayangan es yang peka hingga Xiao tersinggung dan heran dengan kekuatan mereka. Ganyu dan Panji berusaha sekuat mungkin dengan kekuatan mereka yang ada karena, jurus yang digunakannya tidak mempan karena, tarikkan anak panahnya tidak jauh melampaui batas sehingga Panji menghadapi kendala dengan kekuatannya.

Sampai malam, Panji dan Ganyu yang berada ditempat latihan hingga Xiao dan lainnya pergi meninggalkan mereka yang sedang latihan dimalam hari walaupun kekuatan mereka belum terpenuhi, Panji kecapean dan menguras tenaganya hingga duduk lemas termasuk Ganyu.

"haaah, tidak ada hasilnya Kak",ujar Panji yang menahan emosi dari kegagalan dalm latihan pemanah

"tidak apa-apa Panji, nama juga latihan. Nanti juga, kekuatan tidak seperti tadi dan selalu meningkat",ujar Ganyu memberikan semangat kepada Panji,"aduh, cape juga latihan seperti ini",tambahnya sambil lemas dan turun kebawah

Panji yang kecapean yang mendalam, bahkan ia mengeluarkan makanan didalam ransel dari jajanan di negeri Liyue, daging mora karena favorit dinegeri tersebut dan melahapnya hingga Ganyu makan Properous peace bersama Panji. Malam pun tiba, mereka latihan bersama-sama dalam memanah hingga mereka mengeluarkan kekuatan pemanah yang sesungguh berkat latihan keras mereka. tak lama kemudian, mereka melihat sebuah cahaya biru muda keputihan es serta gabungan empat anak panah mulai tampak terlihat darinya membuat Ganyu dan Panji kecapean serta sukses yang telah berhasil mengeluarkan anak panah meteor atau dijuluki ice meteor.

"haaah, ternyata membutuhkan tenaga untuk ini Kakak",ujar Panji yang mulai kelelahan dalam latihan,"huuuh, cape juga dan berhasil untuk latihan ini Kak",tambahnya

"bentar atau dikit lagi Panji, pasti tidak tergoyahkan dalam latihan pemanah",ujar Ganyu ke arah Panji yang sedang meminum air putih

"tentu, ayo kita lagi untuk memanah Kak",ujar Panji sambil berdiri tegak dengan pemanahnya dipegang tegak

Ganyu melihat Panji berdiri dan tidak pernah kenal lelah, hingga dirinya semangat untuk latihan terakhirnya, yaitu latihan gabungan pemanah, lalu pemanah yang dikeluarkannya telah disiapkan. Bahkan, Ganyu sudah bersiap dalam satu anak panah kebelakang termasuk Panji yang sudah bersiap-siap dalam latihan terakhirnya, ice meteor dan anak panahnya siap dilepaskan hingga membuang nafas saat anak panah tersebut dilepaskan dan tiba saja keluarlah ice meteor dengan tiga panah dan satu anak panah besar hingga serangan tersebut sangat jauh dan mengenai tempat pembidik diudara hingga hancur berkeping-keping.

"baiklah Panji aku senang dengan jurus itu",ujar Ganyu telah melihat hasil kekuatan ice meteor yang sudah sukses untuk melawan musuh besar bahkan, melihat alat pembidiknya hancur seketika

"boleh sekali lagi, sepertinya kunci yang harus dipertahankan adalah pernafasan agar pemanah kita tepat ke arah musuh serta cepat untuk membunuhnya"ujar Panji yang telah mengetahui kunci penembak pemanah

"boleh Panji",ujar Ganyu yang siap untuk mengeluarkan pemanah yang terakhir

Panji pun semangat dalam latihan gabungan hingga serangan yang dikeluarkannya sangat jauh membuat mereka heran dengan kekuatan yang dilakukannya, bahkan Panji senang melihatnya dan merasa puas dengan latihannya. Lalu, di udara Panji melihat Retainer yang melayang dan mendarat sambil menghadap mereka berdua.

"kalian telah berhasil mengeluarkan kekuatan es dengan pemanah kalian",ujar Retainer dengan memberikan pujian yang telah mengeluarkan meteor es,"dan kau Panji kau sangat mahir dengan kekuatan pemanah dari Ganyu",tambahnya

"ahah, iya aku diajarkan sama Kak Ganyu. Aku senang latihan pemanah sama Kak Ganyu",ujar Panji dengan wajah memerah sedikit,"tapi walaupun sedikit kesalahan tapi, aku bisa memperbaikinya kesalahan itu Retainer",tambahnya

"hmm, kau bisa mengalahkan ular itu walaupun kau memang penakut ular"ujar Retainer sambil pergi meninggalkan Panji dan Ganyu ditempat arena latihan

"dia selalu begitu Panji, ayo mau ke kota tidak?",ujar Ganyu yang memegang tangan Panji sambil turun dari bukit setelah melakukan latihan bersama tentang latihan gabungan namun, Ganyu melihat Panji sedang memandang ke udara melihat sesuatu yaitu bayangan sang Ayahanda Panji, Aji Purnomo Shaporo,"Pa Pa Panji",ujar Ganyu sedang melihat Panji melihat arwah Aji hingga mendekatinya

"Ayah, apakah itu kau?",ujar Panji dengan kesedihan melihat arwah sang Ayahanda di udara

"Ayah senang kau berlatih bersama dia",ujar Aji dengan reaksi senyumannya kepada Panji,"ahahah, Ayah tau melihat kau berlatih keras dan dibelakangmu juga ditemani Kakak cantk yang dianggap seniormu Panji",ujar Aji dengan senang."Seandainya, Ayah masih ada Panji, Ayah bisa melatihmu tentang cara untuk memanah tanpa dia, sekarang Ayah sudah melihatnya dengan jelas kau anggap dia sebagai Kakak tirimu yang baik",tambahnya dan menghilang

"Ayah...",mengeluarkan air mata sampai dipipinya hingga dihapus dengan tangan Ganyu yang berada dibelakang sambil menatap Ganyu yang senyum

"jangan sedih Panji, takdir adalah takdir untuk melihat arwah Ayahmu sudah tenang disana",ujar Ganyu mencoba menasehatin Panji yang sedih karena, kehilangan Ayah

"iya Kak, terimakasih",mencoba memeluk Ganyu hingga hilangnya tangis kehilangan Ayahanda yang telah pergi beristirahat di tempatnya

Ganyu tau bahwa, Panji melihat Ayah dari langit yang merupakan arwah roh orang yang tercinta lalu, Panji tidak bisa menahan tangisannya membuat Ganyu mencoba menghibur Panji ke kota atas kerja keras dalam latihan gabungan tentang ice meteor. Kemudian, mereka pergi ke kota untuk mencari sesuatu agar Panji tidak puas di tempat Liyue bersamanya, sambil melihat pemandangan kota yang dipenuhi lampu hias gaya tiongkok.

"waaah, mereka telah memasang lampu rupanya dan rame juga Kak",ujar Panji yang senang melihat lampu jalanan serta melihat orang-orang sedang jalan-jalan untuk hibernasi

"iya Panji, Kakak lihat semuanya",ujar Ganyu sambil menatap orang-orang sekitarnya yang sedang mencari tempat hiburan

Akhirnya, mereka pergi kesana kemari, hingga Panji merasakan enak makanan di restoran Liyue tentang mie sementara Ganyu merasa tidak lapar hingga melihat Panji yang rasa lapar pun tidak pernah dilupakan setelah menyelesaikan latihan di atas bukit.